Tinggal Pasang IPAL, Gedung RPU Modern Belum Bisa Dipergunakan

0

SELESAI dibangun sejak 2023 lalu, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin memiliki tambahan 2 Rumah Potong Unggas (RPU) modern baru.

DIBANGUN di kawasan Rumah Potong Hewan (RPH) Basirih, pembangunan 2 buah gedung ini menelan anggaran sebesar Rp 1,9 miliar. Ditambah dengan pengadaan peralatan potong modern sebanyak 2 unit, di masing-masing gedung senilai Rp 3,5 miliar. Sehingga total pembangunan gedung baru ini mencapai Rp 5,4 miliar, semuanya bersumber dari APBD Tahun 2023.

Diungkapkan Kepala DKP3 Kota Banjarmasin Yuliansyah Efendi, pengoperasian gedung ini belum dapat dilaksanakan untuk saat ini. Hal ini dikarenakan masih ada sarana dan prasarana yang belum lengkap di gedung baru ini. Yakni, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

BACA: Usulan Perbaikan Tertolak, Rumah Potong Unggas Basirih Terbengkalai

Yuliansyah mengatakan, pengadaan sarana tersebut tengah terkendala pada anggaran yang tidak cukup. Ini dikarenakan di dinasnya sendiri juga turut terdampak refocusing sekitar Rp 7 miliar. “Jadi, sementara ini pemotongan unggas di sana masih dilakukan secara tradisional, di RPU yang lama,” ucapnya, kepada awak media, Kamis (25/1/2023).

Terkait rincian anggaran yang diperlukan, untuk pengadaan IPAL itu, dirinya belum bisa menerangkan berapa. Namun diupayakannya agar bisa tahun ini juga.

“Rencananya mau kami lengkapi di APBD murni 2024 ini. Tapi karena ada refocusing anggaran, kami cari cara lain. Atau diusulkan kembali di APBD perubahan,” tuturnya.

Dirinya pun berharap agar RPU modern yang baru dibangun ini bisa segera dioperasionalkan. Pasalnya tempat ini digadang-gadang akan menjadi sektor penghasilan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kota Banjarmasin. Karena nantinya, seluruh proses pemotongan unggas dipusatkan di RPU modern.

BACA JUGA: Dideadline Hingga 11 Juni 2023, Pemukim RPH Basirih Diminta Segera Pindah Sebelum Digusur Paksa

Sebab berdasar perhitungannya, saat ini ada sekitar 10.000 unggas yang masuk di RPU. Diperkirakan itu akan meningkat menjadi 50.000, ketika RPU modern bisa beroperasinal. “Ini tentu akan menjadi potensi PAD nantinya,” tutupnya.

Terpisah, Kepala UPTD RPH Basirih Anang Dwijatmiko membenarkan, bahwa saat ini aktivitas di RPU masih dilakukan secara tradisional. Namun ia menekankan, bahwa pihaknya tentu memerhatikan kehigienisan juga kehalalannya. “Limbahnya pun jadi perhatian kami,” ucapnya.

Dirinya juga membenarkan, bahwa RPU modern itu bisa menjadi potensi penambah PAD. Itu mengingat dengan peralatan yang lebih modern, kemampuan memotong bisa lebih cepat dilakukan perjamnya. “Kalau hitung-hitungan kami, per ekor unggas bakal dikenakan biaya sekitar Rp 800 hingga Rp 1.500,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.