Tetap Jembatan Sei Alalak, Usulan Nama Lima Tokoh Banua Bertepuk Sebelah Tangan

0

USULAN masyarakat Kalimantan Selatan yang dibawa Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK untuk menggantikan nama Jembatan Sei Alalak, seperti bertepuk sebelah tangan. Tetap saja, nama Jembatan Sei Alalak sesuai megaproyek Kementerian PUPR itu menjadi penghubung Jalan Brigjen H Hasan Basry-Jalan Trans Kalimantan itu.

AWALNYA ada lima nama tokoh Banua yang diusulkan sebagai nama Jembatan Sei Alalak. Bahkan, dukungan pun berdatangan dari banyak pihak.

Lima nama tokoh itu adalah pertama mantan Gubernur Kalsel ketujuh periode 1963-1968, Aberani Sulaiman. Sosok pejuang revolusi Kalsel ini merupakan ayah Bupati Barito Kuala (Batola), Hj Noormiliyani.

Nama tokoh kedua adalah Letjen TNI (Purn) Zaini Azhar Maulani yang merupakan tokoh militer dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada Kabinet Reformasi Pembangunan (September 1998-20 November 1999).

Tokoh kedua yang diusulkan untuk disematkan namanya di Jembatan Sei Alalak adalah H Abdussamad Sulaiman HB. Pengusaha sukses Banua dan pendiri Hasnur Group serta tokoh Partai Golkar juga masuk dalam bursa usulan.

Berikutnya adalah Brigjen H Hasan Basry, pahlawan nasional yang juga tokoh Proklamasi 17 Mei 1949 serta pendiri Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) hingga Panglima Daerah Militer X Lambung Mangkurat. Terakhir, Gubernur Kalsel periode 1984-1995, H Muhammad Said. Bahkan, pernah duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI utusan Kalsel pada 2004-2009.

BACA : Mengenang Jasa Pejuang Kalimantan, Nama Aberani Sulaiman Layak Di Jembatan Sei Alalak

Apa tanggapan Ketua DPRD Kalsel H Supian HK, karena usulan pengganti nama Jembatan Sei Alalak ternyata tak direspon pemerintah pusat? “Sebenarnya, kita patut bersyukur karena Jembatan Sei Alalak yang mewah ini sudah diresmikan Presiden Jokowi. Jujur saja kita tidak kecewa, karena jembatan ini justru diresmikan orang nomor satu di negeri ini,” kata Supian HK kepada jejakrekam.com, Kamis (21/10/2021).

Ketua DPRD Provinsi Kalsel H Supian HK bersama anggota DPR RI asal Fraksi Golkar, Hasnuryadi Sulaiman HB. (Foto Asyikin)

Mengenai usulan nama lima tokoh Banua yang terkesan dicueki pemerintah pusat, Supian pun menjawab diplomatis.

“Biar saja nama jembatan yang lama dipakai, Jembatan Sei Alalak. Yang pasti, DPRD Kalsel sudah mengusulkan lima tokoh Banua sebagai nama jembatan. Sebab, usulan itu disampaikan ke pemerintah pusat baik secara lisan maupun tertulis. Kami tetap menginginkan agar nama Jembatan Sei Alalak tetap menggunakan nama tokoh Kalsel,” beber Sekretaris DPD Partai Golkar Kalsel ini.

BACA JUGA : Ada Sejumlah Usulan Nama Jembatan Sungai Alalak, Salah Satunya Aberani Sulaiman

Ya itu tadi. Supian pun berargumen dengan terbangunnya Jembatan Sei Alalak tergolong mewah karena menelan dana ratusan miliar, patut menjadi kebanggaan warga Kalsel dan Kalteng. “Ya, karena Jembatan Sei Alalak ini menghubungkan dua provinsi,” katanya.

Supian mengatakan tak ada lagi istilah kemacetan yang selama ini dikeluhkan warga. Utamanya saat melintas di kawasan Kayutangi, Banjarmasin dan Handil Bakti Batola.

“Jadi, dengan jembatan ini bisa menjaga kelancaran kendaraan yang membawa logistik. Ini juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi kedua provinsi, Kalsel dan Kalteng,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.