Aditya-Wartono Masih Teratas, 3 Tokoh Berpotensi Jadi Rival di Suksesi Banjarbaru 2024

0

INDONESIAN Strategic Institute (INSTRAT) merilis hasil riset survei persepsi warga Kota Banjarbaru terhadap sejumlah tokoh menyongsong suksesi 2024 mendatang.

LEMBAGA riset dikomando Muhammad Fajar Shiddieq ini menggambarkan situasi kondisi sosial politik warga ibukota Provinsi Kalsel jelang pemilihan Walikota-Wakil Walikota Banjarbaru pada 27 November 2024 nanti.

INSTRAT mencatat persepsi masyarakat terhadap figur incumbent Walikota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin bersama Wakil Walikota Wartono dalam surveinya cukup tinggi mencapai 63 persen.

“Masyarakat (Banjarbaru) menyatakan 63 persen sangat puas dan puas. Walau jika di-breakdown per bidang, tingkat kepuasan publik masih cenderung merata di sekitar rentang 25 persen hingga 50 persen. Hanya 52 persen menyatakan telah terjadi perubahan yang lebih baik dibandingkan dengan Pemerintahan Kota Banjarbaru pada periode sebelumnya,” tulis INSTRAT dalam keterangannya diterima jejakrekam.com, Jumat (28/7/2023).

Meski persepsi publik terhadap petahana dan pemerintahannya baik, INSTRAT mencatat masih banyak masyarkat belum mengetahui program-program pembangunan yang dijalankan.

BACA : Siapa Figur Penantang Aditya Di Suksesi Banjarbaru 2024? Akademisi UNU Kalsel Sebut Histori Politik Menentukan

“Artinya, sosialisasi program-program pemerintah cenderung belum maksimal. Terlepas dari hal tersebut, tingkat kepuasan ini juga dapat menjadi indikator bahwa persaingan calon Walikota Banjarbaru ke depan bakal dibutuhkan kompetisi yang kompetitif, namun terbuka untuk melawan incumbent,” tulis INSTRAT.

Masih berdasar survei, incumbent dapat menjadi modal dasar untuk narasi melanjutkan pembangunan pada kampanye di Pilkada Kota Banjarbaru mendatang. Bahkan, incumbent dapat mengkontekstualisasi gagasan-gagasan kampanye ke depan, menyesuaikan dengan isu yang menjadi konsen masyarakat Kota Banjarbaru seputar masalah dasar ekonomi yakni lapangan kerja, harga kebutuhan pokok, dan kesejahteraan sosial.

Dalam survei INSTRAT mencatat popularitas incumbent masih berada di peringkat teratas yakni HM Aditya Mufti Ariffin di angka 79 persen, dan Wartono 67,3 persen. Hal ini wajar karena keduanya merupakan pemimpin kota.

BACA JUGA: Arah Angin Berubah, PPP-PDIP Justru Usung Aditya-Wartono di Suksesi Banjarbaru

INSTRAT menyebut ada beberapa tokoh yang mengemuka pada klaster kedua sebagai rival petahana. Yakni, mantan Pj Walikota Banjarbaru dan Kepala Dinas PUPR Kalsel Martinus (48,5 persen), eks anggota DPR RI dan politisi senior Golkar, Gusti Iskandar Sukma Alamsyah (43,8 persen), serta mantan Wakil Walikota Banjarbaru yang kini Ketua DPD Partai NasDem, Darmawan Jaya Setiawan (41 persen).

Tabel sejumlah tokoh di Banjarbaru yang masuk radar survei persepsi warga Banjarbaru dalam survei INSTRAT (Foto Istimewa)

————

“Sedangkan, pada klaster ketiga terdapat nama anggota DPRD Banjarbaru dari Fraksi PAN; Emi Lasari (33,8 persen) serta anggota DPRD Banjarbaru dari Fraksi PKS Nurkhalis Anshari (33 persen). Adapun potensi elektabilitas saat survei dilakukan memang masih dipegang oleh incumbent mencapai 18,5 persen,” tulis INSTRAT.

BACA JUGA : Sandang Status Ibukota Kalsel dan Penyangga IKN, Raperda RTRW Banjarbaru Disesuaikan

Potensi publik Banjarbaru yang belum memberi jawaban dicatat INSTRAT masih besar mencapai 65,8 persen. Artinya, perubahan peta kekuatan politik ke depan masih sangat mungkin untuk terjadi pada suksesi 2024 mendatang.

INSTRAT menyebut metode pengumpulan data survei ini berbasis wawancara terstruktur face-to-face ke responden dengan usia minimal responden 17 tahun atau sudah menikah (jika kurang 17 tahun).

Sedangkan, rentang pengambilan data pada 3-9 Juli 2023, multistage random sampling, meliputi seluruh kelurahan di Kota Banjarbaru. Jumlah responden sebanyak 400 orang, dengan margin of Error sebesar +-4,89 persen.

BACA JUGA : Tanggapi Temuan BPK, Walikota Banjarbaru Segera Lakukan Perbaikan

“Nah, survei ini juga dipengaruhi faktor latar belakang yang diharapkan publik yaitu kinerja dan pengalaman kandidat, kualitas/kompetensi kandidat, dan karakter personal kandidat. Tokoh yang memiliki rekam jejak di pemerintahan, akan memiliki privilege lebih untuk dapat menarasikan dirinya sesuai harapan publik pada masa kampanye pilkada mendatang,” tulisnya.

INSTRAT juga menyebut bahwa tokoh-tokoh yang sudah memiliki rekam jejak kinerja yang baik di pemerintahan, baik itu sebagai eksekutif, legislatif, atau birokrat, akan cenderung lebih berpeluang untuk menjual gagasan-gagasannya ke publik dengan lebih bisa diterima.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/07/28/aditya-wartono-masih-teratas-3-tokoh-berpotensi-jadi-rival-di-suksesi-banjarbaru-2024/
Penulis Siti Nurdianti
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.