Usul Pemberian Gelar Doktor Kehormatan Untuk Paman Birin Dikritik

0

USULAN Rektor Universitas Lambung Mangkurat Prof Dr Sutarto Hadi memberikan gelar doktor kehormatan kepada Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, mendapat kecaman dan kritikan.

SALAH satunya Ketua Umum Lembaga Advokasi dan Aksi Mahasiswa (LA2M), Andi Yanor. Ia menilai Gubernur Kalsel masih belum layak untuk diberikan gelar tersebut.

Andi menyebut pertimbangan hibah yang diberikan pemprov Kalsel kepada ULM belum kuat untuk menjadi dasar pertimbangan pemberian gelar doktor kehormatan.

“Menurut opini ulun, kayanya tindakan yang dilakukan rektor ini terbilang terlalu berlebihan sih. Dari sisi orang awam memandang apakah ada udang di balik batu dibalik semua itu,” tanya Andi saat dihubungi jejakrekam.com, Jum’at (24/0/2021).

Dia khawatir rencana pemberian doktor kehormatan ini ada motif politik, yang berdampak kurang etis dalam iklim ilmiah perguruan tinggi.

“Kenapa seperti itu ulun katakan, karena kampus sendiri seharusnya netral dari dunia perpolitikan,” sebut Andi.

BACA JUGA: Rajin Sumbang ULM, Paman Birin Diusulkan Dapat Gelar Doktor Kehormatan

Rahmad Hidayat, alumni ULM juga mengkritik usulan rektor ULM untuk memberikan gelar kehormatan kepada Gubernur Kalsel.

Rahmad menyebut hibah yang diberikan Pemprov Kalsel untuk pembangunan fasilitas pendidikan bukan berasal dari kantong pribadi gubernur, melainkan berasal dari APBD Kalsel. Dengan demikian, pada dasarnya hibah ini berasal dari pajak yang dibayarkan rakyat.

Peneliti dari Banjar Public Initiative (BPI) tersebut menegaskan pemberian gelar kehormatan seharusnya berdasarkan pertimbangan dan kaidah-kaidah akademis yang ketat dan terukur.

Alumni FISIP ULM ini mencontohkan kali pertama ULM memberi gelar doktor kehormatan kepada Nico ‘Max Havelaar’ Roozen pendiri dan mantan Direktur Eksekutif Solidaridad, organisasi nirlaba yang berpusat di Utrecht Belanda.

Pertimbangan ULM sumbangsih Nico Roozen yang sudah empat dekade berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat internasional yang lebih berkeadilan dari 40 negara di lima benua.

BACA JUGA : ULM Tambah Empat Guru Besar, Dua Figur Berusia di Bawah 40 Tahun

“Saya kira wajar ULM mengukuhkan beliau sebagai doktor kehormatan karena kontribusi besarnya terhadap peradaban manusia, saya tak habis pikir ULM pertama kali memberikan gelar kepada tokoh yang dikenal secara global, kini berencana memberikan kepada level gubernur,” ucap Rahmad seraya menggelengkan kepala.

Dia berpendapat rencana ini merupakan kemunduran besar bagi ULM, karena mengikuti fenomena perguruan tinggi ‘mengobral’ gelar doktor kehormatan bagi politisi.

“Apa sumbangsih beliau (Gubernur Kalsel) kepada dunia akademik, riset, pengabdian masyarakat, mau pun sumbangsih ilmiah dalam bentuk tulisan, selain menjadi sebagai pejabat publik,” sambung Rahmad.

“Institusi perguruan tinggi harus kembali kepada marwahnya, menjadi akal sehat tatanan masyarakat,” tutupnya. (jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.