Urgensi Infaq Untuk Perkuatan Peran Umat Islam di Sektor Ekonomi & Politik (1)

0

Jadi bisa dibayangkan, seandainya negara ini diatur keadilannya berdasarkan pembagian komposisi jumlah umat beragama, maka 80 %  dari 200.000 Triliun itu akan jadi milik umat Islam. Dan artinya 160.000 Triliun diperuntukkan bagi umat Islam. Sedangkan bila menghitung kekayaan Indonesia saat ini diperkirakan ada sekitar 11.000 Triliun, dan 80 % atau sebesar 8.800 Triliun kepemilikannya adalah milik umat Islam.

Jadi bila melihat perhitungan tersebut maka pada dasarnya masa depan umat Islam sangatlah cerah dan menjanjikan. Tak akan ada lagi umat Islam yang miskin, semua akan makmur sejahtera.

Akan tetapi sayangnya sistem pengelolaan negara yang disepakati tak berdasarkan model hitungan seperti itu.

Pakar hukum Dr. Irman Putra Sidin , di salah satu acara ILC juga pernah secara tersirat memandang hal yang sama. Dia menyatakan bahwa Umat Islam adalah kelompok warga negara yang teramat sangat menerima tentang berbagai kondisi Negeri. Bahkan walaupun banyak kebijakan yang mengabaikan kepentingan umat bahkan menyudutkan umat Islam mereka dengan legowo tetap menerimanya.

BACA JUGA: Hari Jadi 496 Tahun Banjarmasin di jrektv, Dr H Subhan Syarief: Kota Yang Memiliki Karakter, Khas…

Padahal bila melihat peran Umat Islam dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sangatlah luar biasa. Tanpa adanya umat Islam yang berjuang tak akan merdeka negeri ini dari tangan penjajah. Bahkan tanpa adanya sikap mengalah dan legowo umat Islam (tokoh -tokoh Islam) maka tentu isi dan kata yang ada pada dokumen piagam Jakarta tidaklah bisa dirubah atau disesuaikan dengan keinginan Umat agama lain.  Dia, juga katakan umat Islam tak pernah menuntut bahwa 80 % hasil kekayaan SDA untuk umat Islam , padahal dengan jumlah Umat Islam yang 80 % itu tentu sangatlah memungkinkan bila ingin menuntut hal tersebut. Tapi umat Islam tetap tak melakukan tuntutan atau protes terhadap kebijakan yang ada saat ini, walaupun saat ini umat Islam telah semakin terpinggirkan.

Akan tetapi sayangnya berbagai kondisi ketidak adilan,  ketimpangan dan diskriminatif yang dihadapi umat Islam ataupun tokoh Islam yang ingin berjuang berbuat perubahan seolah tidak lah mendapatkan perhatian dan dianggap penting oleh berbagai tokoh-tokoh dan ormas-ormas Islam yang besar yang ada di negeri ini yang kebetulan mendapatkan posisi dan kedudukan terhormat di lingkaran kekuasaan.

Kelemahan dari segi ekonomi, kelemahan dari segi politik seolah tak pernah mau di sadari dan bahkan di sikapi. Dari sini akibat nya umat Islam Indonesia sulit untuk bisa lebih maju, selalu terpinggirkan dan bahkan menjadi pihak yg ‘kalah’. Kalah dari segi penguasaan sektor ekonomi, sektor politik dan sektor lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.