Wisata Susur Sungai, Antarkan Wisatawan Nikmati Sore Hari Di Atas Air

0

SETIAP hari, menjelang sore warga Kota Banjarmasin dan dari luar daerah berkunjung ke tempat wisata maskot patung bekantan yang menjadi ikon wisata.

SELAMA ini, patung fauna endemik Kalimantan itu menjadi ikon ibukota Kalimantan Selatan. Berada di jalan Piere Tendean, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah, dibangun saat Walikota H Muhidin memimpin, atau dalam periode kepemimpinan walikota tahun 2010-2015, dan dibuka jadi destinasi wisata andalan.

Tak kalah menariknya, wisata susur Sungai Martapura menggunakan perahu air atau lebih dikenal dengan kapal klotok, ditawarkan kepada wisatawan tidak jauh dari lokasi wisata yang juga dikenal dengan Siring Tendean.

BACA: Wisatawan Susur Sungai Banjarmasin Kecewa Patung Maskot Bekantan Tak Lagi Semburkan Air

Susur sungai dapat mengajak wisatawan ke Pulau Kembang, Pasar Terapung, dan Kampung Hijau yang beraa di bantaran Sungai Martapura.

Hj Nana, salah satu wisawatan dari Balikpapan mengatakan dirinya bersama keluarganya senang berlibur di Banjarmasin.

“Awalnya kami sengaja kemari menyempatkan waktu bersama keluarga besar untuk berpoto di maskot patung bekantan ini. Namun ketika sampai kemari ternyata air mancur yang biasanya keluar dari mulutnya, sekarang tak ada air mancurnya,” ujarnya kecewa.

Hj Nana sempat menanyakan kepada beberapa warga atau pengunjung lain, kenapa tak ada lagi air mancurnya. Sangat sayang kalau tidak segera dibenahi, padahal wisatawan sudah mulai banyak berdatangan.

“Daripada tak ada momen yang dapat diabadikan, ya kami naik kapal klotok menyusuri Sungai Martapura ke Kampung Hijau,” katanya.

Senada, Indah warga Kuala Kapuas jga sering datang untuk ikut wisata susur sungai. “Hanya dengan mengeluarkan uang Rp 10 ribu per orang, kita bisa melihat-lihat pemandangan penduduk di bantaran Sungai Martapura,” ucapnya.

“Ya memang kalau kami naik kapal klotok ini sudah tak asing lagi, sebab di tempat asal kami bisa dibilang juga sebagai Kota Air. Akan tetapi memang berbeda, di tempat kami tidak ada tempat khusus wisata air susur sungai, atau menyusuri Sungai Kuala Kapuas,” ucapnya.

Indah sangat mengapresiasi wisata susur sungai ini. “Memang bagus sekali, akan tetapi akan lebih baik lagi kalau ditambah rutenya. Misalnya, arah ke hilir menyusuri Sungai Baru, saran kami pihak pengelola bisa menambahkan lagi rute yang baru,” katanya.

BACA JUGA: Naik Kelotok Wisata Susur Sungai, Ratusan Peserta Ikuti Tour City Banjarmasin Mengaku Puas

Sementara itu, Fahrul salah satu motoris kapal klotok wisata susur sungai mengatakan untuk hari biasa rutenya hanya di sekitar Siring sampai Kampung Hijau.

“Pengunjung mulai ramai menjelang sore hari, dan untuk biayanya sebesar Rp 10 ribu per orang pulang- pergi. Rutenya Kampung Hijau, dengan durasi perjalanan sekitar 30 menit, dan jumlah penumpang berkisar 12 orang,” beber Fahrul.

Fahrul menjelaskan wisata ke Pulau Kembang atau ke Pasar Terapung lebih ramai pada hari Sabu dan Minggu atau hari besar/hari libur. “Kalau tujuan lain, misalnya ke Pulau Kembang atau ke Pasar Terapung biasanya borongan/cateran, kisaran biaya Rp 350 ribu hingga Rp 450 ribu per kelotok, diantar pulang pergi,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.