Pengendalian Harga Dan Stok Berhasil, Inflasi Banjarmasin Di Bawah Angka Nasional

0

SEPANJANG Tahun 2023, perjuangan Pemkot Banjarmasin dalam menurunkan angka inflasi, membuahkan hasil yang manis.

PERNAH masuk dalam 10 kota dengan inflasi tertinggi di Indonesia, kini Kota Banjarmasin berada di angka inflasi 7 ke atas pada 2023.

Dari penghujung 2023 sampai memasuki 2024, angka inflasi Kota Banjarmasin berhasil turun, bahkan hingga di bawah angka inflasi Nasional.

BACA: Per Januari 2023, BPS Kalsel Catat Inflasi Banjarmasin, Tanjung dan Kotabaru Masih Tinggi

Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman, selepas melakukan rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Banjarmasin. “Banjarmasin berada di angka 2,28 persen. Sedangkan angka nasional, itu 2,61 persen,” ucapnya, di Balai Kota, Rabu (24/1/2023).

Ikhsan juga juga mengatakan, sebelumnya ada kekhawatiran akan inflasi Kota Banjarmasin yang sangat tinggi. Syukurnya, kekhawatiran itu tidak terwujud.

Dirinya mengklaim, hal ini berkat banyaknya antisipasi yang telah dilakukan oleh Pemkot Banjarmasin sejauh ini. Seperti memastikan pasokan barang dan pengendalian harga bahan pokok. “Termasuk inovasi yang dibuat. Yakni salah satunya dengan adanya aplikasi Deteksi Dini Kendali Inflasi (Dedikasi) Baiman milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin),” ujarnya.

Dari aplikasi itu, pihaknya dapat dengan mudah dan cepat melakukan pemantauan, serta pengendalian harga bahan pokok secara cepat.

BACA JUGA: Pemerintah Kota Upayakan Angka Kemiskinan Dan Inflasi Banjarmasin Turun

Lebih jauh, untuk tahun ini, Ikhsan mengaku telah menggelar rapat koordinasi persiapan pelaksanaan program dan kegiatan pengendalian inflasi di Kota Banjarmasin. “Tetap sejalan dengan instruksi Presiden dan Kemendagri. Ada sembilan poin langkah yang harus dilakukan. Termasuk pemantauan harga,” jelasnya.

Kemudian, Ikhsan juga mengungkapkan bahwa beberapa komoditas yang menjadi pendorong inflasi juga akan terus menjadi perhatian pihaknya. “Salah satunya ikan gabus. Saya tidak tahu mengapa ikan gabus ini menjadi pendorong inflasi. Padahal di sini cukup banyak,” ujarnya.

“Tapi tetap, ini akan jadi perhatian kami,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.