Usai Belajar Menulis Kreatif, 40 Pemuda Diberi Penghargaan dari Balai Bahasa Kalsel

0

BALAI Bahasa Kalimantan Selatan menggelar ajang temu penulis dan peluncuran aplikasi baca sastra di Hotel Grand Dafam Banjarbaru, Sabtu (12/12/2021).

PROGRAM dari pelatihan bengkel sastra bekerja sama dengan ketiga komunitas yaitu Asyikasyik.com, Kindai Seni Kreatif dan Suluh Literasi, ini menghadirkan 40 peserta. Mereka diberikan penghargaan beserta memperoleh buku antologi bersama.

Rata-rata penulis remaja sebelumnya dilatih oleh Kelas Berani Menulis (Kindai) dan Kelas Menulis Kreatif (Asyikasyik), sementara Kelas Menulis Anak (Suluh Literasi) yang dihadirkan dari pelbagai daerahnya yaitu Banjarmasin, Banjarbaru, Kotabaru, Tanjung, Balangan dan lainnya. Masing-masing komunitas menampilkan pertunjukan seni sastra, yaitu baca puisi, story telling dan teatrikal anak dalam permainan tradisional.

Selain itu, temu penulis ini menghadirkan kedua narasumber yakni Ida Bagus Kade Syumanjaya (Manager Elexmedia) dan Asri Rahmawati (Founder Rumah Pena).

“Adek-adek saya banggakan, kegiatan ini selain silahturahmi para penulis juga diberikan materi sastra terkait penerbitan dan teknik menulis karya prosa. Lewat lokakarya ini, semoga mereka mendapat pencerahan,” ucap Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Luthfi Baihaqi kepada jejakrekam.com, Minggu (12/12/2021).

BACA JUGA: Gandeng Kindai Seni Kreatif, Balai Bahasa Kalsel Buka Kelas Berani Menulis

Kata Luthfi, pihaknya memfasilitasi materi kepenulisan cerita anak yang disampaikan oleh Bu Achi dan terkait pemaparan oleh Pak Ida Bagus, ihwal bagaimana langkah menyiapkan konten kreator serta naskah untuk diterbitkan. “Upaya ini, supaya mereka mengetahui apa aja sih langkah untuk naskah adek-adek dapat diterbitkan di Gramedia,” ujarnya.

Selain itu, Luthfi menyampaikan bahwa kesempatan ini juga meluncurkan buku kumpulan karya para penulis selama berlatih di tiga komunitas tersebut. Kata dia, buku-buku itu dapat disebarluaskan agar meningkatkan dunia literasi di Kalimantan Selatan.

“Terima kasih kepada peserta yang telah aktif mengikuti kelas menulis ini, dan bagi komunitas yang telah mendampingi selama proses pelatihan,” ungkap Luthfi.

BACA JUGA: Baru Ada Empat Kamus Bahasa Daerah, Bahasa Berangas di Ambang Punah

Menurutnya, program ini adalah langkah awal pihak Balai Bahasa Kalimantan Selatan untuk mengapresiasi para penulis lokal, khususnya generasi muda.

Kata Luthfi, adanya teknologi yang kian pesat ini kadangkala dapat melupakan kearifan lokal di sekitarnya. “Maka dengan pelatihan kelas menulis ini, kita harapkan dapat menggali potensi daerah atau kearifan lokal mereka.”

Penulis perempuan asal Balangan, Nurul Hikmah merasa bangga dapat mengikuti kelas berani menulis yang digerakkan oleh Kindai Seni Kreatif, asuhan sastrawan Ali Syamsudin Arsi. Dia mengaku, banyak pengalaman yang menarik selama belajar dan berproses di sana.

“Selama 10 kali pertemuan kelas berani menulis, saya merasa bahagia dan bersemangat, sekaligus merasa beruntung. Karena dengan belajar lewat kelas ini, saya merasa pengetahuan saya tentang kepenulisan semakin bertambah,” ucap Nurul.

Selama kegiatan berlangsung, kata Nurul, dirinya mendapat banyak pengalaman di antaranya terkait teknik kepenulisan, bertemu teman baru dan memiliki buku-buku lokal.

“Dan berkesempatan mengasah kemampuan menulis, dimentori langsung oleh orang hebat dibidangnya, serta berinteraksi dengan teman di berbagai daerah yang memiliki minat sama, dan memiliki karya yang dibukukan,” ujarnya.

Sementara itu, Nurul ingin lebih meningkatkan kemampuan menulis dibidang puisi, cerpen, dan esai, demi menggeluti dunia sastra. Dia juga mengharapkan adanya fasilitas yang dapat mewadahi karya penulis muda, dan semakin banyaknya komunitas menulis terutama di tingkat Kabupaten.

“Harapan saya, penulis muda di Kalsel akan lebih banyak di masa mendatang, dan tersedianya akses yang lebih mudah dalam mengembangkan dan mempublikasikan tulisan-tulisannya, seperti seringnya diadakan lomba kepenulisan untuk tingkat umum di wilayah Kalsel,” tandasnya. (jejakrekam)

Penulis M Rahim Arza
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.