Foto : Ichal
RENCANA pembukaan Jembatan Sei Alalak 1 yang lama pada Kamis (15/4/2021) mendatang, ditinjau Komisi III DPRD Kota Banjarmasin bersama Dinas Perhubungan Banjarmasin.
PENGECEKAN lokasi ini untuk mengukur kesiapan pihak proyek penggantian Jembatan Sei Alalak baru garapan konsorsium PT Wijaya Karya (Wika)-PT Pandji Bangun Persada, karena tinggal hitungan hari akses jalan itu dibuka, usai hampir dua tahun lebih ditutup.
Peninjauan wakil rakyat asal DPRD Banjarmasin menyangkut ketahanan jembatan lama, termasuk akses jalan menuju ke jembatan penghubung Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi Ujung dan Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti.
Anggota Komisi III DPRD Banjarmasin, Sukhrowardi mengungkapkan saat peninjauan ke lapangan, memang ada beberapa perbaikan di bagian Jembatan Sei Alalak 1 yang lama.
“Makanya, pihak proyek dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan meminta waktu sebulan dari kesepakatan awal untuk memperbaiki struktur jembatan yang lama. Ini semua demi keselamatan pengguna jalan,” ucap Sukhrowardi didampingi rekannya, anggota Komisi III DPRD Banjarmasin, Saut Nathan Samosir kepada jejakrekam.com, Sabtu (10/4/2021).
BACA : Jembatan Alalak 1 Lama Segera Dibuka, Rosehan Ingatkan Jangan Sampai Molor Lagi
Politisi Golkar ini mengakui pengoperasian kembali jembatan lama untuk memecah arus lalu lintas serta mengurai kemacetan di Kayutangi dan Handil Bakti, perlu perhitungan matang.
“Ini semua sekali lagi untuk keselamatan pengguna dan kelancaran lalu lintas. Jadi, tidak salah kita bersabar, hingga Jembatan Sei Alalak yang lama ini layak dilewati lagi. Jadi sabar itu bukan tidak usaha,” kata Sukhrowardi.
Senada itu, Korlap Proyek Penggantian Jembatan Sei Alalak, Daniel Hutagalung mengakui pembangunan jembatan lama itu bukan dari pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional XI Kalimantan, yang kini berganti menjadi Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalimantan Selatan.
BACA JUGA : Truk Dilarang Masuk, Jembatan Alalak 1 Lama Dibuka Hanya Satu Arah
Daniel mengatakan sisi keamanan yang jadi pertimbangan dalam penggunaan kembali jembatan lama. Menurut dia, ada pergeseran di buhul Jembatan Sei Alalak 1 lama, dipindahkan ke profil baru dengan pengelasan.
“Ini juga dikuatkan struktur dan pondasi. Karena bukan Kementerian PUPR yang bangun, tentu kita tidak asal pasang-pasang. Makanya, ada beberapa bagian yang diperbaiki, seperti pengelupasan aspal untuk mengurangi beban jembatan dan kawasan oprit,” kata Daniel.(jejakrekam)