Sukhrowardi : Wujudkan Jembatan Sei Jingah, Ibnu Sina dan Paman Birin Bikin ‘Legend’

0

ANGGOTA Komisi III DPRD Banjarmasin dari Fraksi Golkar Sukhrowardi menegaskan eksistensi jembatan sebagai penghubung antar-kawasan sangat penting dalam pengembangan kota.

INILAH mengapa mantan Wakil Gubernur Kalsel Bachtiar Murad (periode 1995-2000) pernah berucap saat ini pembangunan di Kalsel, khususnya di Banjarmasin berporos pada jembatan dan jalan,” kata Sukhrowardi dalam diskusi santai bertajuk Menakar Urgensi Jembatan Sei Jingah-Sei Bilu versus Jembatan Pramuka-Sungai Gampa di Taher Square gelaran jejakrekam.com dan tiga media, Jumat (25/2/2022) malam.

Sukhrowardi mengeritik jika Pemkot Banjarmasin masih mempertahankan moda transportasi penyeberangan getek sebagai penghubung. “Padahal, laju pertumbuhan kendaraan bermotor dan penduduk di Banjarmasin begitu tinggi. Masya, penghubung antar kawasan hanya getek,” cetusnya.

BACA : Kena Kebijakan Ikat Pinggang, Fajar Desira Akui Rancang Jembatan Sungai Jingah

Sukhrowardi pun mengingatkan agar Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor alias Paman Birin bisa membuat ‘legend’ atau warisan berharga bagi warga Banua.

“Misalkan, legend Ibnu Sina-Hermansyah saat memimpin Pemkot Banjarmasin periode 2015-2020 adalah Jembatan Antasan Bromo dan Jembatan HKSN yang sebentar lagi rampung. Nah, kenapa Jembatan Sei Jingah yang sudah lama diimpikan warga di bantaran Sungai Martapura khususnya Sei Jingah, Pengambangan, Sei Bilu, Seberang Masjid dan Kampung Melayu belum diwujudkan?” beber Sukhrowardi.

Pendiri LSM Olah Tajuk Banua (OTB) mengatakan jika bicara biaya, justru saat ini Jembatan HKSN telah menelan hampir Rp 70 miliar. Begitupula, Jembatan Bromo lebih dari Rp 40 miliar, karena komponen pembebasan lahan harus dimasukkan dalam item biaya.

BACA JUGA : Dibanding Rencana Jembatan Pramuka-Sungai Gampa, Rosehan : Jembatan Sungai Jingah Lebih Prioritas!

“Begitu pula, Jembatan Basit atau Sei Alalak menelan ratusan miliar. Termasuk, biaya pembebasan lahan yang dikeluarkan Pemkot Banjarmasin,” papar anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Banjarmasin ini.

Menurut dia, kawasan Sei Jingah merupakan pemukiman lawas yang menjadi salah satu kampung bersejarah di Banjarmasin. Apalagi, kini hampir destinasi wisata religi berada di kawasan Sei Jingah

“Ambil contoh makam Surgi Mufti (Syekh Jamaluddin) dan ulama kharismatik, KH Ahmad Zuhdianoor (Guru Zuhdi). Ini belum lagi, Sungai Jingah merupakan Kampung Sasirangan. Ini artinya, jika ada jembatan tentu akan mengembangkan potensi kawasan itu,” kata Sukhrowardi.

BACA JUGA : Jembatan Pramuka-Sungai Gampa Rencana ‘Siluman’? Matnor Ali: Diusulkan Jembatan Sungai Jingah!

Dia hakkul yakin kolaborasi Ibnu Sina dengan Paman Birin untuk merealisasikan Jembatan Sei Jingah akan mempercepat terealisasinya keinginan warga yang sudah puluhan tahun.

“Dibanding Jembatan Pramuka-Sei Gampa jelas keberadaan Jembatan Sei Jingah untuk direalisasikan jauh lebih urgen. Ini demi pengembangan kawasan utara dan timur Banjarmasin,” cetusnya.

BACA JUGA : Menakar Urgensi Jembatan Sei Jingah-Sei Bilu Vs Jembatan Pramuka-Sei Gampa

Sukhrowardi mengaku bingung sebenarnya ada beberapa item anggaran yang disetujui di tingkat pembahasan maupun finalisasi di Banggar DPRD Banjarmasin bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah masuk di APBD.

“Tiba-tiba saja ada tambahan item anggaran di APBD Banjarmasin. Jadi buat apa kita bahas bermalam-malam, jika ternyata yang tak disepakati justru malah didahulukan,” beber Sukhrowardi.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.