Perwali Banjarmasin soal Toleransi Hampir Rampung, Target Masuk 10 Besar Kota Toleransi
BARU mengantongi penghargaan kebijakan toleransi terbaik tahun 2023 dari Setara Institute, Pemkota Banjarmasin optimis bisa masuk jajaran 10 besar kota toleransi di Indonesia.
KINI, Kota Banjarmasin masih di urutan 13 sebagai kota toleransi dari keseluruhan 13 daerah, yang dinobatkan sebagai kota toleransi pada Tahun 2023.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Lukman Fadlun, memiliki harapan besar bahwa Banjarmasin bisa masuk 10 besar untuk kota toleransi. “Kita targetkan begitu. Insya Allah akan kita usahakan, bisa masuk 10 besar,” ucapnya kepada jejakrekam.com, Selasa (6/2/2023).
Agar target ini dapat terwujud di tahun depan, Lukman mengungkapkan ada berbagai upaya yang pihkanya akan lakukan saat ini.
BACA: Diinisiasi Dewan, Banjarmasin Bakal Punya Perda Tangani Kasus Intoleransi
Salah satunya adalah merampungkan, Peraturan Walikota (Perwali) Banjarmasin tentang toleransi, sebagai teknis serta pelengkap Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2023, tentang Penyelenggaraan Toleransi Kehidupan Bermasyarakat.
Dengan perda itu, Banjarmasin bisa mendapatkan penghargaan kebijakan toleransi terbaik. “Saat ini itu sudah dinaikkan. Sudah ada di Bagian Hukum, tinggal menunggu tanda tangan saja lagi. Baru dikasih nomor Perwali dan ditetapkan,” jelasnya.
Dengan hadirnya perwali itu, Lukman berharap itu dapat menjadi cara untuk merawat toleransi di Kota Banjarmasin.
BACA JUGA : Banjarmasin Menuju Kota Toleran Usai Raih Penghargaan Setara Institute, LK3 Beri Catatan
Lukman menerangkan, bahwasanya pihaknya telah membangun jejaring antar organisasi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), hingga komunitas agama. “Komunitas agama ini, baik itu komunitas Budha, Hindu, Kristen, serta Islam,” ungkapnya.
Tak hanya sampai di situ, dirinya mengungkapkan bahkan kerjasama dan pembangunan jejaring komunitas ini bukan hanya di daerah, namun telah merambah ke nasional hingga ke internasional. “Bahkan kita kemarin bersama dengan bagian hukum, melakukan kerja sama untuk membahas hak asasi manusia di Eropa, kalau tidak salah dari Swedia. Dimana di sana juga kita sudah membangun jejaring,” tuturnya.
BACA JUGA : Setara Institute Anugerahkan Banjarmasin Masuk Kategori Kebijakan Toleran Tahun 2023
Terkait dengan rencana kedepannya dalam waktu dekat, Lukman mengatakan akan menggandeng Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin. “Kalau disetujui dan ada anggarannya, kita mau membuat religi expo,” ujar Lukman.
Selain itu, dirinya juga merencanakan untuk membuat sekolah kebangsaan. Yang di dalamnya akan dihimpun komunitas anak jalanan, gelandangan pengemis, serta orang-orang yang tidak mampu.
BACA JUGA: Golkan Perda Toleransi, Abdani Solihin Kini Jabat Direktur Baru LK3 Banjarmasin
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholder lainnya, seperti Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pendidikan (Disdik), dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), agar bisa mencoba memadukan komunitas yang ada di dalam rumah kebangsaan.
“Tak berkaitan dengan apapun sukunya, apapun agamanya, akan kita terima. Ini sebagai dalam rangka untuk membina dan merawat ke-Indonesia-an dari pinggiran,” ungkapnya. “Paling tidak berawal dari sini, kita bisa merawat ke-Indonesia-an,” pungkasnya.(jejakrekam)