Ketika PSBB Diterapkan di Banjarmasin, Ini Komentar Pengendara Ojek Online

0

RENCANA kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bakal diterapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin. Ini menyusul kebijakan serupa yang diberlakukan DKI Jakarta dan sekitarnya, justru menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.

SEBAB, aturan yang ada pada kebijakan PSBB bakal langsung berdampak pada beberapa pegiat di sektor usaha maupun pekerja.

Sebut saja seperti pelaku ojek online (ojol). Para driver ojol tersebut diprediksi akan bersentuhan langsung dengan dampak aturan PSBB. Seperti larangan untuk membawa penumpang serta penjagaan ketat di setiap perbatasan kota.

Salah satu driver ojol di Kota Banjarmasin, Fauzan mengungkapkan, di tengah wabah virus Corona saat ini pendapatan orderan pesan-antar hingga penumpang turun drastis dari 50 sampai 70 persen per hari.

“Biasanya bekerja dari jam 9.00 – 21.00, pendapatan orderan itu bisa mencapai Rp 150 ribu per hari. Tapi dengan adanya Covid-19 ini, pendapatan Rp 50 ribu saja sudah sangat bersyukur. Bahkan, sampai tidak ada orderan sama sekali,” ungkapnya kepada jejakrekam.com, Selasa (14/4/2020).

BACA : PSBB Palangka Raya Ditolak, Walikota Banjarmasin Tunggu Kajian Kemenkes

Apalagi, menurut Fauzan, jika ditambah dengan adanya kebijakan PSBB di Kota Banjarmasin, seperti aturan tidak boleh membawa penumpang untuk pengemudi roda dua yang sudah diterapkan di DKI Jakarta. Maka, hal tersebut kemungkinan bakal melumpuhkan pendapatan mereka.

“Artinya kami nanti hanya bisa menerima pesan-antar makanan atau barang saja,” tuturnya.

Belum lagi, kata Fauzan, perbatasan Kota Banjarmasin-Kabupaten Banjar maupun Kabupaten Barito Kuala (Batola) ini nantinya akan diperketat oleh pemerintah kota, sehingga akses mereka untuk keluar-masuk kota berpotensi dipersulit.

BACA JUGA : Ini Kegiatan yang Dilarang Jika Daerah Menerapkan PSBB

“Bagaimana nanti, kami mengantar pesanan jika yang order dari luar Banjarmasin, apalagi kami sering dapat orderan dari luar kota,” ujarnya resah.

Pria yang sudah dua tahun menggeluti pekerjaan ojek online ini hanya bisa pasrah. Ia berharap agar ada kemudahan atau dispensasi kepada pelaku ojol jika ingin keluar-masuk Kota Banjarmasin.

“Kalau diaktifkan PSBB, beri kemudahan kepada ojek online untuk mengantar barang atau pesanan keluar kota,” kata Fauzan.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.