Foto : Didi GS
DESAKAN publik agar Jembatan Sei Alalak 1 yang lama segera dibuka guna mengurai kemacetan parah di kawasan Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi Ujung dan Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti, Barito Kuala, akhirnya didengar.
KEPALA Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Selatan, Rusdiansyah memastikan dalam waktu dekat Jembatan Alalak 1 yang lama bakal dibuka agar bisa dilintasi pengendara kendaraan bermotor.
Hal ini menindaklanjuti kesepakatan bersama Komisi II DPRD Provinsi Kalimatnan Selatan bersama Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional XI Kalimantan, serta Pemprov Kalsel dan pihak terkait di Banjarmasin pada Senin (15/3/2021). Dalam hal ini, pihak Balai Jalan Nasional XI Kalimantan meminta waktu untuk dibuka pada 15 April 2021 mendatang.
“Jadi, pada tanggal 15 April 2021 itu dibuka hanya diberlakukan satu arah dari arah Banjarmasin (Kayutangi Ujung) ke Handil Bakti dan ke Kalimantan Tengah. Jadi, tidak dua arah seperti saat dulu,” ucap Kepala Dishub Kalsel, Rusdiansyah kepada jejakrekam.com, Jumat (26/3/2021).
BACA : Jawab Kemacetan, Jembatan Alalak 1 Bakal Dibuka 15 April
Ia menegaskan yang diperbolehkan melintas di atas Jembatan Alalak lama, hanya kendaraan pribadi seperti taksi dan lainnya, namun bukan untuk angkutan barang. Sedangkan, untuk angkutan bertonase besar atau mobil besar dilarang untuk menggunakan jembatan lama itu.
“Berdasar dari hasil rapat pihak Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Kota Banjarmasin dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional X1, didapat kesepakatan bahwa Jembatan Alalak 1 yang lama hanya bisa dilewati pagi pada pukul 07.00-09.00 Wita. Sedangkan, pada waktu sore dari pukul 16.00- 19.00 Wita,” ucapnya.
Rusdi juga menyesalkan justru Jembatan Sei Alalak yang menghubungkan kawasan Terminal Handil Bakti dengan Jalan Cemara Raya-Jalan Tembus Perumnas, Banjarmasin justru kini dipergunakan untuk angkutan bermuatan berat seperti dumtruck pasir.
“Padahal, awalnya berdasar kesepakatan dan rekayasa lalu lintas hanya untuk kendaraan pribadi. Makanya, gara-gara itu, akhirnya banyak pemilik dump truck bagian baknya terpaksa dipotong, agar bisa melewati portal yang ada,” tutur mantan Kepala Dishub Kota Banjarmasin ini.
BACA JUGA : Alasan Keselamatan Pekerja Proyek, BBPJN XI Tak Izinkan Jembatan Alalak Lama Dibuka
Namun, agar insiden terbaliknya dump truck pasir kembali terjadi, Rusdi mengatakan pihaknya telah mengambil kebijakan dengan merendahkan kembali portal serendah 40 centimeter, sehingga angkutan semacam itu tak bisa lewat lagi.
“Selama ini, gara-gara dilewati dump truck bermuatan pasir, membuat ruas Jalan Cemara Ujung mengalami kerusakan parah. Untungnya, tahun ini, Pemkot Banjarmasin akan segera memperbaiki ruas jalan itu,” ungkap Rusdi.
Sementara itu, dosen Fakultas Teknik Uniska Banjarmasin, Adhi Surya Said mengungkapkan sebenarnya tak hanya ruas Jalan Cemara Ujung yang rusak, tapi juga ruas Jalan Alalak Utara dan Jalan Trans Kalimantan, mengalami kerusakan.
“Kondisi ruas Jalan Trans Kalimantan benar-benar macet parah, bahkan sampai jam 10 malam. Ini jelas merugikan masyarakat. Terutama, pada saat puncak jam sibuk seperti Sabtu, Minggu dan Senin malam,” kata Adhi.
BACA JUGA : Macet Parah di Kayutangi dan Handil Bakti Akibat Proyek Jembatan Alalak 1 Lambat
Makanya, menurut Adhi, lebih cepat membuka akses Jembatan Alalak 1 yang lama, maka masalah itu akan sedikit terurai. Di samping itu, percepatan pengaspalan dan perbaikan Jalan Gubernur Syarkawi dan Jalan Trans Kalimantan, terutama menuju arah ke Jembatan Barito, harus dilakukakan pihak berwenang.
“Untuk itu, sebelum dibuka, maka rekayasa lalu lintas yang baru harus disosialisaikan pihak berwenang, terutama Dinas Perhubungan dan pihak kepolisian. Bagaimana pun, masyarakat yang bermukim di kawasan Handil Bakti sebenarnya sudah gerah dengan kondisi yang bertahun-tahun, bukan hanya soal macet parah tapi juga kerusakan infrastruktur jalan,” tutur Adhi.(jejakrekam)