Tari Topeng Panji Bakumpai Mempresentasikan Pesan Moral Taati Adat dan Beradat

0

TARI Topeng Panji Bakumpai hingga kini masih lestari wujud dari akulturasi budaya yang menjadi identitas masyarakat Dayak Bakumpai di pesisir Sungai Barito, Kalimantan Selatan.

SOSIOLOG Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Setia Budhi mengungkapkan tari Topeng Panji Bakumpai biasanya dibawakan atau disuguhkan dlam ritual adat, khususnya di masyarakat Bakumpai.

“Tarian Topeng Panji Bakumpai ini dibawakan seorang penari bersamaan dengan iringan music dari gamelan, gong, sarun, babun dan gendang. Sebenarnya, tari ini bercorak drama atau mengandung cerita penuh makna,” tutur Setia Budhi kepada jejakrekam.com, Sabtu (6/1/2024).

Koordinator Program Studi Sosiologi FISIP ULM memperkirakan tari Topeng Panji Bakumpai mulai tumbuh pada abad ke-19 di kawasan pesisir Sungai Barito berbarengan masuk zona atau jalur perdagangan para pedagang muslim.

BACA : Tawarkan Tradisi Mansan, Medsos Bisa Jadi Wahana Pelestarian Bahasa Bakumpai

“Di era ini, pertemukan kawasan pesisir Sungai Barito lewat perkembangan agama Islam melalui perdagangan dan jalur budaya. Orang Bakumpai di sepanjang Sungai Barito percaya bahwa tarian Topeng Panji Bakumpai ini dapat menjauhkan diri dari marabahaya atau petaka,” beber doktor lulusan Universiti Kebangsaan Malaysia ini.

Menurut Setia Budhi, kepercayaan itu masih tetap dipegang hingga kini di kalangan masyarakat Bakumpai khususnya di pesisir Sungai Barito. Hal ini karena tarian ini bersifat sakral. “Biasanya hanya dimainkan dalam kegiatan ritual ada seperti Manyampir dan Manyanggar Lebo (membersihkan kampung),” kata Setia Budhi.

BACA JUGA : Penari Panji Kelana Berusia Renta, Antropolog ULM Usulkan Sungai Getas Jadi Kampung Budaya Bakumpai

Dia menjelaskan penampilan tari Panji Bakumpai akan dibawakan oleh lima penari sebagai sebuah seni pertunjukan bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Kabupaten Barito Kuala ke-64 dipusatkan di Marabahan.

“Luar biasa, awal tahun 2024 ini dalam memperingati Hari Jadi Kabupaten Barito Kuala ke-64, pemerintah daerah dengan serangkaian kegiatan panggung seni budaya mengundang kami dari Lembaga Adat Bakumpai Sei Getas guna menampilkan seni tari Topeng Bakumpai. Kami membawakan tari Topeng Panji, Topeng Pantul dan Topeng Gunung Sari,” kata Ketua Umum Lembaga Adat Bakumpai Sei Getas.

BACA JUGA : Islam Sapa Bakumpai, Sunang Bonang dan Sunan Giri Pernah Berniaga di Marabahan

Senada itu, Ketua Tim Pementasan Lembaga Adat Bakumpai Sei Getas, Wardiansyah menjelaskan tari Topeng Panji Bakumpai ini merepresentasikan kehidupan masyarakat dalam bentuk gerak tari dan cerita.

“Tarian ini juga berisi pesan moral yang disampaikan secara halus tentang kehidupan manusia yang harus mematuhi adat dan beradat,” kata Wardiansyah.

Dia mengungkapkan pertunjukan tari Topeng Panji Bakumpai  terbagi menjadi empat segmen. Diawali dengan permainan musik instrumental yang disebut Ayakan, kemudian penampilan tarian dan bersamaan dalam tarian pemasangan Topeng Panji sebagai cerita utama dan diakhiri dengan penutup.

BACA JUGA : Badewa, Ritus Seni Pengobatan Masyarakat Bakumpai di Kalimantan

Ramadhan dan Fitriani dari Tim Penari Topeng memberikan apresiasi  kepada Disporabudpar Kabupaten Barito Kuala, sebab pertama kalinya dalam sejarah berdirinya kabupaten dengan menampilkan tari tradisional Orang Bakumpai. “Ini sebagai bentuk melestarikan seni budaya yang hampir punah,” kata penari muda ini.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.