Mengulik Potensi Wisata Sungai Kota Banjarmasin, Sebuah Asa di Hari Jadi ke-497 Tahun

0

Oleh : Cecep Ramadhani

KOTA Banjarmasin yang kini merupakan bekas Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan memiliki banyak sungai yang indah dan potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata. Salah satu sungai yang paling populer adalah Sungai Martapura.

SUNGAI ini memiliki panjang sekitar 25 kilometer dan membelah kota Banjarmasin menjadi dua bagian. Sungai Martapura juga  memiliki pemandangan alam yang indah, dengan air yang jernih dan mengalir dengan tenang. Di sepanjang sungai, terdapat banyak tumbuhan hijau, seperti pohon nipah, pohon nyiur, dan berbagai macam tanaman lainnya.

Selain Sungai Martapura, Kota Banjarmasin juga memiliki sungai-sungai lain yang potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata, seperti Sungai Kuin, Sungai Basirih, dan Sungai Tatah Cina. Sungai-sungai ini pula memiliki pemandangan alam yang indah dan dapat dikembangkan menjadi berbagai macam kegiatan wisata, seperti wisata perahu, wisata kuliner, wisata sejarah, dan wisata alam.

Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi kota Banjarmasin untuk menjadikan sungai sebagai destinasi unggulan. Salah satu kendala yang dihadapi adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai. Sungai di Banjarmasin masih sering tercemar oleh sampah, baik sampah rumah tangga, sampah industri, maupun sampah dari kapal. Hal ini tentu saja dapat mengurangi daya tarik sungai sebagai destinasi wisata.

BACA : Terdampak Banjir Dan Pandemi, Wisata Sungai Biuku Ditutup Sementara

Kendala lain yang dihadapi adalah masih kurangnya infrastruktur di sekitar sungai. Sungai di Banjarmasin masih belum memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung kegiatan wisata. Misalnya, masih kurangnya fasilitas umum, seperti tempat parkir, toilet, dan tempat sampah. Selain itu, akses menuju sungai juga masih belum memadai.

Selain itu, kendala berikutnya yang dihadapi adalah masih kurangnya promosi wisata sungai. Pemerintah Kota Banjarmasin perlu melakukan promosi yang lebih gencar untuk mengenalkan sungai sebagai destinasi wisata. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti media massa, media sosial, dan website.

BACA JUGA : Cukup Bayar Rp 15 Ribu, Bisa Naik Jukung, Objek Wisata Sungai Biuku Didorong Raih Sertifikat CHSE

Untuk mewujudkan potensi wisata sungai di Banjarmasin, perlu dilakukan beberapa hal mencakup pengelolaan lingkungan sungai. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengelola lingkungan sungai agar bersih dan sehat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara.

Yakni, ,elakukan pembersihan sungai secara rutin dari sampah dan limbah, menerapkan sistem pengelolaan limbah yang baik di sekitar sungai, menanam pohon dan tanaman di sekitar sungai untuk meningkatkan kualitas udara dan mencegah terjadinya erosi.

BACA JUGA : Pengembangan Wisata Sungai Martapura Didukung Mentri Sandiaga S Uno

Dari segi pengembangan infrastruktur sungai patut direalisasikan. Selain pengelolaan lingkungan, perlu juga dilakukan pengembangan infrastruktur sungai agar lebih nyaman untuk dikunjungi wisatawan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara. Yaitu, membangun jembatan penyeberangan yang memadai, membangun jalur pejalan kaki dan sepeda di sepanjang sungai hingga membangun fasilitas umum seperti toilet dan tempat sampah.

Sedangkan, dari segi pengembangan daya tarik wisata. Hal ini demi menarik para wisatawan berkunjung ke Banjarmasin, perlu juga dikembangkan daya tarik wisata di sekitar sungai. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mempromosikan sungai sebagai destinasi wisata, menyediakan berbagai kegiatan wisata yang menarik, seperti wisata kuliner, wisata sejarah, dan wisata alam, menjalin kerja sama dengan pelaku industri pariwisata untuk mengembangkan paket wisata yang menarik.

BACA JUGA : Akan Lanjut Tahap Dua, Dermaga Kuin Kacil Akan Mendukung Pariwisata Sungai

Sementara dari sisi pengelolaan wisata sungai perlu dilakukan dengan baik agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai, menjalankan pengawasan terhadap kegiatan wisata di sungai serta menerapkan tarif wisata yang terjangkau untuk masyarakat lokal.

Ada beberapa contoh kegiatan wisata yang dapat dikembangkan di sungai di Kota Banjarmasin. Yakni,  wisata perahu menyusuri sungai, wisata perahu menyusuri sungai merupakan kegiatan wisata yang paling populer di Banjarmasin. Jadi, wisatawan dapat menikmati pemandangan alam yang indah sambil menyusuri sungai.

BACA JUGA : Hotel Zuri Express Tawarkan Paket Buka Puasa di Atas Kelotok Sembari Wisata Sungai

Berikutnya wisata kuliner di tepi sungai. Hal ini karena Banjarmasin memiliki berbagai macam kuliner khas yang dapat dinikmati di tepi sungai. Wisata kuliner ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi Banjarmasin.

Contoh lainnya adalahwisata sejarah di situs-situs bersejarah di sekitar sungai. Terlebih lagi, Banjarmasin memiliki banyak situs bersejarah yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata sejarah. Wisata sejarah ini dapat menjadi sarana untuk mengenal sejarah dan budaya kota Banjarmasin.

BACA JUGA : Wisata Susur Sungai, Antarkan Wisatawan Nikmati Sore Hari Di Atas Air

Andalan wisata alam di kawasan hutan mangrove di sekitar sungai juga patut ditonjolkan. Sebab, Banjarmasin memiliki kawasan hutan mangrove yang luas. Wisata alam ini dapat menjadi sarana untuk mengenal kekayaan alam dan ekosistem mangrove.

Dengan menerapkan solusi-solusi tersebut, sungai di kota Banjarmasin dapat menjadi destinasi wisata yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat. Wisata sungai dapat menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat dan meningkatkan perekonomian kota Banjarmasin.

BACA JUGA : Wisatawan Susur Sungai Banjarmasin Kecewa Patung Maskot Bekantan Tak Lagi Semburkan Air

Pada Hari Jadi ke-497 tahun, Kota Banjarmasin masih memiliki asa ata harapan guna menjadikan sungai sebagai destinasi wisata yang unggulan. Hal ini dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian kota dan kesejahteraan masyarakat.(jejakrekam)

Penulis adalah Pemerhati Lingkungan

Anggota Tim Peneliti Ekspedisi Batang Banyu

Editor Siti Nurdianti

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.