Terapkan Adaptasi Kebiasaan Baru, Objek Wisata Boleh Buka Asal Dapat Izin Satgas Covid-19

0

SEKTOR pariwisata paling terdampak dari hantaman pandemi virus Corona (Covid-19). Terhitung sejak Maret lalu, aktivitas di luar rumah pun dibatasi, bahkan sejumlah objek wisata pun ditutup.

PADAHAL, sektor pariwisata memiliki dampak ganda, tak hanya bagi pengelola usaha perjalanan, hingga bisnis perhotelan pun merasakan imbasnya.

Penutupan tempat pariwisata juga berimplikasi bagi pelaku industri kuliner, restoran, transportasi hingga industri ekonomi kreatif dan non formal. Dampak lain adalah terjadi kelesuan ekonomi atau penuruna pendapatan, hingga berujung pada pemutusan hubungan kerja serta rendahnya daya beli masyarakat.

BACA : Tak Ingin Ambil Resiko, Status Pembukaan Wisata Siring Tendean Masih Gantung

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan, M Syarifuddin mengakui sektor pariwisata sangat terdampak dari pandemi Covid-19.

Untuk itu digelar rapat via virtual (webinar) di Hotel Treepark, Jalan A Yani Km 7, Kertak Hanyar, Kamis (22/10/2020) dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Dengan diskusi virtual ini, kita bisa mencari solusi untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Termasuk, eksplorasi potensi kerjasama untuk kembali menumbuhkan perekonomian daerah yang sempat terpuruk,” papar Syarifuddin.

BACA JUGA : Siring Tendean Ditutup, Pedagang : Kami Mati Bukan Karena Corona, Tapi Kelaparan

Menurut dia, dengan konsep penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) bisa menggerakkan sektor pariwisata Kalsel yang sempat terpuruk itu.

“Dari informasi dan masukan dari seluruh stakeholders sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, didapat formula untuk strategi dan tata kelola yang sesuai dengan AKB di tengah pandemi Covid-19,” papar Plt Bupati Kotabaru.

Menurut dia, untuk pemulihan dan pengembangan serta ekplorasi potensi pariwisata dan ekonomi kreatif guna menumbuhan perekonomian dan menyerap kembali tenaga kerja.

“Sebenarnya, sektor wisata ini tergantung kebijakan pemerintah kabupaten dan kota. Sebab, mereka yang punya destinasi wisata,” kata Syarifuddin.

BACA JUGA : Virus Corona Pengaruhi Sektor Pariwisata

Nah, beber dia, ketika objek wisata itu dibuka kembali, maka harus secara hati-hati agar tak memicu klaster baru penyebaran Covid-19.

Menurut dia, saat ini, tidak bisa diprediksi kapan pandemi ini berakhir, sehingga ketika destinasi wisata dibuka harus ketat menerapkan protokol kesehatan. Termasuk, sosialisasi sapta pesona di 13 kabupaten dan kota di Kalsel.

“Objek wisata itu boleh buka jika telah mendapat izin Satgas Covid-19 masing-masing daerah,” tuturnya.

BACA JUGA : Pengembangan SDM dan Ekonomi Berbasis Pariwisata, Fokus Pembangunan Kalsel 2020

Dalam webinar ini menghadirkan Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreaktif, Nia Niscaya, Plt Ketua DPD Asita Kalsel Dewi Family, serta Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kalsel, Akhmad Hifni Nur.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.