Bermula Untuk Hidangan Acara Keluarga, Kue Ipau Kini Jadi Primadona Saat Puasa

0

KEBERADAAN kue Ipau di Kota Banjarmasin begitu populer. Kuliner bernuansa Timur Tengah ini selalu menjadi primadona, khususnya di saat bulan puasa.

TEKSTURNYA yang lembut dan berlapis-lapis serta di setiap lapisannya diisi beragam sayuran dan daging ditambah kuah santan, membuat siapa pun pasti tergoda untuk mencobanya.aat Ramadhan, kue Ipau mudah untuk dijumpai. Misalnya seperti di pinggir-pinggir jalan raya atau di pasar-pasar tradisional.

Namun demikian, sebelum populer ternyata Ipau mulanya hanya merupakan makanan yang disuguhkan pada acara keluarga saja. Tepatnya bagi warga keturunan Arab di Banjarmasin tempo dulu.

Salah satu penjual Ipau di Banjarmasin, Emma Thalib, meyakini Ipau dulunya hanya dibuat oleh warga keturunan Arab dan hanya ada di bulan Ramadan. “Konon, penamaan Ipau sendiri berasal dari si pembuat pertama. Saya pernah bertanya pada keluarga saya yang sebelumnya membuat di Kampung Arab,” ucapnya saat ditemui jejakrekam.com, Selasa (27/04/2021).

Namun, seiring berjalannya waktu, Ipau pun kini dihadirkan di warung-warung kue. Khususnya, saat bulan Ramadan. Yang pasti, selalu dibuat oleh warga keturunan Arab. “Niatannya, menambah varian makanan khas yang ada di Kota Banjarmasin,” tuturnya.

Emma boleh dibilang merupakan salah satu pembuat kue Ipau yang sudah cukup terkenal di Kota Seribu Sungai. Ia tinggal di Jalan Sultan Adam, Kelurahan Surgi Mufti.

Perempuan berusia 46 tahun itu mengaku sudah turun temurun mempelajari proses pembuatan kue Ipau. Meski kental dengan kuliner khas Timur Tengah, menurut Emma bukan berarti Ipau ada di sana. “Ini murni olah rasa warga keturunan Arab,” katanya.

Setahu dia, Ipau memang ada di daerah luar Banjarmasin, seperti di Palembang yang juga dibuat oleh warga keturunan Arab. Namun, di ibukota Sumatera Selatan tersebut, Ipau disebut dengan Lasagna.

Emma menjelaskan, ada perbedaan yang cukup mencolok antara Ipau yang ada di Palembang dan di Kota Banjarmasin. Misalnya, dari segi bentuk dan guyuran kuah santannya.

Di Palembang, Ipau dibuat dengan bentuk yang sudah berupa potongan-potongan per segi empat. Guyuran santannya sedikit lebih encer. Sedangkan di Banjarmasin, ada dua jenis bentuknya. Ada yang sudah berupa potong-potongan per segi empat. Ada pula yang berbentuk bulat di loyang berukuran besar. Dengan guyuran santannya yang lebih kental.

Termasuk dari segi bahan pembuatannya. Selain berbahan dasar tepung terigu, isiannya juga masih sayur-sayuran seperti kentang, wortel dan lain sebagainya.

Proses pembuatannya sendiri tergolong cukup mudah dan tidak membutuhkan waktu lama. Untuk satu kudapan Ipau dibutuhkan sekitar satu jam.

Kendati begitu, kesulitan bukan tidak dirasakan oleh Emma. Menurutnya, yang cukup sulit ada pada proses pembuatan santannya. Mesti diaduk lama, agar kekentalan bisa didapatkan karena berpengaruh pada cita rasa dan teksturnya.

“Kemudian, ketika meletakkan lapisan lapisannya Ipau itu, kan mesti harus diguyur santan juga. Itu yang mungkin sedikit repot,” tuturnya.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2021/04/27/bermula-untuk-hidangan-acara-keluarga-kue-ipau-kini-jadi-primadona-saat-puasa/
Penulis M Syaiful Riki
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.