Terancam Kena Gusur Proyek Normalisasi Sungai Veteran, Pedagang Pasar Kuripan Siap Direlokasi
PULUHAN kios di Pasar Kuripan bakal terdampak penggusuran demi proyek normalisasi Sungai Veteran yang tengah dijalankan Dinas PUPR Kota Banjarmasin.
PROYEK National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) bersumber dana pinjaman hibah luar negeri dari World Bank (Bank Dunia) dikucurkan dana mencapai Rp 6 triliun atau Rp 1 triliun per tahun untuk 10 program dimulai pada 2023 dan berakhir pada 2027.
Proyek itu juga melibatkan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air-Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III serta pendampingan dari Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kemendagri.
“Setuju atau tidak setuju, kami harus mendukung program normalisasi Sungai Veteran. Soal kios maupun lapak pedagang yang terdampak proyek pelebaran Sungai Veteran dan pembangunan jalan, tentu kami harus mendapat kepastian soal penampungan, jangan sampai jauh dari pasar ini,” kata Susanti (34 tahun), pedagang buah Pasar Kuripan kepada jejakrekam.com, Selasa (8/8/2023).
BACA : Puluhan Kios Pedagang Pasar Kuripan Terdampak Penggusuran Proyek Revitalisasi Sungai Kuripan
Dia mengaku sudah mendapat informasi dari sosialisasi oleh Pemkot Banjarmasin melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin soal rencana pembongkaran atau pemotongan bangunan Pasar Kuripan.
Skenarionya, jika bangunan Pasar Kuripan dipotong 9 meter, maka di lantai dasar terdapat 27 toko, lantai 1 ada 21 bak terdampak. Sementara, jika kena pembebasan lahan selebar 15 meter, lebih banyak lagi yang terdampak yakni 48 kios di lantai dasar dan 70 bak di lantai 1. “Beberapa kali pertemuan dengan Ketua RT 05 Kelurahan Kuripan juga diterangkan masalah itu,” kata Susanti.
BACA JUGA : Berbiaya Rp 1 Triliun, BWS Kalimantan III Golkan Proyek Tangkal Banjir Banjarmasin, Ini Daftarnya!
Senada itu, pedagang telur di lantai dasar Pasar Kuripan, Ratih mengakui berdasar informasi dari Disperdagin, direncanakan akan dibangun kios atau bak baru di belakang pasar.
“Yang penting itu, jika dibangun tempat baru itu tetap mengakomodir pedagang-pedagang lama, bukan mendatangkan pedagang baru menempatinya,” katanya.
Ketua RT 05 Kelurahan Kuripan, Agus mengakui warga sebenarnya mendukung penuh pelebaran Sungai Veteran, karena beberapa tahun memang terus menyempit dan dangkal. Bahkan, saat banjir besar pada awal 2021, banyak pemukiman warga terdampak.
BACA JUGA : Target I Bebaskan Lahan Hingga Simpang Ulin, Warga Siap-Siap Digusur Kena Proyek Revitalisasi Sungai Veteran
“Untuk bangunan yang terdampak pembebasan lahan di RT 05 itu terdapat 9 kepala keluarga (KK). Ada yang menjadikan bangunan jadi kios dan sebagian besar juga mengubah rumahnya jadi tempat usaha,” papar Agus.
Pun begitu, Agus menyebut Langgar Darul Yaqin yang berada di belakang Pasar Kuripan otomatis sebagian kena gusur. Terutama, pada bagian belakang seperti WC dan tempat wudhu.
“Untuk pembebasan dari informasi akan dilaksanakan pada awal 2024 nanti. Jadi, saat ini, kami tengah siap-siap saja,” imbuh Agus.
BACA JUGA : Normalisasi Sungai Veteran Akan Dilanjutkan Dengan Pembebasan Lahan
Sebelumnya, Kepala Diperdagin Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar memastikan karena banyak kios dan bak bakal terdampak penggusuran proyek normalisasi Sungai Veteran, maka disiapkan relokasi.
“Sebagian pedagang akan ditampung atau ditempatkan di Pasar Pandu, Pasar Gedang dan Pasar Telawang. Kami juga akan membebaskan lahan dengan cara membeli dari warga di belakang pasar untuk dibangun baru,” imbuhnya.(jejakrekam)