Cerita Halimatus, Duta Bahasa Kalsel Gerakkan Literasi ke Pelosok Desa Lok Buntar

0

BALAI Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan menggelar kegiatan pembinaan literasi bagi generasi muda di pelosok Desa Lok Buntar, Kabupaten Banjar.

SOSOK Duta Bahasa Kalimantan Selatan, Halimatus Sa’diyah menjadi ikonnya. Halimatus terlibat dalam menggerakkan literasi di dua tempat berbeda yaitu Banjarbaru dan Lok Buntar. Dan sudah berjalan kurang lebih selama tiga bulan terakhir.

Roadshow kedua kali ini dengan menggunakan kelotok bermesin, Halimatus bersama Muhammad Miftah (Duta Bahasa Kalsel 2021) beserta tim Balai Bahasa Kalimantan Selatan. Mereka menelusuri kawasan sungai Martapura untuk sampai ke tempat tujuan demi meningkatkan taraf literasi di pelosok daerah Lok Buntar, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

BACA : Silahturahmi NaGa 2021 Jadi Duta Seni Budaya, Disbudpar Banjarmasin Inginkan PAD Meningkat

“Untuk kegiatan itu merupakan program Balai Bahasa dari pusat yang digerakkan setiap provinsi, termasuk Kalimantan Selatan. Wilayah yang telah kami jamah adalah termasuk daerah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal) guna meningkatkan literasi,” ucap Halimatus, Duta Bahasa Kalimantan Selatan 2019 itu kepada jejakrekam.com, Kamis (21/4/2022).

Kegiatannya itu, diakui Halimatus, selama 2 hari berlangsung yang diikuti oleh siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) dan hari kedua, sekolah dasar (SD) mulai kelas 1-3. “Karena anak-anak, maka melibatkan duta bahasa sebagai mitranya untuk menggerakan pembinaan literasi di daerah 3T,” ujarnya.

BACA JUGA : Jangan Jadi Keranjang Kosong, Revitalisasi Bahasa Bakumpai Harus Digalakkan

Kata Halimatus, jumlah anak yang mengikuti untuk PAUD dan SD masing-masing berjumlah 40 siswa tersebar di 15 titik di 13 kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan. “Pengalaman sebelumnya, saya telah menggerakkan literasi di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru. Dan hari ini, di Lok Buntar. Perbedaannya itu sangat jelas saya dirasakan,” ungkap Halimatus.

Di Banjarbaru, kata Halimatus, mereka yang mengikuti mulai terbuka dan berkembang secara literasi. Mungkin, kata dia, karena sedikit banyaknya sudah berjamah dengan teknologi seperti handphone. “Untuk kartun, baik pembahasan maupun konteks itu agak mudah diterima mereka. Meskipun, sedikit ada keterbatasan juga,” ujarnya.

Aktivitas Duta Bahasa Kalsel, Halimatus Sa’adiyah saat bersua anak-anak di Desa Lok Buntar dalam menggerakkan literasi bagi generasi usia dini. (Foto Istimewa)

BACA JUGA : Usai Belajar Menulis Kreatif, 40 Pemuda Diberi Penghargaan dari Balai Bahasa Kalsel

Berbeda dengan wilayah Lok Buntar, Halimatus mengaku akses jalannya saja sudah sulit ditempuh dari kota karena harus melalui sungai. Meski ada jembatan gantung, itu hanya diperuntukkan sepeda motor. “Sementara, kita jumlah tujuh orang yang terdiri lima dari tim balai dan dua dari tim duta bahasa, menggunakan mobil,” ucapnya.

Sehingga, kata Halimatus, mereka memilih akses sungai dengan memakai jasa klotok bermesin. Dan disadari, dia menyebut wilayah ini sangat perlu ditingkatkan perkembangan literasinya. “Sangat kurang sekali dari segi pemahamannya, banyak ketinggalan dari aspek pembelajarannya. Padahal, mereka juga memakai handphone,” ucapnya.

BACA JUGA : Baca Puisi Bahasa Banjar, Dua Siswi SMK 1 Gambut Borong Piala Paman Birin

Terkait materi yang diberikan, Halimatus menyesuaikan dengan kebijakan pusat yang berdasar keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Perguruan Tinggi. “Hal mendasar yang kita ajarkan itu. Yaitu baca tulis, abjad, tata angka dan kosa kata. Dan terkait finansial, juga kami ajarkan bagaimana menabung secara digital,” katanya.

Mulai dari menebalkan angka untuk penjumlahan, abjad menebalkan huruf untuk membaca dan menghubungkan kosakata. Berikutnya lembar kerja untuk mewarnai demi menguatkan jiwa seninya. Terakhir, menonton film bersama untuk mengambil pesan di dalamnya.

BACA JUGA : 40 Peserta Baca Puisi Bahasa Banjar, Taman Budaya Kalsel Gelar Lomba Berhadiah Jutaan Rupiah

Selain itu, kata Halimatus, mereka juga mengajarkan bagaimana bijak menggunakan handphone, serta memperkenalkan lagu-lagu khas Kalimantan Selatan. “Memperkenalkan budaya di Kalimantan Selatan maupun di Indonesia,” ucap Wakil I Duta Genre Kalsel BKKBN’18 terbaik IV itu.

Memulai kegiatan, Halimatus pun mengambil model dengan mendongeng guna menarik antusiasme anak-anak, lalu menyajikan gambar dalam studi kasus seperti sampah berserakan dan kerusakan alam. “Upaya ini agar mereka berpikir kritis, daya sensitif dengan lingkungannya,” tandasnya.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2022/04/22/cerita-halimatus-duta-bahasa-kalsel-gerakkan-literasi-ke-pelosok-desa-lok-buntar/
Penulis Rahim Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.