Dinas TPH Kalsel Gandeng Bangun Banua Beli Hasil Panen Padi Varietas Lokal

0

PEMPROV Kalsel bersama PT Bangun Banua menghadiri syukuran panen padi lahan rawa IP 200 di Desa Karang Bunga, Mandastana, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Minggu (19/2/2023).

MEWAKILI Gubernur Sahbirin Noor diutus Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman dan Penjabat Bupati Batola, Mujiyat.

Syamsir juga menyerahkamn bantuan bagi para petani dari Gubernur Kalsel yang diperuntukkan bagi budidaya varietas padi lokal.

“Kegiatan syukuran panen, sengaja kami mengajak BUMD Pemprov Kalsel yakni PT Bangun Banua guna menjalin kerja sama dengan para petani,” ucap Syamsir Rahman.

Menurut dia, para petani di Desa Karang Bunga menggarap padi varietas lokal yang ditanam di lahan seluas 46 hektare.

BACA : Angka Inflasi Terus Tergerek, Krisis Pangan Bisa Jadi Ancaman Nyata bagi Kalsel

“Hasil panen dari petani di Desa Karang Bunga langsung dibeli PT Bangun Banua. Mereka sudah deal, karena petani akan menjual hasil panen yang merupakan padi unggul,” tutur Syamsir.

Syamsir menjelaskan dirinya senang karena hasil tanam dan panen dari para petani bisa langsung dibeli BUMD dengan harga kompetitif, bukan menjual ke para tengkulak.

“PT Bangun Banua merupakan perusahaan daerah bersifat memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum dan memupuk pendapatan dengan tujuan turut melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya,” kata Syamsir.

BACA JUGA : Ancaman Krisis Pangan 2023 di Depan Mata, Harga Beras Terus Melonjak Naik

Menurut dia, guna memenuhi kebutuhan rakyat dengan mengutamakan industrialisasi dan ketenteraman serta kesenangan kerja dalam perusahaan menuju masyarakat yang adil dan makmur, maka peran BUMD sangat dibutuhkan.

”Petani juga menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Kalsel, terkhusus kepada Paman Birin (sapaan akrab Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Sebab, Paman Birin sudah memberi bantuan dan semangat bagi para petani untuk produktif, sehingga hasil panen bisa membantu stabilitas harga beras dan menekan inflasi,” tuturnya.

BACA JUGA : Sejumlah Daerah di Indonesia Gagal Panen, Bulog Kalsel Bersiap Jika Terjadi Krisis Pangan

Syamsir menjelaskan dengan pola tanam padi 2 kali dalam satu tahun (IP 200) sudah lama diupayakan Pemprov Kalsel. Bahkan, sudah diterapkan sejumlah daerah yang sebelumnya hanya sekali setahun (IP 100).

Pola tanam itu pada Maret-April dengan varietas lokal berumur panjang (9-11 bulan). Kemudian, bisa panen pada Agustus.

“Dalam mencapai IP 200, Pemprov Kalsel telah melakukan inisiasi untuk tanam kesatu pada musim hujan pertama (MH I) yang jatuh pada November dengan varietas unggul berumur pendek atau genjah,” papar Syamsir.

BACA JUGA : Siap Datangkan Beras Pamanukan Penuhi Stok, Pemkot Banjarmasin-Pemkab Subang Jalin Kerja Sama

Langkah berikutnya, kata dia, dilanjutkan tanam kedua pada musim hujan kedua (MH II) pada April sehingga dapat dicapai IP 200.

Menurut Syamsir, dalam beberapa kesempatan, Paman Birin juga mendorong dan memotivasi petani untuk melakukan optimalisasi lahan rawa pasang surut. Hal ini demi meningkatkan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 200 (pola unggul-unggul) ini.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.