PROGAM magang merupakan sebuah keniscayaan bagi mahasiswa semester akhir untuk mempraktikkan ilmu didapat dari bangku kuliah di luar kampus.
APALAGI, magang menjadi pintu awal bagi intelektual kampus untuk memasuki dunia kerja. Bahkan, program ini menjadi syarat bagi kelulusan mahasiswa karena memberi berbagai manfaat dalam mengasah kemampuan dan pengalamannya.
Ketua Program Studi Sosiologi FISIP Universitas Lambung Mangkurat, Setia Budhi mengatakan banyak manfaat didapat dari program magang bagi para mahasiswa. Terutama, bisa mengeloborasikan wawasan yang didapat dari bangku perkuliahan di dunia luar.
“Mahasiswa dituntut untuk siap beradaptasi dan mencari solusi dalam mengatasi suatu kondisi tertentu. Hal lain adalah memperluas jaringan mendapatkan informasi dan ilmu-ilmu baru karena sangat membantu dalam memasuki dunia kerja,” ucap Setia Budhi kepada jejakrekam.com, Kamis (13/1/2022).
BACA : Hutan Gundul, Laut Rusak, Stop: Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur dan Program Shrimp Estate
Doktor lulusan Universitas Kebangsaan Malaysia ini mengatakan magang merupakan bagian dari kurikulum merdeka yang menghasilkan lulusan yang sesuai dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), tuntutan dunia usaha, industri dan dinamika masyarakat.
“Magang juga merupakan proses peningkatan kompetensi hardskill dan softskill mahasiswa di luar program studi. Lewat program ini, dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan potensi yang ada pada setiap diri sesuai passion dan bakatnya,” papar pakar antrolopologi dan sosiologi ini.
Setia Budhi mengungkapkan memasuki tahun 2022, Program Studi Sosiologi FISIP ULM telah memiliki banyak jaringan kerjasama di pemerintahan, kabupaten, kota dan pedesaan. Termasuk, menempatkan para mahasiswa di perusahaan atau korporasi.
“Kami telah menempatkan mahasiswa kami di berbagai dinas pemerintan dan perusahaan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Tahun ini, kami menempatkan mahasiwa di Greenpeace Indonesia,” papar Setia Budhi.
BACA JUGA : Dosen Sosiologi FISIP ULM-UPR Sepakat Bentuk Laboratorium Bersama
Dua mahasiswa yang magang di Greenpeace Indonesia itu adalah Siti Aulia dan Mahtia Safitri magang di Greenpeace Indonesia. Mereka dilibatkan dalam analisis kebijakan di sektor kampanye hutan dan analisis data serta kebijakan.
Untuk diketahui, Greenpeace adalah lembaga swadaya msyarakat (LSM) serta organisasi lingkungan global yang memiliki cabang lebih dari 40 negara di dunia.
Greenpeace berpusat di Amsterdam Belanda dan didirikan di Vancouver di Provinsi British Columbia, Kanada pada 1971. Organisasi global ini terlibat dalam aksi langsung tanpa kekerasan, konfrontasi damai dalam kampanye penghentian perusakan lingkungan, deforestasi, pengujian nuklir, penangkapan paus besar-besaran dan isu lainnya.
BACA JUGA : Raih Suara Terbanyak, Setia Budhi Kembali Pimpin Prodi Sosiologi FISIP ULM
Diperkirakan saat ini, ada 2,8 juta pendukung keuangan untuk Greenpeace dari berbagai Yayasan amal, namun tidak menerima pendanaan dari pemerintah atau korporasi seperti dikutip dari Wikipedia. Sementara, untuk kantor Greenpeace Indonesia berada di Jalan HOS Cokroaminoto, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
“Dengan magangnya dua mahasiswa program studi Sosiologi FISIP ULM di Greenpeace bisa menjadi wadah untuk latihan di dunia kerja dan kesempatan terbaik untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu atau teori-teori yang selama ini dipelajari di kelas,” papar Setia Budhi.
BACA JUGA : Prodi Sosiologi FISIP ULM Siap Terapkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Dia berharap dari lembaga-lembaga mitra yang menerima mahasiswa magang bisa membawa manfaat dan mengenali calon sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan dapat direkrut saat dibutuhkan.
“Mahasiswa mendapat pengalaman kerja serta mengenal lebih dekat industri lembaga-lembaga mitra sehingga akan memudahkan dalam memahami cara kerja lembaga mitra,” pungkas dosen senior FISIP ULM ini.(jejakrekam)