Anggota DPR Rifqinizamy Usul Dua Tokoh Pengganti Nama Jembatan Sei Alalak

0

DUA nama tokoh Banua diusulkan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, M Rifqinizamy Karsayuda untuk diabadikan di Jembatan Sei Alalak yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (21/10/2021).

JIKA awalnya ada lima tokoh diusulkan seperti dua mantan Gubernur Kalsel Aberani Sulaiman dan HM Said. Kemudian, eks Kepala BIN Letjen TNI (Purn) Zaini Azhar Maulani, tokoh Golkar dan pengusaha sukses Hasnur Group, H Abdussamad Sulaiman HB hingga pahlawan nasional Brigjen H Hasan Basry.

Nah, ada dua nama yang digadang-gadang Rifqinizamy. Politisi PDIP ini mengungkap dua nama itu adalah Brigjen H Hasan Basry dan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary, penulis kitab Sabilal Muhtadin.

“Waktu ketemu dengan saya, Pak Menteri PUPR Basuki Hadimulyo, tanya kira-kira nama Jembatan Sei Alalak. Ya, kita dua nama alternatif, Brigjen H Hasan Basry dan Syekh Muhammad Arsyad  Al Banjary,” ucap Rifqinizamy Karsayuda kepada jejakrekam.com, Sabtu (23/10/2021).

BACA : Tetap Jembatan Sei Alalak, Usulan Nama Lima Tokoh Banua Bertepuk Sebelah Tangan

Alasan Rifqi yang sempat duduk di Komisi V DPR RI mitra dari Kementerian PUPR ini adalah sosok Hasan Basry merupakan tokoh besar besar mengproklamirkan Kalimantan bagian dari Indonesia pada 1949 silam lewat Proklamasi 17 Mei.

“Kemudian alternatif kedua, Jembatan Sei Alalak diganti dengan nama Jembatan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary. Sebab, warisan dan pengaruh beliau di Kalsel bahkan nasional hingga global terutama di Asia Negara, sudah saya jelaskan kepada Pak Menteri,” bebernya.

BACA JUGA : Mengenang Jasa Pejuang Kalimantan, Nama Aberani Sulaiman Layak Di Jembatan Sei Alalak

Menurut dia, karya Syekh Arsyad yang dikenal dengan sebutan Datu Kalampayan itu telah mendunia, bahkan juga telah menyentuh jazirah Timur Tengah.

“Dalam waktu dekat, saya akan berkirim surat resmi ke Kementerian PUPR mengenai usulan nama Jembatan Sei Alalak. Jadi, ke depan, mereka yang akan memutuskan nama pengganti jembatan itu, sehingga namanya bukan lagi Jembatan Sei Alalak apalagi Jembatan Basit yang populer di masyarakat kita,” imbuh Rifqi.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.