Media Poster dan Aplikasi Edmodo dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Frater Don Bosco Banjarmasin

0

Oleh : Stevania Wita, S.Pd

TAHUN 2020 merupakan tahun tersulit yang penuh tantangan. Bukan hanya di tanah air, tetapi hampir seluruh penjuru dunia mengalami hal tersebut.

VIRUS Corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 merupakan virus yang pertama kali muncul di kota Wuhan, negara Cina ini begitu cepat menyebar ke seluruh dunia. Hingga, pada Kamis (12/3/2020), organisasi kesehatan Dunia (WHO) yang diwakili oleh Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktur Jenderal mengumumkan virus Corona sebagai pandemi global. (https://m.cnnindonesia.com) diakses Rabu 26 Agustus 2020, pukul 19.30 Wita.

Pandemi Covid-19 memengaruhi seluruh sendi-sendi kehidupan manusia, mulai dari kehidupan politik, sosial-ekonomi, budaya, hingga dunia pendidikan. Dunia pendidikan suka tidak suka, siap tidak siap harus cepat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi.

Penyebaran virus Corona yang begitu cepat menghentikan seluruh aktivitas dan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak dalam beberapa waktu. Bahkan, Kapolri mengeluarkan maklumat larangan berkumpul saat pandemi Covid-19.

BACA : Banjarbaru Masuk 10 Besar Kota Dengan Aktivasi Akun Pembelajaran Tertinggi

Guna terselenggaranya pendidikan di masa pandemi, maka pemerintah dengan resmi menetapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada tahun ajaran baru 2020-2021. Begitupula, SMA Frater Don Bosco perwakilan Manado yang terletak di Kota Banjarmasin tepatnya di Jalan Rantauan Timur No 14 merupakan satu-satunya SMA Katolik di Kota Banjarmasin turut pula melaksanakan PJJ. Hal ini mengingat Kota Banjarmasin termasuk salah satu kota kategori zona merah sehingga pembelajaran harus dilakukan secara jarak jauh, ketika itu.

BACA JUGA : Libur Sekolah Sebulan Penuh, Pembelajaran Siswa Diganti Model Pesantren Ramadhan

Penerapan PJJ di masa awal, tentu tidaklah mudah. Ini mengingat tidak semua guru dan siswa memiliki fasilitas yang memadai. Namun seiring berjalannya waktu SMA Frater Don Bosco Banjarmasin dengan semangat fides (beriman), scientia (berilmu) dan fraternis (persaudaraan) pala akhirnya staguas dengan lancar melaksanakan PJJ. meski pun, sewaktu-waktu ada gangguan jaringan dalam menjalankan proses pembelajaran. Hal yang tidak bisa dihindari.

PJJ pada masa pandemi Covid-19 merupakan tantangan baru bagi guru dan siswa di SMA Frater Don Bosco Banjarmasin, sehingga guna terlaksananya pembelajaran sejarah yang efektif dan bermakna guru harus benar-benar memilih cara yang efektif untuk melibatkan peran aktif siswa dalam PJJ.

BACA JUGA : Diikuti 25 Universitas Ternama, Edu Fair SMA Mitra Kasih Tawarkan Perguruan Tinggi Terbaik

Penggunaan media poster dan aplikasi edmodo diterapkan oleh ibu guru sejarah (Stevania Wita) yang merupakan alumni UNY angkatan 2009 lalu dalam pembelajaran sejarah di kelasnya. Pembelajaran tatap muka dalam jaringan (daring) di SMA Frater Don Bosco Banjarmasin tetap dilaksanakan dengan memanfaatkan media Google Meet. Guru mata pelajaran (mapel) akan masuk kelas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Dalam pembelajaran tatap muka daring inilah kesempatan guru mapel untuk menginformasikan penugasan dan menjelaskan tata cara mengerjakan tugas. Jam pelajaran tatap muka daring tentunya lebih singkat jika dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka langsung. Kegiatan belajar mengajar mulai hari Senin- Jumat dari pukul 08.00-11.00 Wita. Sedangkan, hari Sabtu dipergunakan oleh bapak/ibu guru untuk mempersiapkan video pembelajaran yang nantinya di upload melalui chanel YouTube sekolah untuk bahan pembelajaran siswa.

BACA JUGA : SMA Don Bosco Titik Pantau Pertama Turdes Vaksinasi Bergerak

Sudjana dan Rivai menyatakan poster adalah sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat dengan warna dan pesan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat, tetapi cukup lama untuk menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya. (https://kelompoklansia.wordpress.com) diakses hari Rabu 26 Agustus 2020, pukul 21.22 Wita.

Edmodo adalah aplikasi pembelajaran berbasis jejaring sosial yang diperuntukkan untuk guru, murid, sekaligus orang tua. Aplikasi ini menyediakan cara aman dan mudah untuk membangun kelas virtual berdasarkan pembagian kelas layaknya sekolah. (https://Nesabamedia.com) diakses hari Rabu 26 Agustus 2020, pukul 21.31 Wita.

