Pembajakan WhatsApp Kembali Terjadi, Fauzan Ramon: Polda Kalsel Harus Gerak Cepat

0

AKSI pembajakan WhatsApp kembali ramai lagi. Sejumlah pengguna melaporkan di media sosial, akunnya tiba-tiba diambil alih oleh hacker untuk aksi kejahatan.

BARU-baru ini menimpa Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Ahmad Alim Bachri. Pembajak (hackers) memanfaatkan nomor ponsel dan foto yang bersangkutan untuk mengambil untung, dalam penerimaan calon mahasiswa baru.

Belakangan diketahui, nomor ponsel itu bukan nomor telepon Rektor ULM. Jadi, seakan-akan Rektor ULM menawari calon mahasiswa atau orang tua mahasiswa agar bisa masuk ULM.

BACA: WA Rektor ULM Kena Hack, Wakil Rektor Bidang Akademik Sebut buat Menipu Calon Mahasiswa

Kejadian ini bukan hanya menimpa Rektor ULM, beberapa bulan yang lalu juga terjadi hal yang serupa, yakni menimpa Bupati Tabalong Anang Syakhfiani dan pengacara kondang Fauzan Ramon.

Bahkan Fauzan Ramon yang juga sebagai Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Kalsel ini mengatakan, akibat nomor ponselnya dibajak oleh hacker, banyak teman-temannya jadi korban.

Fauzan Ramon pun meminta, dengan banyaknya korban akibat kejadian ini, Polda Kalsel dalam hal ini Direktorat Kriminal Khusus segera bertindak dengan cepat mengusut tuntas masalah ini, jangan sampai kembali ada korban.

BACA JUGA: Praktisi Hukum Pertanyakan Kinerja Polisi Tangani Penipuan Online

“Kejadian yang menimpa saya sudah berjalan hampir 4 bulan, dan masalah ini sudah saya laporkan di Krimsus Polda Kalsel, tapi sampai saat ini tidak ada perkembangannya sama sekali, apakah alat yang dimiliki oleh Krimsus lebih canggih dengan para hacker?” ujarnya, Kamis (29/6/2023).  

“Sebab kalau kita melaporkan itu, hasilnya harus wajib ada perkembangannya, apa kekurangannya? Misal buktinya, saksinya, ini tidak ada sama sekali, tentu ini membuat masyarakat kecewa,” keluhnya.

“Kita sangat wajar melapor ke Polda Kalsel, karena memang wilayahnya. Misal kalau  kita melapor ke Mabes Polri tentu kita tahu hukum pasti dikembalikan. Apakah Polda Kalsel tidak mampu menindaklanjuti masalah itu? Kasian masyarakat jadi korban,” tegasnya.

BACA LAGI: Pengusaha Konter Pulsa di Pelaihari Merugi Rp 57 Juta Gegara Diretas, Dua Orang Ditangkap

“Masalah kejadian ini bukan saya saja. Rektor ULM dan Bupati Tabalong saja  Hp-nya kena hacker. Saya rasa banyak masyarakat yang kena, tetapi yang muncul di media masa cuma kami saja,” ujarnya.

“Saya yakin selain saya yang melapor ke Krimsus juga banyak masyarakat  yang melapor, tetapi pihak Krimsus belum satu pun berhasil mengungkap kasus ini, bisa jadi alat cyber-nya lebih canggih milik para hacker,” ucapnya.

“Banyak masyarakat dirugikan karena kejahatan seperti ini, sehingga  jangan dibiarkan. Karena ini merupakan pekerjaan mereka, dan mereka mencari momen yang tepat, seperti penerimaan mahasiswa, pilkada dan lainnya,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.