Tawarkan Usulan Permak Dermaga Banjar Raya dan Harum Manis, Walikota Ibnu Sina Lobi Kemenhub

0

DUA dermaga akan segera dipermak oleh Pemkot Banjarmasin dengan konsep mengusung estetika berbasis sungai. Konsep ala waterfont city ini pun diekspose ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI di Jakarta.

DUA dermaga yang akan ditingkatkan itu adalah Dermaga Banjar Raya di tepian Sungai Barito dan Dermaga Harum Manis di bantaran Sungai Martapura.

Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan ekspose rencana usulan peningkatan pelabuhan atau Dermaga Banjar Raya dan Dermaga Harum Manis disampaikan ke Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI.

“Kami berharap pihak kementerian piha membantu soal desain sesuai yang diusulkan pemerintah kota dalam meningkatkan pelayanan aspek angkutan sungai dan angkutan barang,” tutur Walikota Ibnu Sina dalam keterangan, usai ekspose di Kemenhub RI, Jakarta, Rabu (2/8/2023).

BACA : Akan Lanjut Tahap Dua, Dermaga Kuin Kacil Akan Mendukung Pariwisata Sungai

Menurut Ibnu Sina, Dermaga Banjar Raya merupakan tempat persinggahan armada kapal yang melayani rute Kalimantan Selatan ke Kalimantan Tengah atau sebaliknya.

“Kami ingin menghidupkan transportasi sungai sehingga arus barang bisa meningkat, sehingga dermaga harus ditingkatkan guna ditata menjadi kawasan waterfront city,” kata mantan anggota DPRD Kalsel ini.

Sementara untuk peningkatan Dermaga Harum Manis berseberangan dengan kawasan Teluk Kelayan yang telah ditata menjadi kawasan ruang publik bisa berimbang. Untuk diketahui, kawasan Teluk Kelayan ditata oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalsel di atas lahan seluas 15 hektare dengan berdirinya hunian vertikal (rumah susun), taman, siring dan fasilitas lainnya hingga menjelma menjadi ruang publik.

BACA JUGA : Moda Transportasi Sungai Kian Menepi, Kejayaan Dermaga Pasar Baru-Ujung Murung Kini Tinggal Cerita

Lahan itu dulunya masuk slum area (kawasan kumuh) yang dibebaskan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Banjarmasin pada 2016-2017 menelan dana Rp 43 miliar.

“Jadi, konsep Dermaga Harum Manis ini akan mengusung estetika kota yang tegak lurus dan berimbang dengan kawasan di Teluk Kelayan. Sementara, di Dermaga Banjar Raya itu tentu semua punya memori dengan keberadaannya,” tutur Ibnu Sina.

Walikota Ibnu Sina saat ekspose usulan rencana peningkatan Dermaga Banjar Raya dan Dermaga Harum Manis di Kemenhub RI di Jakarta. (Foto Prokom Banjarmasin)

———-

Dia berharap dukungan dari Kemenhub sehingga dua sungai besar; Sungai Barito dan Sungai Martapura bisa menjadi jalur moda transportasi sungai baik angkutan orang maupun barang Kalsel dan Kalteng dan pariwisata bagi Kota Banjarmasin.

BACA JUGA : Kampung Baiman Teluk Kelayan Jadi Percontohan, DPRD Siap Dukung Entaskan Kawasan Kumuh

“Bila dikalkulasi nilai rencana pembangunan dua dermaga itu mencapai Rp 60 miliar. Semoga bisa dibantu Kemenhub dan diperjuangkan anggota DPR RI dari dapil Kalsel,” kata Ibnu Sina.

Dari data LPSE Kota Banjarmasin, perencanaan DED Dermaga Banjar Raya telah mengantongi dokumen rancang rinci pada 2012 lalu digarap konsultan perencana; CV Ganesha Teknik dengan pagu anggaran Rp 174 juta lebih. Termasuk, menggarap pekerjaan masterplan Dermaga Pasar Lima pada 2016 dengan nilai pagu Rp 250 juta.

BACA JUGA : Dermaga Banjar Raya-Saka Kajang Kini Lebih Nyaman, Warga Tamban Minta Jalan Dilebarkan

Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin juga melelang proyek jasa konsultasi perencanaan rekayasa-desain konstruksi pondasi dan struktur Dermaga Pasar Baru senilai Rp 300 juta bersumber dari APBD 2023. Proyek ini dimenangkan konsultan perencana; PT Matra Estetika Rekayasa Banjarmasin dengan harga kontrak Rp 245 juta lebih.

Ada pula, proyek UKL/UPL Dermaga Pasar Lima dikerjakan konsultan; CV Prisma Jasa asal Banjarmasin dengan nilai pagu Rp 150 juta pada 2017.

BACA JUGA : HGB Pasar Harum Manis Digodok Pemkot, DPRD Banjarmasin Minta Jangan Bebani Pedagang

Mengenai rencana Pelabuhan Baru (New Port) Trisakti, Walikota Ibnu Sina menjelaskan dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Banjarmasin 2021-2041 sudah disiapkan lahan seluas 400 hektare.

“Tapi sepenuhnya kembali ke Pelindo (III). Pasca merger jadi holding Pelindo, ternyata tidak tertarik membangun segera, terkecuali  ada investor dari Singapura yang mau maju (menanam modal) seperti di Kendal, Jawa Tengah,” kata Ibnu Sina, menjawab soal rencana pembangunan pelabuhan baru di kawasan Mantuil, Banjarmasin Selatan.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin/Ferry Oktavian
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.