Asep Priyatna; Seniman Jalanan Banjarmasin Melukis Wajah di Atas Kertas Gambar

0

BELAJAR otodidak, kini Asep Priyatna (53 tahun) bisa membuka lapak lukis sederhana memanfaatkan rumah di bantaran Sungai Kuin, Banjarmasin.

NAMANYA, Lapak Queen Art di Jalan Pangeran, Banjarmasin Utara. Di lapak sederhana ini, tampak berjejer lukisan tangan ulama kharimastik Banua seperti Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kelampayan), Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul), KH Muhammad Zuhdianoor (Guru Zuhdi), kaligrafi Arab, Paman Birin (Gubernur Kalsel Sahbirin Noor), hingga Habib Umar bin Hafiz, ulama dunia asal Tarim, Yaman.

Asep Priyatna mengaku gaya melukisnya lebih mengarah ke genre atau aliran realistis. Yakni, lukisan pemandangan alam, kembang, lukisan wajah hingga kaligrafi.

“Saya melayani pesanan untuk melukis wajah dari foto untuk jadi lukisan di atas kanvas atau kertas khusus. Memang, kalau melukis itu tidak bisa 100 persen mirip, ya maksimal 99 persen, kalau mau persis seutuhnya, cetak saja tidak perlu dilukis,” kata Asep Priyatna kepada jejakrekam.com, Sabtu (28/1/2023).

BACA : Dari Sketsa Wajah, Pelukis Muda Banua Rizaldi Bisa Dulang Uang dari Seni Rupa

Lahir di Banjarmasin dari pasangan suami-istri tentara asal Bandung, Jawa Barat yang menikah dengan wanita asal Kuin, Asep Priyatna mengaku kemampuan melukis atau menggambar itu sejak sekolah dasar di SD Mawar Mekar Jakarta hingga SMPN 93 Jakarta.

“Saya cukup lama berada di Jakarta, setelah bapak pindah dari Banjarmasin ke Jakarta. Dari sekolah dasar ini, saya bisa mendalami seni lukis dan menggambar, hingga kini jadi profesi yang saya dalami,” tutur Asep Priyatna.

BACA JUGA : Titik Nadir dalam Berkarya Pelukis Kawakan Banua Nanang M Yus

Menurut dia, media lukis tak hanya kanvas, kertas gambar atau lainnya, tapi juga media kaca. Alhasil, hasil lukisan foto, drawing pencil (menggambar dengan pensil warna) dan karikatur menjadi keahlian Asep Priyatna. “Saya juga melayani lukis wajah atau foto di atas kayu atau tripleks untuk alat lukis solder,’ ucapnya.

Sebagai pelukis jalanan, Asep Priyatna mengatakan hasil lukisan atau gambarnya bisa membiayai hidupnya bersama keluarga. Meski terbilang hasilnya pas-pasan, toh bagi Asep Priyatna dengan melukis atau menggambar justru dapat ketenangan batin.

BACA JUGA : Kala Pelukis Muda Unjuk Diri, Bicara Alam dari Goresan Cat di Atas Kanvas

Lapak lukis milik Asep Priyatna memanfaatkan rumahnya di Jalan Pangeran, Banjarmasin Utara. (Foto Didi GS)

“Melukis atau menggambar itu jika dijadikan hobi yang bermanfaat jelas bisa menghasilkan uang. Selain itu, jika hasil lukisan atau gambar kita memuaskan pelanggan, tentu itu kepuasan batin bagi sang pelukis,” tutur Asep Priyatna.

BACA JUGA : Pelukis Kalsel Suarakan Meratus ke Nasional Lewat Lukisan Tarian Leluhur

Dengan lapak sederhana itu, Asep Priyatna yang kini pulang kampung ke Banjarmasin mengaku hampir saban hari ada saja yang memesan untuk melukis wajahnya, baik dalam bentuk asli seperti potret atau karikatur. “Soal biaya, tentu tak ada patokan. Asalkan sesuai, ya kita garap,” kata Asep Priyatna, singkat.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.