Harga Tepung Terigu di Pasar-Pasar Banjarmasin Naik 3 Kali dalam Sebulan

0

HARGA produk pangan impor seperti tepung terigu yang mengalami kenaikan. Dampak dari perang berkepanjangan antara dua negara penghasil gandum; Rusia-Ukraina hingga larangan ekspor gandum dari India, turut terasa di Banjarmasin.

KENAIKAN harga tepung terigu yang terbuat dari gandum itu pun telah menyapa Pasar Harum Manis. Pasar besar yang menjadi sentra penjualan produk pangan di kawasan Pasar Baru Banjarmasin ini telah merasakan kenaikan harga tepung terigu sejak Juni 2022 lalu.

Pemilik toko tepung terigu di Pasar Harum Manis, H Handri mengakui kenaikan harga tepung terigu sudah terjadi sejak Juni 2022 lalu. Ini karena, pasokan yang datang dari Pulau Jawa yang merupakan produk impor dari negara lain terus berkurang di Banjarmasin.

“Kenaikan harga tepung terigu dari berbagai merek sudah terjadi. Kenaikan harga mencapai Rp 4 ribu hingga Rp 5 ribu per kilogram,” ucap Hadri kepada jejakrekam.com, Selasa (16/8/2022).

BACA : Bermula Untuk Hidangan Acara Keluarga, Kue Ipau Kini Jadi Primadona Saat Puasa

Ambil contoh. Handri menyebut seperti harga tepung terigu merek Lencana Merah sebelumnya hanya Rp 175 ribu per karung. Kini naik menjadi Rp 238 ribu.

“Begitupula, tepung terigu merek Segitiga Biru awalnya hanya Rp 185 ribu menjadi Rp 255 ribu karung ukuran 25 kilogram,” kata Hadri.

Diakuinya, rata-rata harga jual tepung terigu untuk karung ukuran berat bersih 25 kilogram sudah tembus Rp 200 ribu ke atas. “Kami belum tahu persisnya kenapa harga tepung terigu. Dari berita-berita dikabarkan akibat perang Ukraina-Rusia serta adanya larangan impor dari negara-negara penghasil. Sebab, tepung terigu memang barang impor,” beber Hadri.

BACA JUGA : Bulog Divre Kalsel Pastikan Stok Bahan Pokok Cukup Hingga Tahun Depan

Karena harganya tak stabil, Hadri menyebut terkadang dalam sebulan harga tepung terigu bisa naik tiga kali di pasaran. “Sebagai pedagang, tentu kami juga tak enak kepada para pelanggan, khususnya para pembeli. Tapi, mau apa lagi, dari tingkat grosir sudah menaikkan harga,” katanya.

Menurut dia, saat ini penggunaan tepung terigu sudah menjadi produk vital bagi masyarakat Kalsel. Terutama untuk industri rumahan seperti pembuatan kue serta produk lainnya.

“Kami berharap pemerintah segera mengatasinya. Jika harga tepung terigu terus naik, tentu akan memengaruhi harga jual produk lainnya dan penurunan omzet penjualan,” beber Hadri.

BACA JUGA : Gas Melon Langka dan Mahal, Operasi Pasar di Banjarmasin Tersendat

Kenaikan harga tepung terigu juga dirasakan Muhammad Yasir. Pedagang di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin ini mengakui stok tepung terigu karungan masih tersedia di pasaran. Hanya saja, harganya terus merangkak naik.

“Apalagi, kebanyakan para pembeli secara eceran, seperti pada penjual gorengan, jajanan pasar dan pembuat mie dan bakso. Karena harga per karung sudah naik, terpaksa di tingkat eceran untuk penjualan satuan per kilogram juga turut naik,” beber Yasir.

BACA JUGA : Masuk Musim Panen, Harga Bawang di Pasar Harum Manis dan Sentra Antasari Stabil

Menurut dia, harga tepung terigu per kilogram sudah tembus Rp 11.500, sebelumnya hanya Rp 9 ribu untuk sejumlah merek terkenal. “Kalau bungkusan atau kemasan eceran dalam plastik dijual sekarang Rp 11 ribu. Naik dari sebelumnya hanya Rp 8 ribu per kilogram,” kata Yasir.

Kenaikan harga tepung terigu juga dikeluhkan Noor Ainah, pedagang gorengan di kawasan Teluk Tiram Darat, Banjarmasin. Sebelumnya, Noor Ainah bisa membeli Rp 10 ribu per kilogram, kini harga tepung terigu eceran sudah tembus Rp 12 ribu. “Kami terpaksa harus menyiasatinya. Tak mungkin menaikkan harga gorengan akibat harga tepung terigu naik,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.