Sempat Jadi Wabah, Kini Penderita Skabies di RT 07 dan RT 08 Alalak Utara Berangsur-angsur Pulih

0

WABAH penyakit kulit yang mengakibatkan gatal-gatal hingga mengeluarkan nanah atau skabies dalam istilah medis dialami warga Alalak Utara RT 07 dan RT 08, Banjarmasin Utara, sempat meresahkan warga.

FENOMENA penyakit kulit ini kabarnya juga pernah dirasakan warga Pekapuran Raya RT 05, pasca banjir pada awal tahun 2021 silam. Ironisnya, penyakit skabies yang diderita puluhan warga Alalak Utara ini mengalami tingkat penularan cukup tinggi.

Bahkan, tercatat ada puluhan siswa di SDN Alalak Utara 3 yang ikut terjangkit penyakit kulit yang disebabkan tungau (sarcoptes scabiei). Hal ini ditengarai akibat adanya kontak fisik antara penderita dengan warga lainnya, khususnya dalam satu lingkungan keluarga atau sekolah.

BACA : Puluhan Warga Alalak Utara Diserang Skabies, Kepala Dinkes Banjarmasin Sebut Akibat Lingkungan Tak Sehat

Ketua RT 8 Kelurahan Alalak Utara, Surya membenarkan ada beberapa warganya serta anak-anak yang terserang penyakit kulit skabies dalam dua bulan belakangan ini.

“Sebelumnya, cukup banyak anak dan orang dewasa yang terserang skabies. Ya, semacam penyakit kudis, kemudian sebagian lagi sudah berangsur-angsur sembuh,” ucap Surya kepada jejakrekam.com, Kamis (17/11/2022).

BACA JUGA : Keluhkan Kulit Gatal-Gatal, Relawan Eco Enzyme Nusantara Semprot Kawasan Pekapuran Raya

Dia mengakui sejak adanya wabah skabies melanda pemukiman padat penduduk di dua RT di Kelurahan Alalak Utara, pihak Puskemas Alalak Utara cukup intens mendatangi warga untuk pengobatan.

“Sekarang, para penderita penyakit kulit ini hanya menyisakan sisa semacam koreng atau bekas luka di kulit,” kata Surya.

Senada itu, Ketua RT 07 Kelurahan Alalak Utara, Muhammad Yani mengakui hampir dua bulan penyakit skabies melanda warganya. Bahkan, wabah ini tergolong cukup tinggi tingkat penularan, karena dalam hitungan bulan sudah ada puluhan warga yang terjangkit.

BACA JUGA : Balancat Pulang! Wadir RSI Banjarmasin Sebut Infeksi Kulit dan Diare Rentan Saat Banjir

“Kebanyakan penyakit skabies atau kudis ini menyerang anak-anak. Begitu sembuh, menyisakan bekas luka atau bintik-bintik kecil di kulit. Mungkin karena terlalu gatal, akhirnya digaruk, saat bersentuhan atau berjabat tangan dengan orang lainnya, akhirnya penyakit ini menular ke warga lainnya,” tutur Yani.

Ahmad Fadillah, siswa kelas 6 SDN Alalak Utara mengaku saat terserang skabies sempat mengalami demam atau badan terasa panas dingin.

“Karena saya sering garuk, akhirnya mengakibatkan luka atau bakorengan. Pada awal penyakit ini menyerang saya, kaki saya sempat bengkak dan bernanah,” tutur Fadillah.

BACA JUGA : Cegah Penyakit Pasca Banjir, PT IEKIMTIE Bagikan Ribuan Obat Kurap

Dia bersyukur dirinya mendapat pengobatan cukup intensif dari petugas Puskesmas Alalak Utara. Hingga kini, Fadillah mengaku hanya tinggal sisa-sisa bekas skabies yang masih terdapat di bagian tangan, kaki serta sebagian badannya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin Muhammad Ramadhan mengakui usai mendapatkan laporan ada puluhan warga Alalak Utara di RT 07 dan RT 08 terserang skabies, jajaran Puskesmas Alalak Utara serta petugas dari dinasnya langsung turun ke lokasi.

BACA : Alalak Utara Wakili Provinsi Kalsel Ikut Lomba Desa/Kelurahan Regional Nasional 2022

“Mereka sudah melakukan pemeriksaan di kawasan yang warganya terserang skabies. Terutama, dari pihak Puskesmas Alalak Utara sudah melakukan pengobatan cukup intens ke sana,” kata Ramadhan.

Dia mengingatkan agar penderita skabies baik anak-anak maupun orang dewasa rutin untuk mengobati penyakit kulit. Terutama mendatangi Puskesmas Alalak Utara.

“Kalau pengobatan tidak maksimal, tingkat kesembuhan penyakit skabies ini juga relatif lama. Makanya, saya pesan agar warga yang menderita skabies untuk rutin datang ke Puskesmas Alalak Utara,” ucap mantan Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kalsel ini.

BACA JUGA : Tak Jelas Penyakitnya, Ibu Ini Hanya Bisa Terbaring dengan Kaki Bengkak

Ramadhan kembali menekankan pentingnya warga Alalak Utara, terutama di RT 07 dan RT 08 untuk disiplin menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menjaga lingkungan tetap bersih.

“Sanitasi lingkungan juga harus tetap dijaga agar kondisi warga kembali sehat seperti sedia kala,” kata Ramadhan.

Menurut dia, Dinkes Kota Banjarmasin juga menerjunkan petugas untuk pengobatan gratis. Termasuk, menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Banjarmasin memberi edukasi kepada warga Alalak Utara.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.