Tetap Berjualan di Bulan Puasa, Bunga Rampai Ziarah Disuplai dari Bincau

0

MARAKNYA penjual bunga rampai dan tabur jelang Ramadhan, hampir kita jumpai di berbagai sudut Kota Banjarmasin, terlebih lagi di sekitar area pemakaman umum.

KEPERLUAN bunga tersebut sudah menjadi tradisi turun temurun di masyarakat Banjar untuk ditabur di makam saat berziarah. Ketersediaan bunga tersebut seolah-olah tak pernah habis sejak bulan biasa hingga jelang Ramadhan tahun ini. Malah sekarang permintaan semakin meningkat.

Masniah, salah seorang penjual bunga rampai dan tabur yang setiap harinya mangkal di Jalan Sulawesi, Kelurahan Pasar Lama, Kecamatan Banjarmasin Tengah mengakui hal tersebut. Warga Pengambangan, Banjarmasin Timur ini sejatinya adalah tukang urut.

Namun melihat teman-temannya ramai berjualan bunga jelang Ramadhan, ia pun ikut juga melakoninya. Seperti diketahui, hampir seluruh penjual bunga yang ada di Kota Banjarmasin mayoritas dari penduduk Pengambangan. Titik lokasinya berjualan sehari-hari adalah di Jalan Ujung Murung, Pasar Sudimampir, Andalas, Pasar Lama, Sulawesi, Masjid Jami hingga ke kawasan Kuburan Muslimin Sungai Jingah, Banjarmasin Utara.

BACA : Jelang Bulan Ramadhan, Pedagang Bunga Tabur Musiman Menjamur di Banjarmasin

Dari dulu memang orang-orang Pengambangan melakoni pembuatan bunga. Baik itu bunga rampai, bunga tabur ziarah maupun Payung Kembang yang biasa digunakan untuk Batamat (Khataman) Alquran. Karena itulah kampungnya dinamakan Pengambangan.

Seiring waktu, karena keterbatasan bahan baku utama di Banjarmasin, bunga-bunga mulai didatangkan dari kabupaten sebelah, yakni Kabupaten Banjar. Ketersediaan bunga disana cukup banyak, karena memang penduduk di sana mengembangbiakkannya. Lokasinya di Bincau, Martapura.

“Kembang-kembang jualan kami ini didatangkan dari Bincau. Semua penjual kembang di Banjar ini mengambil di sana,” kata Masniah kepada jejakrekam.com, Senin (12/4/2021) sore.

Di masa jelang Ramadhan ini Masniah seharinya bisa meraup pendapatan ratusan ribu rupiah. “Saya akan tetap berjualan, walaupun di bulan puasa nanti. Karena kalau tidak ada kegiatan di bulan puasa, tidur melulu juga tidak baik. Mending berjualan,” pungkas Masniah.(jejakrekam)

Penulis Faisal Ichal
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.