Dikasih Nama Museum Kayuh Baimbai, Walikota Ibnu Sina Ingin Koleksi Benda Bersejarah dari Museum Nasional dan Belanda

0

MASUK Jaringan Kota Pusaka Indonesia, usai berusia hampir 5 abad, Kota Banjarmasin baru memiliki memiliki Museum Kota. Ini setelah, museum yang ada milik Pemprov Kalsel seperti Museum Wasaka dan Museum Lambung Mangkurat sebelumnya Museum Banjar.

BERBIAYA Rp 4,2 miliar yang digarap pada 2022, kini Museum Kota Banjarmasin di Jalan Teluk Kelayan RT 05 RW 01, Kelayan Luar, Banjarmasin Selatan diresmikan oleh Walikota Ibnu Sina, Rabu (8/3/2023). Museum itu kemudian diberi nama oleh Walikota Ibnu Sina dengan Museum Kayuh Baimbai Kota Banjarmasin, dengan mengusung konsep arsitektur rumah Banjar tipe Palimbangan.

“Museum Kayuh Baimbai sebagai museum pertama yang berdiri di Banjarmasin. Kami berharap menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, warisan untuk anak cucu kita bagaimana usia Banjarmasin yang sudah hampir lima abad. Jelas, sejarahnya harus kita rawat dan kita jaga,” ucap Ibnu Sina.

Bagi mantan anggota DPRD Kalsel dari Fraksi PKS ini, sebuah kota yang memiliki sejarah itu biasanya akan tersimpan di museum. Hal ini akan menjadi kebanggaan kota Banjarmasin dalam menceritakan sejarah dari awal berdiri hingga kekinian.

BACA : Dibangun Berbiaya Rp 4,2 Miliar Lebih, Museum Kota Banjarmasin Segera Perkuat Status JKPI

“Jadi siapapun nanti yang datang ke Kota Banjarmasin dan ingin melihat rekam sejarahnya, silahkan datang ke sini dan melihat segala koleksi yang ada,” ujar Ketua DPD Partai Demokrat Kalsel ini.

Ibnu Sina berencana pada tahun 2022 ini akan segera mengiisi koleksi Museum Kayuh Baimbai, agar lebih lengkap laiknya sebuah museum kota. “Terutama yang sifatnya benda bersejarah. Apakah kami minta dari Museum Nasional untuk sejarah Banjar termasuk koleksi yang ada di museum di negeri Belanda yang menampilkan sejarah Banjar,” ujar Ibnu Sina.

BACA JUGA : Punya Koleksi 700 Benda Bersejarah, Museum Banjarmasin di Teluk Kelayan Segera Terealisasi

Secara terbuka, Ibnu Sina mengatakan pemerintah kota juga menyilahkan bagi warga yang ingin menitipkan barang peninggalan bernilai sejarah guna dipamerkan di Museum Kayuh Baimbai Kota Banjarmasin. “Nanti akan dikurasi oleh tim kurator apakah memang ini memiliki nilai sejarah untuk diletakkan dalam museum ini,” ucap Ibnu Sina.

Dia memastikan ke depan, Museum Kayuh Baimbai akan diperluas lagi dengan membeli lahan di sekitar area fasilitas publik itu.

Demi menjaga keamanan, Ibnu Sina juga mengungkapkan bahwa setiap sudut bangunan sudah dilengkapi dengan CCTV, serta penempatan penjagaan guna mengamankan koleksi barang berharga di Museum Kayuh Baimbai.

BACA JUGA : Ziarah ke Raja Banjar, Walikota Ibnu Sina Sebut Koleksi Museum Sultan Suriansyah Mulai Lengkap

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin Iwan Fitriady mengatakan untuk tahun 2023 akan dicoba melengkapi segala koleksi barang, serta sarana dan prasarananya. “Mungkin nanti akan dimulai di triwulan ketiga. Semoga bisa terlengkapi di tahun ini juga,” ujar Iwan.

BACA JUGA : Menghidupkan Museum Borneo Demi Keabadian Sejarah

Soal anggaran untuk itu, Iwan mengatakan akan menggadeng tim kurator dan konservator sebagai tenaga ahli dalam menempatkan barang-barang yang ada di museum ini.

“Untuk perlengkapan sarana dan prasarana di triwulan III juga dibangun akses masuk bagi difabel, sekira memudahkan semua masyarakat untuk mengunjungi museum ini,” imbuh Iwan.(jejakrekam)

Penulis Ferry Oktavian
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.