Diajari Bikin Website, Pelaku Usaha Kuliner Banjarmasin Dilatih Promosi Produk di Medsos

0

DI HADAPAN 59 pemilik usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Banjarmasin, motivator  Kistiawan Bilal tampak menggebu-gebu membagikan tips jitu cara menjual produk di media sosial.

PULUHAN peserta ini dikumpulkan di aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, Selasa (25/8/2020). Mereka didorong untuk memanfaatkan media sosial guna mengembangkan usahanya, dalam menjual berbagai macam produk.

“Jangan selalu posting foto produk. Selingi dengan foto-foto lain. Contohnya, foto-foto pemandangan ketika anda berlibur atau lain sebagainya. Biar lebih berwarna dan costumer tidak bosan,” beber Kistiawan.

Trainer asal Google School Indonesia itu juga berpesan agar pemilik UMKM pun juga harus pintar mencari nama untuk akun media sosial yang bakal digunakan. Misalnya, nama akun media sosial harus berkaitan dengan domisili si pemilik, agar mudah dicari.

BACA : Masuki Fase Adaptasi Baru, Bisnis Kuliner Khas Banjar Mulai Bergairah

Salah seorang peserta, Sri Tedjo Yuli Hartono mengaku sangat terkesan dengan pemaparan Kistiawan. Menurutnya, pelatihan seperti itu yang dicari. Terlebih, saat pandemi melanda, usaha kulinernya pun turut terdampak.

“Saya pikir ini saatnya beralih ke online. Seperti yang diungkapkan pemateri, setiap masa tentu ada peluang. Peluang itu yang harus kita manfaatkan,” beber lelaki pelaku usaha kuliner itu.

Pelatihan yang digelar oleh Indonesia Marketing Association (IMA) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin itu digelar selama dua hari.

Selain memaksimalkan media sosial, peserta dijadwalkan bakal diajari cara membuat dan memaksimalkan website.

BACA JUGA : Pengusaha Catering dan Restoran Diingatkan Lebih Kreatif Mengolah Kuliner Lokal

Presiden IMA Chapter Banjarmasin dan Banjarbaru, Sudjipto, menjelaskan bahwa pemilik UMKM yang diberikan pelatihan sebanyak 2.000. Namun, lantaran adanya pembatasan, maka yang didahulukan sebanyak 59 peserta saja.

“Ke depan, peserta yang dilatih tidak hanya mendapatkan ilmu beserta sertifikat saja. Tapi juga didata, untuk kemudian dibina oleh Pemko,” tuturnya.

Sudjipto sendiri tidak memungkiri. Ketika pandemic Covid-19 melanda, ada banyak pemilik UMKM yang jatuh. Bahkan sampai bangkrut dan kesulitan karena penjualannya tersendat.

“Maka dengan adanya pelatihan ini maka kami berharap dapat membantu UMKM kembali menata usahanya di tengah pandemi. Mengingat Pemkot Banjarmasin sendiri juga fokus ke UMKM hingga digital marketing dalam hal pemulihan ekonomi,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.