Urgensi Infaq Untuk Perkuatan Peran Umat Islam di Sektor Ekonomi & Politik (1)

0

Padahal tujuan awal dibentuknya ormas-ormas, lembaga dan organisasi Islam baik dalam bidang ekonomi, politik dan bidang-bidang lainnya tersebut, semua adalah untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam dan Rakyat Indonesia. Ya,  agar tercapai tujuan memberikan keadilan, kebahagian, kesejahteraan, kemakmuran dan kemajuan bagi umat Islam / Rakyat Indonesia, bukan untuk kepentingan mereka dan keluarga atau kelompok nya.

BACA JUGA: Sungai, Pasar, dan Perekonomian Kota Banjarmasin

Saat ini dasarnya untuk mampu menjadi kelompok pengatur Negara, harus punya 2 (dua) dukungan kekuatan. Kekuatan ekonomi dan kekuatan politik. Umat Islam sangat bisa menjadi pemain utama dalam mewarnai kebijakan yang diputuskan ketika membuat arah alur gerak Indonesia ke depan. Kuncinya kedua kekuatan ini harus direngkuh. Saat ini bila tak memiliki kedua hal tersebut maka mustahil untuk bisa masuk dalam ‘pemain utama’ yang akan turut mengatur arah Indonesia.

Itulah mengapa kelompok ‘oligarki’ dengan timnya bisa menguasai Indonesia. Ini karena mereka menguasai kedua aspek tadi. Dana modal (ekonomi) besar mereka miliki, tokoh -tokoh politik dan ‘penguasa’ negeri bahkan ‘perusahaan politik’ pun mereka juga kuasai dan atur. Jadi faktanya kondisi ini semakin menguat terjadi pasca era pak Harto dan Habibie berakhir.

BACA JUGA: Calap (Banjir) dan Format Masa Depan Kota Banjarmasin

Para intelektual dan aktivis semua telah sepakat bahwa kekuatan oligarki ini mesti dilawan dan diruntuhkan. Tapi sayangnya, hal ini teramat sulit dilakukan. Karena hampir semua komponen pengatur Negeri, bahkan berbagai regulasi sudah di kuasai dan tergadai pada kekuatan oligarki ini.

Akan tetapi ketika mau membuat gerakan perlawanan semua tak bisa berjalan, karena semua celah telah dikunci oleh kekuatan oligarki. Dan lemahnya gerakan perlawanan ini hanya masih dalam tataran konsep, ide atau narasi, belum dalam wujud implementasi nyata.

Karena dibutuhkan persatuan dan pengorbanan untuk bisa mengimplementasikan nya. Penghambat besar yang  saat ini membuat tak bisa dilakukan adalah masih sulit untuk mencari para pihak yang mau bersatu  sekaligus berkorban untuk melakukan gerakan nyata berkaitan dengan perlawanan tersebut. Hanya gerakan kolektif yang bisa meruntuhkan pengaruh kuat oligargi tersebut.

Kembali ke masalah umat Islam yang jumlahnya sekitar kisaran 200 juta atau 80 % dari penduduk Indonesia, mereka ini dasarnya potensi besar yang bisa meruntuhkan kekuatan oligarki.

Jadi bila dicermati, yang bisa dan mampu merubah kondisi negeri ini adalah Umat Islam. Sayangnya, kekuatan ini tak pernah disadari dan juga diseriusi untuk di bangkitkan dalam melakukan perbaikan kondisi yang ada di negeri ini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.