Wujudkan Zero Insiden Selama Penyelamatan, DPKP Banjarmasin Datangkan Instruktur Pemadam Jakarta

0

DINAS Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banjarmasin selenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) kepada personel serta relawan pemadam, dengan mengedepankan SOP Keselamatan dan Zero Insiden.

BEKERJA sama dengan Dinas Pemadam Pemprov DKI Jakarta, DPKP Banjarmasin datangkan tiga orang instruktur pada diklat yang diikuti oleh 36 orang personel anggota damkar.

Latihan yang diadakan di kawasan RTH Taman Kamboja ini, membekali para personel dengan dengan berbagai keterampilan penyelematan, mulai dari safe driving, Standar Operasional Prosedur (SOP) kerja dan hal lainnya.

BACA: Utamakan Rasa Aman dan Keselamatan, Relawan Damkar BPK/PMK Kota Banjarmasin Diberi Pelatihan

Dikatakan oleh Sekretaris DPKP Kota Banjarmasin Muhlis Rida, pelatihan ini intensif diadakan selama seminggu. “Jadi kita melakukan pembekalan serta pelatihan selama 70 jam penuh,” ucapnya saat ditemui Sabtu (26/2/2023).

Dari 36 personel yang mengikuti diklat itu, 5 orang diantaranya adalah relawan pemadam swasta yang ada di Kota Banjarmasin. “Dari 36 orang itu, 35 orang yang dinyatakan lulus pelatihan dan untuk 1 orang yang tidak lulus karena tidak bisa lagi melanjutkan pelatihan,” ujar Muhlis.

Diklat bertujuan agar para personel bisa bekerja dengan maksimal di lapangan, baik itu saat melakukan penyelamatan, pemadaman, hingga insiden lain yang melibatkan unit pemadam.

Selain itu, diklat menjadi tempat untuk mengevaluasi kinerja tugas, karena beberapa waktu terakhir banyak sekali rentetan insiden yang terjadi ketika bertugas di lapangan.

“Adanya pelatihan ini diharapkan semuanya bisa menerapkan ilmu yang didapatkan, serta menjalankan SOP di lapangan dengan benar sesuai apa yang didapatkan selama pelatihan.” tutur Muhlis.

Sementara itu Kepala Pleton dan Instruksi Pelatih Dinas Pemadam Pemprov DKI Sumarno mengatakan, diklat bisa mengurangi angka kecelakaan, lalu meningkatkan skill dari para pemadam dan relawan. “Juga kedepannya dari Damkar semoga dalam pekerjaan bisa Zero Accident,” ujarnya.

Menyinggung perbedaan antara damkar di Banjarmasin dan Jakarta, Sumarno mengatakan ada perbedaan yang sangat besar dalam melakukan penyelamatan saat terjadi sebuah kejadian.

“Jadi pemadam di sana itu di komandoi oleh satu dinas, lalu dipecah lagi menjadi sub dinas dan dipecah lagi mejadi sektor kelurahan, nanti di situ ada komando masing-masing,” ucapnya.

BACA JUGA: Temukan APAR dan Hydrant Tak Layak, Pengelola Hotel Diwarning DPKP Banjarmasin

Lalu dari pembagian itu di saat ada kejadian, pemadam di Jakarta bergerak sesuai sektor yang ada.

“Sekali berangkat itu 4 unit mobil terdekat dari tempat kejadian, lalu bila dari 4 unit mobil itu tidak bisa menguasai barulah unit sektor terdekat diterjunkan untuk membantu.” paparnya.

Bukan tanpa sebab, intensitas kejadian jika dibandingkan dengan Banjarmasin, Jakarta lebih banyak kejadiannya. “Kalau di sini mungkin seminggu bisa 2 sampai 3 kali saja, tapi kalau di sana bisa dibilang seperti minum obat, sehari bisa 3 sampai 4 kali kejadian,” ungkapnya.

Dengan digunakannya SOP seperti itu maka bila saat satu tempat terjadi kejadian lalu ada kejadian di tempat lain, unit di sektor masing-masing bisa langsung sigap menanganinya.(jejakrekam)

Penulis Fery
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.