Siapa Figur Penantang Aditya di Suksesi Banjarbaru 2024? Akademisi UNU Kalsel Sebut Histori Politik Menentukan

0

BURSA figur yang diprediksi bakal bertarung dalam suksesi Kota Banjarbaru 2024, mulai mengemuka di tengah publik khususnya di masyarakat ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.

MESKI saat ini, duet Walikota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin bersama Wakil Walikota Wartono diusung koalisi PPP, PDIP dan Partai Gerindra memenangkan Pilkada 2020 lalu, diprediksi di atas kertas, toh figur-figur lainnya masih bisa diperhitungkan dalam kans untuk dipilih pemilik suara.

Pemerhati politik Banjarbaru yang juga akademisi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalsel, Adenansi mengungkapkan saat ini bursa kandidat walikota sebenarnya mulai beredar, seiring dengan dinamisnya sokongan masyarakat.

“Sebenarnya, memunculkan kader atau figur yang dianggap layak sebagai calon kepala daerah atau pemimpin bukan hal yang tabu,” kata Adenansi kepada jejakrekam.com, Sabtu (11/2/2023).

BACA : Arah Angin Berubah, PPP-PDIP Justru Usung Aditya-Wartono di Suksesi Banjarbaru

Adenansi membaca manuver politik mantan Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan yang awalnya merupakan kader partai Ka’bah (PPP) kemudian hijrah ke Partai NasDem, bahkan jadi pucuk pimpinan merupakan indikasi politik kuat untuk kembali berlaga di suksesi Banjarbaru 2024 mendatang.

“Tentu, Darmawan Jaya Setiawan yang berpengalaman pernah jadi anggota DPRD Banjarbaru serta jadi orang nomor dua dan satu di Balai Kota, sudah memperhitungkan diri. Ya, kita tidak bisa pungkiri kans Aditya (Walikota Banjarbaru) sekarang untuk maju kembali sangat terbuka. Apalagi, Aditya merupakan Ketua DPW PPP Kalsel,” ucap aktivis lingkungan senior dari Walhi Kalsel ini.

BACA JUGA : Gerakkan Kaum Milenial, PSI Siap Menangkan Iskandar-Iwansyah di Suksesi Banjarbaru

Adenansi juga mengamati jejak keberhasilan sang kakak, H Saidi Mansyur menjadi Bupati Banjar bakal ditiru sang adik, Muhammad Rifqi Maulana Mansyur yang kini Ketua Umum BPC Hipmi Kabupaten Banjar.

“Walau sama-sama dari Partai NasDem, toh antara Rifqi Maulana dengan Darmawan Jaya Setiawan masih punya kans. Bahkan, Rifqi Maulana bisa jadi kuda hitam dalam pilwali Banjarbaru ke depan, ketika dapat usungan parpol,” tutur Adenansi.

Hal itu tak terlepas, menurut Adenansi, karena sosok Rifqi Maulana jelas akan disokong mesin partai, serta pengaruh dari sang ayah, H Mansyur yang merupakan Ketua DPW Partai NasDem Kalsel.

BACA JUGA : Sandang Status Ibukota Kalsel dan Penyangga IKN, Raperda RTRW Banjarbaru Disesuaikan

“Di kalangan parpol lainnya, jelas ada nama Berry Nahdian Forqan yang sekarang menjabat Sekretaris PWNU Kalsel. Berpengalaman sebagai Wakil Bupati HST, kemudian aktif dalam gerakan pemberdayaan dan lingkungan merupakan tokoh muda yang diperhitungkan dalam kancah politik Kalsel, apalagi berskala lokal Banjarbaru,” urai Adenansi.

Pemerhati politik dan kebijakan yang juga akademis UNU Kalsel, Adenansi. (Foto Banjarbaru Post)

Bagi Adenansi, Berry merupakan salah satu lokomotif muda di PDI Perjuangan, sehingga restu dari parpol pemenang Pemilu 2019 itu bisa saja diraihnya sebagai modal maju mencalon.

“Ada lagi, tokoh pergerakan yang juga anggota DPRD Banjarbaru dari PAN, Emi Lasari patut pula masuk dalam radar bursa kandidat. Emi Lasari merupakan Ketua DPD PAN Banjarbaru yang dikenal cukup kritis bersuara di parlemen,” imbuh Dekan Fakultas Pertanian UNU Kalsel ini.

BACA JUGA : Sah! Jadi Ibukota Kalsel, Ketua DPRD Banjarbaru Minta RTRW Segera Direvisi

Menurut Adenansi, masyarakat Banjarbaru merupakan tipikal warga urban dan heterogeny, sehingga jejak sejarah (histori) poltik akan jadi pertimbangan dalam aksi dukung mendukung.

Ambil contoh, Adenansi pengalaman saat Rudy Resnawan-Ruzaidin Noor (Walikota-Wakil Walikota Banjarbaru periode 2005-2010), kemudian Ruzaidin Noor-Ogi Fajar Nuzuli (Walikota-Wakil Walikota Banjarbaru periode 2010-2015, berlanjut dengan duet Nadjmi Adhani-Darmawan Jaya Setiawan periode 2016-2020, memiliki jejak pengalaman politik.

“Jelas, kalau figure itu baru muncul, apalagi sokongan dari parpolnya kurang kuat agak berat untuk maju mencalon di suksesi 2024 mendatang,” tutur Adenansi.

BACA JUGA : Perebutkan 30 Kursi di DPRD Kota Banjarbaru, Pemilu 2024 Dibagi 4 Dapil

Dia tak memungkiri efek dari Anies Rasyid Baswedan, eks Gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai NasDem sebagai calon Presiden (capres) juga terasa di tataran akar rumput masyarakat Banjarbaru.

“Inilah mengapa, saya mengamati dua figur yang berlatar belakang kader NasDem punya peluang besar,” katanya.

Namun, Adenansi tetap menekankan bahwa kans kuat masih dipegang oleh petahana, Aditya Mufti Ariffin. Putra mantan Gubernur Kalsel dua periode, Rudy Ariffin ini jelas akan mempertahankan kursi periode keduanya di Balai Kota Banjarbaru.

BACA JUGA : Ungkap 72 Persen Persepsi Publik Kalsel Tergoda Politik Uang, Rifqi : Bikin Politisi Baik Putus Asa!

“Ya, lebih manis lagi, karena Aditya jelas lebih diuntungkan. Kalau berukur skala poin, sudah dapat 10 poin, unggul 4 poin dibandingkan figur lainnya. Tapi, kembali lagi semua tergantung keputusan parpol berdasar hasil Pemilu 2024. Sebab, parpol pasti akan menawarkan kader terbaiknya ke masyarakat Banjarbaru yang kuat tipikal warga perkotaan,” tandas Adenansi.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/02/11/siapa-figur-penantang-aditya-di-suksesi-banjarbaru-2024-akademisi-unu-kalsel-sebut-histori-politik-menentukan/,https://jejakrekam com/tag/darmawan-jaya-setiawan/
Penulis Sheilla Farazela
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.