Mengenang Jasa Pejuang Kalimantan, Nama Aberani Sulaiman Layak di Jembatan Sei Alalak

0

NAMA Gubernur Kalimantan Selatan ketujuh periode 1963-1968, Aberani Sulaiman pun mencuat untuk diabadikan sebagai nama Jembatan Sei Alalak. Walau, saat ini, di dunia maya, selalu dikaitkan dengan nama ‘Jembatan Basit’, toh nama Aberani Sulaiman dianggap sangat layak.

TAK hanya itu, Aberani Sulaiman yang tokoh pejuang revolusi kemerdekaan saat mengusir penjajah NICA-Belanda. Ayah Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS itu juga dikenal sebagai Ketua Panitia Persiapan Proklamasi Kalimantan 17 Mei 1949.

Mantan Ketua Fraksi Golkar DPRD Kalimantan Selatan periode 1999-2004, Addy Chairuddin Hanafiah pun mengatakan sangat setuju jika nama Jembatan Aberani Sulaiman disematkan pada jembatan penghubung Banjarmasin dengan Handil Bakti, Barito Kuala itu.

“Ini mengingat jembatan ini sangat fenomenal baik ditinjau dari segi fungsinya sebagai jembatan trans Kalimantan. Sebab, jembatan ini menjadi penghubung Provinsi Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat,” kata Addy Chairuddin Hanafiah kepada jejakrekam.com, Kamis (30/9/2021).

BACA : Pertempuran Hambawang Pulasan, Kisah Heroik dari Birayang

Tokoh Golkar ini pun mengatakan Pemprov dan DPRD Kalimantan Selatan harus memperjuangkan agar nama Jembatan Sei Alalak diganti dengan Jembatan Aberani Sulaiman ke pemerintah pusat. Ini karena, jembatan yang menghabiskan dana ratusan miliar itu memang proyek pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Sangat layak, Jembatan Aberani Sulaiman. Sebab, beliau merupakan tokoh perjuangan rakyat Kalimantan bersama Bapak Brigjen H Hasan Basry serta pejuang lainnya,” ucapnya.

Sosok pejuang revolusi kemerdekaan RI di Kalimantan, Aberani Sulaiman.

Addy  mengungkapkan sosok Aberani Sulaiman bersama tokoh lainnya di Kalimantan terus berjuang, ketika Banjarmasin masih sebagai ibukota Borneo (Kalimantan). Nah, kata dia, spirit perjuangan itu sangat penting untuk dikenang warga Banua, diabadikan sebagai nama jembatan.

BACA JUGA : Diteken Hassan Basry, Teks Proklamasi 17 Mei Ditempel di Pasar Kandangan

“Perjuangan seorang Aberani Sulaiman sangat besar dalam gaung semangat juang kemerdekaan. Sebab, perjuangan itu bukan hanya di Kalimantan Selatan, tapi seluruh penjuru Kalimantan saat mempertahankan kemerdekaan yang ingin dibatalkan kolonial Belanda. Dengan begitu, masyarakat kita bisa mengingat jasa-jasa para pejuangnya,” tegas Addy yang merupakan putra mantan Walikota Banjarmasin Hanafiah ini.

Untuk diketahui, beberapa nama Gubernur Kalsel diabadikan sebagai nama gedung atau jalan. Contohnya, Gubernur Soebardjo Sorosuroyo periode 1970-1980 untuk ruas jalan nasional di Lingkar Selatan yang menghubungkan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin ke Liang Anggang, Jalan Achmad Yani, Banjarmasin.

Berikutnya, nama Gubernur Syarkawi periode 1957-1959 digunakan untuk penamanan Jalan Lingkar Utara yang menghubungkan Jalan Achmad Yani Km 17, Gambut dengan Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti ke arah Marabahan dan Kalimantan Tengah.

BACA JUGA : Rumah Haji Abdul Kadir, Saksi Bisu Wadah Rapat Merumuskan Proklamasi 17 Mei 1949

Adapula, Gubernur Kalsel Gusti Hasan Aman periode 1995–2000, namanya disematkan sebagai nama Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) di Jalan Simpang Ulin Nomor 28, Sungai Baru, Banjarmasin. Sementara, nama Gubernur Kalimantan Dr Mas Murdjani, periode 1950 -1953 menjadi kawasan pusat Kota Banjarbaru serta beberapa nama jalan.

Bahkan, teranyar adalah nama H Rudy Resnawan yang merupakan mantan Walikota dan Wakil Gubernur Kalsel pun dipakai sebagai nama gedung olahraga di Banjarbaru. Sang komandan dan rekan seperjuangnnya, Hasan Basry pun telah diabadikan menjadi nama jalan besar di kawasan Kayutangi, Banjarmasin Utara.(jejakrekam)

Pencarian populer:anak aberani sulaiman,h aberani sulaiman
Penulis Rahm Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.