Kalsel Peringkat 10 Besar Kasus Narkoba di Indonesia, Banjarmasin Paling Tinggi

0

KASUS penyalahgunaan narkoba yang terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan ternyata tinggi. Bahkan, masuk dalam 10 besar provinsi di Indonesia, ironisnya lagi justru Banjarmasin paling tertinggi dibandingkan 12 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan.

FAKTA ini diungkap Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banjarmasin, AKBP Sisman Adi Pranoto dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2023 di Hotel Summer, Banjarmasin, Senin (26/6/2023).

“Untuk pemakaian narkotika di Banjarmasin menduduki peringkat pertama dari seluruh kabupaten/kota di Kalsel,” ucap Sisman Adi Pranoto.

Secara nasional, menurut Sisman, Provinsi Kalsel termasuk tertinggi persebaran narkoba dan masuk dalam 10 besar.

BACA : Lama Mengendap, Akhirnya Perda Narkoba Banjarmasin Disahkan

“Jenis narkotika dan psikotropika yang paling banyak ditemukan adalah obat zenith carnophen yang sudah golongan satu narkotika. Padahal, pengguna zenith carnophen ini hanya untuk doping pekerjaan, padahal sebenarnya bukan itu peruntukannya,” kata perwira polisi ini.

Untuk itu, Sisman memastikan BNN Kota Banjarmasin akan mengedepankan pencegahan agar angka pengguna narkoba tidak meningkat, dengan cara rehabilitasi.

“Banyak masyarakat yang menjadi korban narkoba. Mereka perlu dirawat dan direhabilitasi agar bisa terlepas dari kecanduan terhadap barang haram ini,” tutur mantan Kabag Wassidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Bengkulu ini.

BACA JUGA :Sepanjang 2022 Sederet Kasus Narkoba Dibongkar BNNK Banjarmasin, Ini Rinciannya

Menurut Sisman, angka untuk rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba paling besar yang diberikan kepada BNN. Utamanya dipakai untuk rawat inap dan rawat jalan korban penyalahgunaan narkoba.

Walikota Banjarmasin Ibnu Sina memastikan dengan predikat sebagai kota tertinggi penyebaran narkoba, maka perlu bergerak bersama melawan peredaran gelap barang haram itu.

“Semua pihak harus terlibat dalam peredaran narkoba di Banjarmasin. Sebab, narkoba merupakan musuh bersana, bukan hanya BNN atau kepolisian, tapi dukungan semua pihak,” cetus mantan anggota DPRD Kalsel ini.

Ibnu Sina memastikan untuk lingkungan Pemkot Banjarmasin akan terus dicek secara rutin kepada aparatur sipil negara (ASN), sehingga tidak terjerat dalam lingkaran setan narkoba.

“Kalau ASN kedapatan mengkonsumsi atau menggunakan narkoba, pasti akan disanksi tegas. Sanksinya adalah pemberhentian atau pemecatan berdasar Peraturan Pemerintah (PP) nomor 53 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil,” pungkasnya.

BACA JUGA : Kasus Narkoba dan HIV/AIDS, Ini Catatan Anggota FPG DPRD Banjarmasin Sukhrowardi

Sebelumnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) merilis ada 851 kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada 2022. Jumlah itu naik 11,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 766 kasus.

Sementara, jumlah tersangka dalam kasus narkoba sebanyak 1.350 orang sepanjang tahun lalu. Jumlah itu juga meningkat 14,02 persen dibandingkan pada 2021 yang sebanyak 1.184 orang.

Selain itu, BNN berhasil mengungkap 49 jaringan narkoba di Indonesia pada 2022. Ini terdiri dari 23 jaringan internasional dan 26 jaringan nasional.

BACA JUGA : ASN Dan Tenaga Kontrak Terbukti Main Narkoba, Kepala BKD Kota Banjarmasin : Sanksinya Langsung Pecat!

Termasuk, menyita barang narkoba jenis sabu sebagai barang bukti sebanyak 1,904 ton. Penyitaan barang bukti ganja tercatat sebesar 1,06 ton. Barang bukti lainya berupa ekstasi sejumlah 262.789 butir. Sedangkan 16,5 kg barang bukti narkoba yang ditemukan dalam bentuk serbuk ekstasi pada tahun lalu.

Berdasar data BNN, 10 wilayah yang masuk darurat narkoba adalah

  1. Sumatera Utara: 6.077 Kasus
  2. Jawa Timur: 5.931 Kasus
  3. DKI Jakarta: 3.511 Kasus
  4. Jawa Barat: 2.570 Kasus
  5. Sumatera Selatan: 2.043 Kasus
  6. Sulawesi Selatan: 1.923 Kasus
  7. Jawa Tengah: 1.849 Kasus
  8. Lampung: 1.709 Kasus
  9. Riau: 1.622 Kasus
  10. Kalimantan Selatan: 1.543 Kasus.(jejakrekam)
Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/06/26/kalsel-peringkat-10-besar-kasus-narkoba-di-indonesia-banjarmasin-paling-tinggi/
Penulis Ferry Oktavian
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.