Butuh 2 Tahun Menilai, Rektor ULM Sebut Gelar Doktor Honoris Causa Paman Birin Layak

0

GELAR doktor kehormatan atau doctor honoris causa (Dr HC) kini telah disandang Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor alias Paman Birin dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

REKTOR ULM Prof Dr Sutarto Hadi pun menyebut butuh dua tahun lamanya untuk memberi gelar doktor kehormatan bagi seseorang. Termasuk, Paman Birin yang merupakan orang nomor satu di Kalimantan Selatan.

“Doctor honoris causa (HC) atau doktor kehormatan merupakan gelar kesarjanaan yang diberikan perguruan tinggi untuk seseoran gyang memenuhi syarat. Ya, tanpa perlu mengikuti atau lulus pendidikan akademik di kampus,” tutur Sutarto Hadi kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Rabu (3/11/2021).

eh suatu perguruan tinggi/universitas yang memenuhi syarat kepada seseorang, tanpa orang tersebut perlu untuk mengikuti dan lulus dari pendidikan yang sesuai untuk mendapatkan gelar kesarjanaannya tersebut. 

BACA : ULM Resmi Beri Gubernur Kalsel Gelar Doktor Honoris Causa

Sutarto pun menepis anggapan jika gelar doktor kehormatan sengaja diobral. Menurut dia, tidak semua perguruan tinggi dapat memberi gelar doktor kehormatan.

“Hanya perguruan tinggi atau universias yang memenuhi syarat bisa memberikan hak secara eksplisit terhadap pemberian gelar doktor honoris causa,” tegas profesor pendidikan matematika itu.

BACA JUGA : Senat ULM Setuju Beri Gelar Doktor Kehormatan bagi Paman Birin, Ini Alasannya!

Sutarto menyebut ada aturan ketat baik secara nasional maupun internal kampus untuk pemberian sebuah gelar kesarjanaan, terlebih lagi doktor kehormatan dari perguruan tinggi.

Nah, beber dia, untuk gelar doktor honoris causa yang disematkan kepada Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, beberapa waktu lalu telah melalui seleksi ketat atau melalui proses penilaian yang berjenjang.

“Butuh waktu panjang untuk mengamati, mengukur kiprah dan kontribusi segala macam yang dilakukan seorang Paman Birin di Banua. Apa yang dilakukan Paman Birin selama ini bagi ULM sangat luar biasa, termasuk pengetahuannya,” tutur doktor lulusan Universiteit Twente, Belanda ini.

BACA JUGA : Tolak Gelar Doktor Kehormatan Paman Birin, Alumni ULM Galang Petisi Change.org

Dia mencontohkan kebijakan Paman Birin sebagai Gubernur Kalsel pada periode pertama dengan membuka lahan tidur di Jejangkit, Barito Kuala (Batola) untuk disulap menjadi areal persawahan yang produktif.

“Tantangan berat harus dihadapi Paman Birin, baik terkait kebijakan makro yang berdampak pada kebijakan mikro. Nah, dari konsep cetak sawah baru atau mengembalikan lahan tidur Jejangkit itu ternyata menginspirasi pemerintah pusat akhirnya menetapkan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah sebagai food estate,” tutur Sutarto.

Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr Sutarto Hadi. (Foto Dokumentasi ULM)

Ia pun menepis asumsi pemberian gelar doktor honoris causa bagi Paman Birin itu diambil mendadak, tanpa melihat rekam jejaknya terutama pada sektor pertanian di Kalsel.

Menurut Sutarto, kebijakan Paman Birin yang lebih pro pada sektor pertanian itu bisa menyelamatkan Kalsel sebagai lumbung pangan. Sebab, saat ini daerah Gambut, Kabupaten Banjar dikenal sebagai pemasok beras, kini banyak lahan telah berubah peruntukkannya.

“Lahan di Gambut telah menjadi komplek perumahan, pergudangan, perkantoran dan segala macam alih fungsi lahan yang dulunya sawah pertanian,” paparnya.

BACA JUGA : Usul Pemberian Gelar Doktor Kehormatan Untuk Paman Birin Dikritik

Sutarto mengatakan jika tak segera diantisipasi lewat kebijakan yang tepat, maka Kalsel bisa jadi akan mengalami defisit produk pertanian khususnya padi.

“Saat ini, Kalsel juga masih surplus. Terakhir, tercatat ada 600 ribu ton padi dihasilkan. Bahkan, produksi gabah kering giling mencapai1, 2 juta ton. Itu semua dampak dari pembukaan lahan baru persawahan,” ucap Sutarto.

Di sisi lain, peraih dua gelar S2 dari UGM Yogyakarta dan Universitas Twente Belanda ini mengakui memang ada penurunan lahan pertanian. Hanya saja, berkat kebijakan yang massif dari Paman Birin sebagai Gubernur Kalsel justru terbukti ada hasilnya.

BACA JUGA : Rajin Sumbang ULM, Paman Birin Diusulkan Dapat Gelar Doktor Kehormatan

“Sosok Paman Birin juga berani turun langsung. Bahkan, berani balicak (becek) di sawah. Padahal, dia adalah Gubernur Kalsel. Ini bisa menjadi contoh teladan bagi kita,” tutur Sutarto.

Terobosan kebijakan Paman Birin di Kalsel dimata Rektor ULM ini, terkhusus bidang pertanian akan sangat membantu mengurangi Banua dari ketergantungan industri ekstaktif khusus dari tambang batubara.

“Kalsel memang kaya dengan sumber daya alam khususnya batubara. Tapi, yang tampak dari kebijakan Paman Birin itu justru adalah menggerakkan sektor pertanian sebagai penopang utama perekonomian daerah. Selama ini, dari pandangan kami justru cukup berhasil,” pungkas Sutarto.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.