DED dan Studi Kelayakan Direview, Jembatan Sei Jingah-Sei Bilu Segera Dibangun di Tahun 2023

0

PERJUANGAN anggaran untuk terbangunnya Jembatan Sungai (Sei) Bilu-Sungai (Sei) Jingah yang membentang di atas perairan Sungai Martapura, bakal segera terealisasi pada tahun 2023 mendatang.

HAL ini ditandainya dengan diluncurkannya proyek review studi kelayakan dan detail engineering design (DED) oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin.

Dikutip dari LPSE Banjarmasin, proyek jasa konsultasi badan usaha kontruksi digelontorkan dana berpagu anggaran segede Rp 550 juta berasal dari APBD Perubahan tahun 2022. Pada 12 Oktober 2022, proyek konsultan perencana ini dimenangkan penawar PT Winaya Konteks Kharisma (Banjarmasin) dengan harga terkoreksi Rp 517.334.045,33.

BACA : Kena Kebijakan Ikat Pinggang, Fajar Desira Akui Rancang Jembatan Sungai Jingah

Dokumen perencanaan ini merevisi DED Jembatan Sungai Jingah-Sungai Bilu pada 2015 berpagu anggaran Rp 993 juta lebih. Termasuk, studi kelayakan pembangunan Jembatan Sungai Jingah-Sungai Bilu berpagu anggaran Rp 875 juta, hingga digarap konsultan perencana PT Saicale Jasa (Banjarmasin) pada 2015.

Untuk, dokumen desain teknis bangunan terdiri dari gambar teknis, spesifikasi teknis dan umum, volume serta biaya pekerjaan yang awalnya disusun konsultan perencana PT Widyadaya Bandaran dari Banjarmasin dengan penawaran Rp 432 juta lebih.

Sayangnya, dua dokumen ini tidak bisa memuluskan proyek itu pada 2017, akibat adanya kebijakan pengetatan anggaran oleh pemerintah pusat. Karena awalnya, proyek jembatan itu akan digarap dengan pola dana sharing antara Pemkot Banjarmasin dengan Kementerian PUPR.

BACA JUGA : Dibanding Rencana Jembatan Pramuka-Sungai Gampa, Rosehan : Jembatan Sungai Jingah Lebih Prioritas!

“Dana untuk pembebasan lahan telah dianggarkan dalam APBD Kota Banjarmasin tahun anggaran 2023 yang baru saja diketuk sebesar Rp 5 miliar. Selanjutnya, pada 2023, Jembatan Sungai Jingah-Sungai Bilu bisa segera dibangun,” ucap Sukhrowardi kepada jejakrekam.com, Jumat (25/11/2022).

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi Golkar ini mengungkapkan selain review DED dan studi kelayakan tahun 2015 garapan konsultan perencana lewat proyek Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin, segera direvisi.

BACA JUGA : Tahun 2023, Model Jembatan Gantung Penghubung Sei Jingah-Sei Bilu Segera Dibangun

“Dari review DED itu, memang direncanakan Jembatan Sungai Jingah-Sungai Bilu dirancang berbentuk jembatan gantung mirip model Jembatan Antasan Bromo. Namun, kami tetap menginginkan agar bisa dilintasi mobil atau roda empat, bukan sepeda motor,” kata anggota Komisi IV DPRD Banjarmasin ini.

Masih menurut Sukhrowardi, lokasi terbaik untuk penghubung dua kawasan Banjarmasin Timur dengan Banjarmasin Utara terpisah oleh Sungai Martapura berada di Jalan Simpang Sungai Bilu ke Sungai Jingah. Persisnya di area samping Intake Sungai Bilu milik PT AM Bandarmasih.

BACA JUGA : Urai Kemacetan di Sungai Andai, Pemkot Banjarmasin Kaji Bangun Jalan dan Jembatan Baru

“Bukan di Jalan Panglima Batur, Kelurahan Surgi Mufti yang akan terhubung ke akses Jalan Seberang Masjid, karena biayanya akan lebih besar lagi. Sebab, harus membebaskan dua kawasan yang banyak pemukiman penduduk,” tutur Sukhrowardi.

Sebagai pembanding, pada APBD 2020 lalu, Dinas PUPR Kota Banjarmasin menggelontorkan dana sebesar Rp 45 miliar untuk membangun Jembatan Antasan Bromo. Hingga pekerjaan konstruksi ini digarap kontraktor pelaksana dengan harga terkoreksi Rp 40.450.449,56 atau Rp 40 miliar lebih oleh PT Bayang Bungo dari Bandar Lampung.

BACA JUGA : Secara Historis Impian Jembatan Sei Jingah Lama Ada, Zainal Hakim : Walikota Ibnu Sina Bisa Prioritaskan!

Sementara itu, ahli perencanaan kota dari Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Akbar Rahman mengungkapkan model jembatan penghubung Sungai Jingah-Sungai Bilu memang harus bisa dilintasi moda transportasi roda empat.

“Sebab, dengan adanya jembatan ini akan membuka kawasan Sungai Jingah yang selama ini hanya bisa terakses satu-satunya lewat Jalan Sultan Adam dan Jalan Masjid Jami. Inilah mengapa perlu jalur-jalur alternatif untuk pembangunannya,” kata doktor urban design lulusan Saga University Jepang ini.

BACA JUGA : Jika Diuji Publik, Isnaini Hakkul Yakin Warga Banjarmasin Pilih Bangun Jembatan Sei Jingah

Meski begitu, Akbar menyesalkan anggaran review DED dan studi kelayakan itu hanya berpagu anggaran Rp 500 juta lebih atau setengah miliar. Sebab, biaya untuk membangun Jembatan Sungai Jingah-Sungai Bilu itu akan menelan dana puluhan miliar.

BACA JUGA : Sukhrowardi : Wujudkan Jembatan Sei Jingah, Ibnu Sina dan Paman Birin Bikin ‘Legend’

“Padahal, kehadiran Jembatan Sungai Jingah-Sungai Bilu itu sangat vital dalam menghubungkan dua kawasan itu. Apalagi, rencana ini sudah lama digulirkan oleh Pemkot Banjarmasin. Ya, kalau dibandingkan dengan biaya bikin film Jendela Seribu Sungai berbiaya Rp 6 miliar lebih, tentu jauh seperti langit dan bumi,” sentil Akbar.(jejakrekam)

Pencarian populer:jembatan sei bilu
Penulis Iman Satria/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.