BACA JUGA : DAK Pendidikan Kalsel Meningkat, DPRD Minta 2023 Gunakan Sistem Swakelola

Media poster dapat digunakan untuk pembelajaran sejarah dengan tema kolonialisme dan masa perjuangaan untuk mencapai dan mempertahankan kemerdekaan serta tema-tema kepahlawanan. Dalam mempelajari tema perjuangan untuk mencapai dan mempertahankan kemerdekaan, para siswa diberikan tugas untuk poster.

Poster yang berisikan semangat dan nilai moral untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme guna mencapai dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sedangkan tema kolonialisme, siswa diarahkan untuk membuat poster yang berisikan kritikan terhadap setiap kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial yang berkaitan dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

BACA JUGA : Jadi Penyakit Biasa Tapi Tetap Waspada, Kalsel Menuju Transisi Endemi Covid-19

Sedangkan, untuk tema kepahlawanan siswa diberikan tugas membuat poster dengan mengangkat satu tokoh pahlawan di daerahnya masing- masing ataupun pahlawan nasional.  Kemudian bagian belakang dari poster diisi dengan deskripsi mengenai identitas pahlawan. Juga menyangkut, alasan siswa mengangkat tokoh tersebut dan menuliskan pula nilai- nilai kehidupan yang dapat diteladani oleh siswa dalam kehidupannya.

Proses pembahasan tugas siswa dapat dilakukan ketika tatap muka melalui Google Meet. Setelah siswa mengumpulkan poster dan untuk bahan penguatan bersama guru menampilkan dua poster dilayar presentasi Google Meet.

Poster pertama berisikan informasi pelanggaran HAM pada masa kolonialisme. Sedangkan, poster kedua berisikan informasi pelanggaran HAM di masa sekarang. Kemudian, seluruh siswa diberikan kesempatan menanggapi dua poster tersebut. Pada proses ini, guru memberikan penjelasan dan menanamkan nilai-nilai kehidupan dari materi pembelajaran sejarah.

BACA JUGA : Awal Pandemi Covid-19, Ternyata Jumlah Penduduk Banjarmasin Justru Menyusut

Dengan mempelajari pelanggaran HAM di masa kolonialisme dan di masa sekarang. Harapannya, di masa yang akan datang tidak terjadi lagi kasus-kasus pelanggaran HAM terhadap suatu bangsa yang telah merdeka. Jadi, konsep ruang dan waktu serta konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah dapat dipahami oleh siswa.

Pengumpulan tugas poster yaang telah dikerjakan oleh siswa melalui Edmodo dengan cara tugas poster difoto dengan rapi. Berikutnya file foto diberi nama dan kelas kemudian dikumpulkan di aplikasi Edmodo yang telah dipersiapkan oleh guru mata pelajaran sejarah. Bagi siswa yang kesulitan mengakses aplikasi Edmodo karena keterbatasan jaringan dapat mengumpulkan tugas melalui group Whats-app (WA) kelas.

BACA JUGA : Dua Tahun Tangani Pandemi, Kini RSUD Ulin Banjarmasin Tak Lagi Rawat Pasien Covid-19

Aplikasi Edmodo sangat membantu membantu guru mata pelajaran selama PJJ karena tampilan aplikasi yang menyerupai facebook, sehingga begitu mudah digunakan oleh siswa. Aplikasi Edmodo selain untuk media penggumpulan tugas dapat pula digunakan untuk media berbagi informasi, sebagai forum diskusi kelas, media untuk membagikan materi pelajaran dalam bentuk power point. Media ini juga untuk memberikan kuis dan penilaian terhadap siswa. Penilaian yang dilakukan melalui aplikasi ini secara otomatis akan masuk ke akun masing-masing siswa sehingga siswa dapat melihat hasil pekerjaannya masing-masing.

BACA JUGA : Diterpa Pandemi Covid-19, Kasus Perceraian di Banjarmasin Kian Meningkat

Suatu hal yang tidak kalah penting dari penggunaan aplikasai Edmodo dalam pembelajaran di era pandemi Covid-19 adalah jejak-jejak pembelajaran sejarah di SMA Frater Don Bosco Banjarmasin pada tahun 2020 terekam dengan jelas. Sehingga di suatu masa yang akan datang,  ketika masa sulit yang penuh tantangan dan rintangan ini telah berlalu akan menjadi kisah sejarah yang didukung dengan bukti-bukti proses pembelajaran yang dapat diceritakan pada generasi beikutnya. Dengan cacatan akun dan email Edmodo tidak dinonaktifkan.

BACA JUGA : Menuju Herd Immunity, Walikota Ibnu Sina : Cukup 2 Tahun Warga Banjarmasin Pakai Masker

Tantangan dan rintangan yaang muncul dalam proses PJJ ini memotivasi para guru untuk selalu tanggap dan cepat. Mereka harus bisa beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi sehingga dapat terus berkarya dan melaksanakan tugas penuh tanggungjawab.

Semoga keadaan sulit ini cepat berlalu. Dan, biarlah menjadi kisah sejarah bagi kehidupan umat manusia di tahun 2020.(jejakrekam)

Penulis adalah Guru Sejarah di SMA Frater Don Bosco Banjarmasin

Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.