IPR Kalsel Terus Membaik, FKPT Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar Segera Dibentuk

0

INDEKS Potensi Radikalisme (IPR) dan Indeks Risiko Terorisme (IRT) Kalimantan Selatan membaik. Dari awalnya 10,4 persen tahun 2022 kini turun menjadi 10,2 persen.

FAKTA itu diungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel melalui Direktur Perlindungan dan Plt Kabsubdit PM, Teuku Fauzansyah, didampingi Sub koordinator Partisipasi Masyarakat, Maira Himadhani saat menerima kunjungan kerja Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalsel dan Badan Kesbangpol Kalsel di Bogor, Senin (20/11/2023).

Menurutnya, potensi IPR dan IRT Kalsel mengalami penurunan kendati masih di atas rata-rata indeks nasional sebesar 10.0 persen, namun sudah cukup bagus terjadi penurunan dibandingkan dengan provinsi lain. “Kita harapkan target IPR dan IRT Kalsel tahun depan bisa turun dari indeks nasional,” ujar Fauzansyah.

Dikatakannya, BNPT juga mengapresiasi kehadiran FKPT Kalsel dan Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel yang aktif dalam berkegiatan. “Hingga November 2023 ini baru dua daerah yang melakukan kunker ke BNPT, pertama FKPT Jepara dan FKPT Kalsel,” ucap Fauzansyah.

BACA : Cegah Aksi Terorisme, Polresta Banjarmasin-Densus 88 dan BNPT Gelar Workshop Wawasan Kebangsaan

Diungkapkannya, pembentukan FKPT di kabupaten kota dasar hukumnya adalah Peraturan BNPT RI Nomor 1 Tahun 2022 tentang FKPT mengenai kedudukan, tugas, fungsi dan pelaporan pada Pasal 3, yakni ayat (1) kepala BNPT membentuk FKPT yang berkedudukan di ibukota provinsi.

“Dalam ayat (2) dalam hal diperlukan, kepala BNPT dapat membentuk FKPT yang berkedudukan di kabupaten/kota. Kemudian ayat (3) Pembentukan FKPT yang berkedudukan di provinsi dan FKPT yang berkedudukan di kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dengan  Keputusan BNPT,” paparnya.

BACA JUGA : Ada Kasus Terorisme di Banjarmasin dan HSS, FKPT Kalsel Akui Literasi Digital Minim

Sementara itu, Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahadi didampingi Sekretaris Masrani, Kabid Penelitian FKPT Kalsel, Fauzi Makki serta pengurus FKPT bahwa kunjungan kerja guna menggali informasi terkait pembentukan FKPT di Kabupaten/kota dan pencegahan radikalisme serta terorisme di daerah.

“Penurunan persentase karena masyarakat mulai kritis dan sadar mengenai paham radikalisme di media sosial dan tidak ditemukan peristiwa radikalisme di Kalsel,” imbuhnya.

Terkait pembentukan dan pengukuhan FKPT di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar, Kabid Wasnas Kesbangpol Kalsel,Agus Prabowo menyatakan sudah siap. Namun, dia mengingatkan harus ada pernyataan tertulis dari pemerintah kabupaten dan kota bahwa akan menganggarkan kegiatan FKPT.

BACA JUGA : Kumpulkan Pemuka Agama se-Daha, Guru Kapuh : Terorisme-Radikalisme Bikin Islam Terfitnah

“Kami berharap dengan kunjungan ini, bukan hanya soal pembentukan FKPT di daerah, tetapi ada langkah-langkah kerja untuk peningkatan program penanganan dan sosialisasi radikalisme,” bebernya.

Senada itu, Kabid Wasnas dan Penanganan Konflik Kabupaten Banjar, Makmur menyebut bahwa nuansa Islam di Kabupaten Banjar sebagai kota santri sangat melekat. Dengan kondisi itu, sangat pas pembentukan FKPT Kabupaten Banjar.

BACA JUGA : Pro Kontra Pelibatan TNI Berantas Terorisme, UIN Antasari Bersama Academics TV Gelar Webinar

“Mengapa? Karena peran-peran untuk membantu persoalan pencegahan radikalisme, khususnya di perbatasan dengan kabupaten lain yang rentan konflik,  termasuk juga keberagaman masyarakat sehingga potensinya juga banyak dan riskan ke arah radikalisme,” beber Makmur.

“Dengan dibentuknya FKPT Kabupaten Banjar kami berupaya jangan sampai tempat kami transit persembunyian pelaku terorisme” imbuhnya lagi.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.