Menara Pandang Ditutup Akibat Pandemi, Wisata Susur Sungai Diberi Dispensasi

0

ADA yang menarik di kawasan Siring Tendean, tepatnya di Menara Pandang. Walau ditutup akibat pandemi virus Corona (Covid-19), ternyata aktivitas wisata susur sungai dengan kelotok, tetap dibuka.

TIAP akhir pekan, sejak Jumat, Sabtu hingga Minggu, kawasan itu tampak diserbu warga untuk menyusur rute Sungai Martapura. Bahkan, ada belasan kelotok bersandar di dermaga Menara Pandang.

Menariknya, saat naik kelotok wisata susur sungai, banyak penumpang terlihat tak mengenakan masker, bahkan berkerumun di atas atap kelotok. Meski saat ini, kasus Covid-19 di Banjarmasin, diklaim melandai, toh kerumunan tampak terlihat di beberapa destinasi wisata andalan ibukota Kalimantan Selatan.

Apa jawaban Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin Ikhsan Alhaq? “Kalau dilihat sepintas, penumpang kelotok kelihatan banyak. Padahal, sesuai kapasitas dan ketentuan cuma diisi 18 orang. Sebab, para penumpang itu kebanyakan duduk di atas atap. Seandainya mereka duduk di tempat duduk, sebenarnya bisa jaga jarak,” jawab Ikhsan Alhaq kepada jejakrekam.com, Jumat (25/6/2021).

BACA : Tak Ingin Ambil Resiko, Status Pembukaan Wisata Siring Tendean Masih Gantung

Ia mengakui untuk wisata susur sungai saat pandemi Corona, tidak dilarang. Namun, ditegaskan dia, hanya untuk melayani penumpang berdasar dispensasi yang diberikan Pemkot Banjarmasin.

“Sejak awal Banjarmasin memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), kami tidak melarang untuk wisata susur sungai,” tegas Ikhsan.

Alasan diberikan keringan diungkapkan Ikhsan, karena penghasilan para juragan kelotok itu turun drastis, akibat pandemi. “Padhal, hanya itu penghasilan mereka dari jasa angkutan kelotok wisata,” katanya.

Agar tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) Covid-19, Ikhsan mengatakan pihaknya tetap menggandeng Satgas Covid-19 agar terus mengingatkan para penumpang dan juragan kelotok tetap menerapkan prokes ketat.

BACA JUGA : Ada Trip Baru Wisata Susur Sungai di Banjarmasin

“Makanya, ketika PSBB diberlakukan di Banjarmasin dari dulu sampai sekarang, kami panggil mereka (juragan kelotok). Agar tetap menjaga prokes Covid-19, dispensasi itu tak boleh disalahgunakan untuk melanggar aturan,” katanya.

Pantauan jejakrekam.com, sebenarnya tak hanya di kawasan Siring Tendean dipenuhi, di tempat patung Bekantan pun tampak dikunjungi. Begitu pula, di kawasan seberang, Taman Nol Kilometer di Jalan Jenderal Sudirman juga tiap akhir pekan dipenuhi warga kota untuk melepas kejenuhan dan menikmati pemandangan Sungai Martapura.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.