Lahan Terbatas, Tahun 2024 Diprediksi Sawah Banjarmasin Hasilkan 11 Ribu Ton Beras

0

KEPALA Dinas Ketahanan, Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Yuliansyah Efendi mengakui dengan lahan persawahan terbatas, berkelindan pada produksi padi juga tak maksimal.

ANGKA produksi beras dari areal persawahan yang masih didominasi di kawasan selatan dan timur Banjarmasin diperkirakan pada 2024 tidak jauh berbeda dengan tahun 2023.

“Pasokan gabah kering panen atau gabah giling yang siap dijadikan beras, angka produksinya tetap sama. Pasokan beras lokal yang dihasilkan hanya 11 ribu ton pada tahun ini,” ucap Kepala DKP3 Kota Banjarmasin, Yuliansyah Efendi kepada awak media di Banjarmasin, Jumat (26/1/2024).

Dengan angka produksi 11 ribu ton, Yuliansyah menyebutkan stok padi atau beras itu hanya bisa bertahan selama 40 hari bagi memenuhi kebutuhan warga Banjarmasin.

“Selebihnya menutup kekurangan, Banjarmasin masih bergantung pasokan beras dari daerah lain,” kata Yuliansyah.

BACA : Lahan Pertanian di Banjarmasin Hanya 2.700 Hektare, Wamentan Pesan Kembangkan Produk Siap Jadi

Menurut dia, hal tersebut terjadi karena keterbatasan lahan pertanian yang ada di Banjarmasin. Selain itu, Yuliansyah menyebut para petani di Banjarmasin hanya bisa satu kali tanam dan satu kali panen.

“Lahan tanam padi yang ada di Banjarmasin hanya seluas 1.982 hektare. Terbanyak berada di wilayah selatan, timur dan utara Kota Banjarmasin,” kata Yuliansyah.

Sementara, menurut dia, area sawah di Banjarmasin Barat relatif kecil. Pun, Banjarmasin Tengah yang berada di pusat kota tidak memiliki lahan pertanian sama sekali. “Jadi, kami tidak terlaku berharap produksi tanam padi bisa dimaksimalkan pada tahun ini,” ucapnya.

BACA JUGA : Gaungkan Gerakan Menanam Padi di Area Sawah Tersisa Perkotaan di Tatah Belayung

Kondisi lain, menurut Yuliansyah, mengapa target pasokan gabah kering ini tidak bisa meningkat karena dalam APBD, tidak ada program peningkatan produktivitas pertanian khususnya padi varietas lokal.

“Jadi, kami hanya bisa berharap pertanian secara rutinitas yang dilakukan oleh warga setempat. Kami tak berani menargetkan peningkatan pasokan padi karena ada program lain yang perlu ditingkatkan,” bebernya.

Namun begitu Yuliansyah memastikan pihaknya akan tetap mendukung serta meningkatkan kemampuan para petani agar bisa memanfaatkan lahan pertanian secara maksimal.

“Pada tahun 2025, kalau memang ada kesempatan akan kami berikan edukasi agar petani melakukan tanam dua kali dalam setahun. Kalau tahun ini dari program daerah itu ya satu kali tanam saja,” ungkap Yuliansyah.

BACA JUGA : Hasil Panen Melimpah, Harga Padi Varietas Lokal di Banjarmasin Masih Murah

Masih menurut dia, dengan adanya ancaman serangan hama, DKP3 Banjarmasin sudah menyiapkan langkah antisipasi.”Kami sudah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Ada bantuan obat-obatan, serta tenaga penyuluh pertanian di masing-masing kelurahan,” ujar Yuliansyah.

Dia menyebut upaya tersebut merupakan langkah antisipasi agar peristiwa gagal panen besar pada tahun 2022 tidak terjadi lagi.

Saat itu, seluruh petani di Banjarmasin hanya mampu menghasilkan 500 ton gabah kering saja, ketika panen. “Ketika itu, ada serangan hama tungro. Hama kiriman dari kabupaten tetangga,” tandas Yuliansyah.(jejakrekam)

Penulis Ferry Oktavian
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.