Jauh Meningkat Dari Tahun Sebelumnya, Damkar Akan Tekankan Pencegahan Musibah Kebakaran

0

INTENSITAS kejadian kebakaran di Kota Banjarmasin semakin meningkat. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banjarmasin akan tingkatkan tindakan preventif.

DISAMPAIKAN oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPKP Kota Banjarmasin Husni Thamrin, intensitas kejadian kebakaran ini sudah meningkat hingga hampir 70 persen dari tahun sebelumnya. “Memang sangat signifikan. Bahkan tiap tahun jumlah kejadian pasti mengalami kenaikan,” ucapnya saat ditemui di kantornya, Senin (13/11/2023).

Dari data yang sampaikannya hingga hari ini, Senin (13/11/2023) sudah ada sekitar 160 kejadian kebakaran yang terjadi di Kota Banjarmasin, belum termasuk dengan 4 kejadian yang baru saja terjadi. Jumlah ini melonjak jauh dari 2022 yang hanya terjadi 106 kejadian, dan 2021 dengan 97 kejadian.

BACA: Wujudkan Zero Insiden Selama Penyelamatan, DPKP Banjarmasin Datangkan Instruktur Pemadam Jakarta

Dirincikannya kebakaran ini terjadi hampir merata terjadi di lima kecamatan. Dimana 38 kejadian di Banjarmasin Tengah, 33 di Banjarmasin Selatan, 31 di Banjarmasin Utara, 30 di Banjarmasin Barat, dan 28 kejadian di Banjarmasin Timur.

Dilanjutkannya, peningkatan yang signifikan ini terjadi karena memang kondisi kemarau yang lebih panas di tahun ini. Serta mengingat padatnya bangunan rumah dan material yang banyak menggunakan kayu, ini membuat api cepat merambat.

Namun, penyebab paling banyak terjadinya kebakaran ini, disinyalir kebanyakan nya adalah dari korsleting listrik. “Oleh karena itu, karena penyebab paling banyak terjadi telah diketahui. Kami mencoba untuk lebih banyak melakukan tindakan pencegahan,” ujarnya.

BACA JUGA: Korsleting Paling Banyak Sebabkan Kebakaran, DPKP Gandeng PLN Maksimalkan Pencegahan

“Yang pasti bersama dengan PLN. Pihak yang lebih mengetahui tentang masalah ini, kami mencoba melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,” tambahnya.

Karena tidak menutup kemungkinan, korsleting yang terjadi adalah ulah dari kelalaian dari masyarakat itu sendiri. “Seperti mengganti MCB yang telah disediakan PLN itu sendiri untuk menaikkan batas arus. Tentu ini bisa membuat panas dan memicu api,” tutur Husni.

Dirinya mengharapkan, dengan akan dilakukannya sosialisasi dan edukasi, terkait bahayanya kebakaran ini, dapat menekan angka kejadian di Kota Banjarmasin. “Yang pasti akan dilakukan pada titik-titik rawan kebakaran. Serta nantinya dengan pihak PLN kami akan menempelkan stiker edukasi di tiap rumah, untuk meningkatkan atensi masyarakat,” jelasnya.

“Mudahan angka kebakaran ini dapat ditekan, serta mengalami penurunan,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.