1 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di RSUD Ulin, Mayoritas Terinfeksi Varian Omicron

0

TREN kasus infeksi Covid-19, khususnya varian Omicron di rumah sakit milik Pemprov Kalimantan Selatan, mengalami peningkatan, beberapa pekan ini.

SAAT ini, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin diinformasikan mencapai 80 orang. Sedangkan, di RSUD Moch Ansari Saleh sudah tercatat ada 30 pasien.

“Dari 80 pasien yang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin, ada satu pasien telah meninggal dunia. Namun, penyebab meninggalnya pasien ini bukan semata-mata karena terinfeksi Covid-19, tapi karena penyakit bawaan (komorbit) diabetes dan darah tinggi,” ucap Plt Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Dr dr Izzak Zoelkarnain Akbar SpOT FICS (K) kepada jejakrekam.com, Selasa (15/2/2022).

Ia mengakui ada tren kenaikan kasus Covid-19, khususnya varian Omicron dari mayoritas pasien yang dirawat di RSUD Ulin dan RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin.

BACA : Temuan Covid-19 Omicron di Kalsel Jadi 14 Kasus, Banjarmasin Mendominasi

“Dari dugaan sementara, kebanyakan pasien ini terpapar varian Omicron. Ini berdasar hasil uji laboratorium yang dikirim Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jakarta,” kata Izzak.

Direktur RSUD Moch Ansari Saleh ini mengatakan walau tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR), tidak bisa dipukul rata tinggi. Dia mencontohkan saat ini ada 80 pasien Covid-19 dirawat di RSUD Ulin, sebenarnya telah disiapkan 500 tempat tidur baik di ruang ICU serta ruang isolasi.

“Tentu tidak semua fasilitas untuk merawat pasien Covid-19 dibuka. Dari 500 unit itu, hanya dibuka 100 unit termasuk ICU hingga ruang isolasi. Begitupula, di RSUD Moch Ansari Saleh, untuk merawat 30 pasien Covid-19, sebenarnya disediakan 150 kamar, tapi yang kami buka hanya 50 dari fasilitas yang ada,” papar Izzak.

BACA JUGA : Dinkes Kalsel Pastikan 9 Warga Positif Omicron, Masyarakat Diminta Perketat Prokes

Hal ini diberlakukan dua rumah sakit ini, karena mengingat keterbatasan tenaga kesehatan (nakes) baik dokter maupun perawat yang merawat pasien Covid-19. Sebab, menurut Izzak, para nakes juga bertugas di fasilitas kesehatan lainnya terutama di rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta yang juga merawat pasien Covid-19.

Meski begitu, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini mengakui kebanyakan pasien Covid-19 khususnya yang terinfeksi varian Omicron, membutuhkan perawatan yang lebih singkat hanya berkisar tiga hingga lima hari.

“Setelah dirawat intensif, mereka biasanya sudah bisa pulang. Kalaupun, ditemukan pasien Covid-19 yang meninggal dunia, itu karena akibat penyakit bawaan atau komorbit, tidak sepenuhnya akibat terinfeksi Covid. Kebanyakan pasien ini juga terpapar karena transmisi lokal, bukan pelaku perjalanan,” papar Izzak.  

BACA JUGA : Dua Tahun Tangani Pandemi, Kini RSUD Ulin Banjarmasin Tak Lagi Rawat Pasien Covid-19

Meski begitu, ahli biomedik lulusan Universitas Brawijaya Malang ini berharap agar masyarakat tetap waspada, karena tren peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron mulai melonjak di Kalsel, khususnya di Banjarmasin.

“Terpenting saat ini, kita tetap mendisplinkan diri untuk taat dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Apalagi, masyarakat juga sudah terbiasa karena sudah dua tahun mengalami pandemi. Namun, patut ditekankan bahwa saat ini pandemi belum berakhir, kita harus waspada,” pungkas Izzak.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.