Kontroversi Lagu Obuk Celleng Selvi Ayunda Disebut Jiplak Lagu Banjar Force On (Poswan) Buruk Rahman Efendi
LAGU berjudul Obuk Celleng (rambut hitam) dibawakan biduan, Selvi Ayunda berduet Anas Fikry dalam bahasa Madura viral di Tiktok dan kanal Youtube.
TERNYATA lagu itu disebut-sebut merupakan ciptaan Rahman Efendi asal Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan dengan judul Nasib Force One (Poswan) Buruk pada 2008 silam. Kontroversi ini mencuat setelah Rahman Efendi mengunggah video tesmoninya yang menyebut jika lagu Obuk Celleng berbahasa Madura yang dipopulerkan Selvi Ayunda itu merupakan menjiplak atau di-cover lagunya.
“Lagu Nasib Poswan Buruk itu bercerita tentang perjuangan seorang lelaki miskin naksir seorang wanita cantik, rambut panjang di rebonding, hidungnya mancung, matanya galak dan kulitnya putih. Lelaki ini hanya bermodal nekat motor merek Yamaha zaman dulu Force One. Meski ditolak sampai 17 kali, tapi lelaki ini tetap berjuang dan endingnya wanita itu menjadi pacarnya,” begitu Rahman Efendi bercerita dalam video testimoninya pada 2 bulan lalu dikutip jejakrekam.com, Selasa (8/8/2023).
BACA : Libatkan 50 Musisi, Konser Kangen Lagu Banjar Kolaborasi Duo DA Suguhkan 5 Tembang Legendaris
Dia protes ternyata lagu yang awalnya diminta Selvi Ayunda melalui pengacaranya guna diubah dalam bahasa Madur berjudul Obuk Celleng itu tetap mencantumkan nama penciptanya. Namun, begitu rilis di medsos dan kini viral justru nama Rahman Efendi tidak dicantumkan lagi.
“Sebenarnya, lagu Nasib Force One Buruk pernah booming di seputar Kalimantan pada 2010-an era bluetooth, infrared dan mengisi lagu di counter/ponsel sebelum media sosial seramai seperti sekarang ini,” cerita Rahman Efendi.
BACA JUGA : MLS Foundation Fasilitasi Pengurusan Hak Cipta Lagu Banjar Karya Maestro Anang Ardiansyah
Menurut dia, pada 2010, lagunya pernah dibajak orang dijadikan kaset VCD dijual beredar di pasaran. Hingga dirinya berinisiatif membuat VCD asli dengan mem-burning sebanyak 500 keping untuk dijual dan beredar di pasaran seputar Kalimantan.
“Hingga saat ini saya masih menyimpan sisa kaset VCD tersebut 7 keping. Dalam VCD itu terdapat 9 lagu karya saya berbahasa Banjar termasuk lagu Nasib Force One Buruk,” beber Rahman Efendi.
Dia juga menyebut jejak digital lagu Nasib Force One Buruk ini ada di YouTube Sungai Kerbau 12 tahun yang lalu, Chanel Youtube Qwerty14676 11 tahun yang lalu, Chanel Youtube Aulia Noor Ilmi 10 tahun yang lalu, Channel YouTube ZZ 9 tahun yang lalu, Channel Youtube Rahman Efendi tahun 2018, Facebook Arif Hidayat tahun 2012.
BACA JUGA : Digeber di Misbar Banjarbaru, Aransemen Lagu Banjar Jadul Jadi Kekinian Pukau Penonton
Hingga pada akhir Desember 2022, muncul lagu versi bahasa Madura dengan judul Obuk Celleng di kanal Youtube Perdana Record. Justru, usai rilis lagu versi bahasa Madura tersebut, ternyata penyanyi asal Jember yang bernama Selvi Ayunda ini dihujat netizen. Warganet menyebut jika lagu itu ciptaan orang Kalimantan Selatan yakni Rahman Efendi.
Mendapat sorotan warganet, akhirnya Selvi Ayunda mencari perlindungan melalui pengacaranya; Muhlas menghubungi Rahman Efendi di Barabai.
“Dalam percakapan via telepon tersebut, Selvi meminta maaf sekalian izin” maaf Kaka saya nggak tau itu lagu Kaka, Selvi izin mau membawakan lagu tersebut versi bahasa Madura dan berjanji tidak akan menghilangkan Rahman Efendi sebagai penciptanya,” beber Rahman Efendi.
BACA JUGA : Riset Mendalam Tiga Dosen Sendratasik ULM, Isi Lowong Kajian Ilmiah Lagu Banjar
Dia melanjutkan pernyataan Selvi Ayunda itu juga disampaikan oleh pengacaranya; Muhlas dan dikuatkan oleh temannya bernama Romli alias Fariez Meonk. “Mereka mengatakan kalau lagu Obuk Celleng tersebut murni karya Rahman Efendi dan kami tidak akan mengklaim lagu tersebut. Kami hanya izin mau membawakannya versi bahasa Madura,” beber Rahman Efendi lagi.
Mendengar pernyataan itu, Rahman Efendi mengaku kasihan hingga mengizinkannya. Hingga, Romli alias Fariez Meonk meminta dirinya membuat video klarifikasi yang berisi agar dirinya mengakui lagu tersebut lagunya Selvi Ayunda.
BACA JUGA : Mencari Identitas Lagu Banjar, dalam Berkarya Musisi Harus Bebas Merdeka
“Saya juga diminta berjanji tidak akan mempublikasikan video tersebut katanya hanya untuk jaga-jaga di kemudian hari, saya tidak mau dan saya hanya membuatkan video dukungan saja. Ternyata baru sehari setelah itu, video saya tersebut tersebar di media sosial, sehingga dengan beredarnya video tersebut saya d anggap netizen telah merelakan lagu saya di ambil Selvi Ayunda,” cerita Rahman Efendi menjelaskan kronologinya.
Selang beberapa bulan, secara diam-diam ternyata mereka telah mendaftarkan lagu tersebut ke Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas nama Romli alias Fariez Meonk bukan nama Rahman Efendi.
BACA JUGA : Ketika Lagu Banjar Karindangan Nanang Irawan Dipoles Didi Kempot
“Mengetahui hal itu, saya mencoba menghubungi pengacaranya yang bernama Muhlas namun tak digubris padahal WA online dan bikin story. Saya coba menghubungi label Perdana Record. Dari Perdana Record tersebut saya mendapatkan surat dari HKI tersebut,” beber Rahman Efendi.
Karena merasa tak ada tanggapan lalu, Rahman Efendi kemudian membuat video yang berisi ajakan untuk beritikat baik membicarakan secara kekeluargaan terkait hal itu.
BACA JUGA : Banyak Lirik Lagu Banjar Masih Salah dalam Penulisannya
“Namun, sampai saat ini mereka tak menghiraukan juga dan tak ada titik temu. Dengan kejadian ini, saya merasa keberatan, merasa ditipu dan merasa dirugikan. Untuk itu kita akan bertemu di meja hijau (pengadilan),” pungkas Rahman Efendi dalam video testimoninya.(jejakrekam)
Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/08/08/kontroversi-lagu-obuk-celleng-selvi-ayunda-disebut-jiplak-lagu-banjar-force-on-poswan-buruk-rahman-efendi/,Selvi Ayunda Obuk Celleng