Jadi Penyakit Biasa Tapi Tetap Waspada, Kalsel Menuju Transisi Endemi Covid-19

0

SKENARIO pemerintah pusat ingin menurunkan derajat pandemi menjadi endemi Covid-19, berdasar parameter penilaian karena kasus penyakit menular itu di Indonesia yang kian melandai, mulai menampakkan tanda-tandanya.

HAL ini juga mengacu pada pengumuman dari WHO bahwa seluruh dunia telah menghadapi masa menggembirakan dengan hilangnya tanda-tanda pandemi Covid. Termasuk di Indonesia. Meski saat ini virus Corona ditemukan masih bermutasi dengan berbagai subvariannya.

Penegasan itu dilontarkan Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril dalam keterangan pers virtual, Jumat (30/9/2022) lalu dikutip dari laman sehatnegeri.kemenkes.go.id.

Lantas bagaimana dengan Kalimantan Selatan (Kalsel)? Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel dr Diaduddin mengakui jika nantinya pemerintah pusat melalui Kemenkes secara resmi menetapkan endemi bukan lagi pandemi, maka Covid-19 menjadi penyakit biasa.

BACA : Ingatkan Varian XXB Covid 19, Kadinkes Kalsel Ingatkan Masyarakat Untuk Tetap Waspada

“Jadi, Covid-19 tidak lagi ditangani sebagai penyakit khusus menular lagi. Memang, hingga kini, kami belum menerima instruksi dari Kemenkes soal transisi pandemi ke endemi. Hingga kini, statusnya di Indonesia, termasuk di Kalsel masih pandemi,” ucap mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar ini kepada jejakrekam.com, Kamis (29/12/2022).

Untuk diketahui, endemi adalah penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat. Endemi merupakan keadaan atau kemunculan suatu penyakit yang konstan atau penyakit tersebut biasa ada di dalam suatu populasi atau area geografis tertentu. Contoh penyakit endemi di Indonesia adalah malaria dan demam berdarah dengue (DBD).

BACA JUGA : Hasil Cek Laboratorium, Direktur RSUD Ulin Akui Belum Ada Pasien Covid-19 Terjangkit Varian XBB

Sedangkan, pandemi merupakan wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas. Pandemi merupakan epidemi yang menyebar hampir di seluruh negara atau benua, biasanya mengenai banyak orang. Contoh penyakit yang menjadi pandemi adalah Coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Diaduddin menegaskan walau nantinya ketika Covid-19 dinyatakan endemi, penyakitnya tetap ada, meski tidak lagi mewabah secara luas. “Ya, nantinya seperti penyakit infeksi biasa. Ambil contoh, tuberkolosis (TB), penyakit yang ditularkan akibat infeksi bakteri, virus atau jamur,” kata Diaduddin.

BACA JUGA : Insentif Nakes Covid-19 Belum Dibayar Sejak Januari 2022, Direktur RSUD Ulin : Tunggu Regulasi Kemenkes!

Dia tak memungkiri saat ini tren kasus Covid-19 di Kalsel, terus melandai, meski masih dijumpai ada para penderita atau pasien yang dirawat di rumah sakit, fasilitas kesehatan atau isolasi mandiri.

“Dari tingkat (angka) kematian akibat virus Corona ini semakin menurun di Kalsel tiap harinya. Dengan fakta ini, tentu kita bisa bersiap untuk menuju transisi pandemi menjadi endemi,” papar Diaduddin.

Parameter lainnya, menurut dia, adalah angka kasus aktif, positivity rate, tingkat okupansi rumah sakit, kemudian angka kematian sekarang sudah ada tanda-tanda bahwa Covid-19 bukan lagi termasuk tertinggi dibanding penyakit lainnya.

BACA JUGA : 1 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di RSUD Ulin, Mayoritas Terinfeksi Varian Omicron

“Angka kasus Covid-19 di Kalsel masih di bawah penyakit-penyakit lainnya. Dengan begitu, hal ini mengindikasikan bahwa memang Covid-19 ini  sudah bukan lagi penyakit yang menyumbangkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Namun, yang pasti kita tetap harus waspada,” papar Diaduddin.

Berdasar data corona.kalselprov.go.id, per Rabu (28/12/2022) pukul 16.32 Wita, total pasien yang sembuh dari Covid-19 lebih besar dibandingkan dirawat atau meninggal dunia. Terdata secara kumulatif, ada 86.202 orang telah sembuh, dibandingkan hanya 103 orang dirawat dan 2.599 orang dinyatakan meninggal dunia. Teranyar, didata hanya ada 6 suspek.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.