Macet dan Distribusi Air Terganggu, Bukti Banjarmasin Belum Bisa Keluar dari Masalah Fundamental

0

SERINGNYA kebocoran pipa distribusi air bersih di wilayah Kota Banjarmasin, kinerja PT Air Minum (AM) Bandarmasih, terus dapat sorotan.

FAKTANYA, sepanjang tahun 2019 hingga pertengahan 2023, pengumuman adanya perbaikan pipa mengakibatkan suplai air seret hingga macet menghiasi media sosial.

Teranyar, pekerjaan rehabilitasi jaringan pipa atau pemindahan pipa DMA 235 di Jalan Tatah Bangkal, Kelurahan Tanjung Pagar pada 10-11 Agustus 2023. Dampaknya, pompa air pun disetop dengan durasi berjam-jam dari pukul 22.00 hingga 02.00 Wita, dengan wilayah terdampak di Banjarmasin Selatan seperti di kawasan Tembikar Kanan, Jalan Gerilya, Tatah Belayung, Kelayan B dan Banjarmasin Barat di Komplek Yuka, Pelabuhan Trisakti, Jalan Intan Sari dan lainnya pada Kamis-Jumat (10-11/8/2023).

Sebelumnya, pada Selasa (8/8/2023) juga dihentikan distribusi air bersih ke kawasan Sungai Andai, Banjarmasin Utara, akibat proyek pelebaran jalan di Padat Karya oleh Dinas PUPR Kota Banjarmasin. Hal ini membuat PAM Bandarmasih menjalankan pekerjaan koneksi jaringan pipa diameter 250 milimeter. Celakanya, bekas galian pipa itu justru mengakibatkan truk tambun mengangkut material jembatan terperosok.

BACA : Tindak Tegas Truk Tewaskan Pengguna Jalan, Polda Kalsel Backup Penuh Zero ODOL di Banjarmasin

Padahal, kawasan Sungai Andai termasuk salah satu titik kemacetan cukup parah, terutama pada jam-jam sibuk di Banjarmasin.

Pakar kota Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Akbar Rahman mengungkapkan jika selama ini kebocoran pipa distribusi air atau koneksi terjadi pada pipa yang sudah uzur.

“Ternyata, pipa yang baru pun begitu. Seperti di Jalan Padat Karya, Sungai Andai yang membuat truk amblas. Apalagi, kawasan Sungai Andai termasuk pemukiman baru yang tumbuh dalam 15 tahunan terakhir,” papar Akbar Rahman kepada jejakrekam.com, Jumat (11/8/2023).

BACA JUGA : Zero ODOL Berlaku di Tahun 2023, Aptrindo Kalsel Sebut Biaya Angkut Barang Bakal Naik

Menurut dia, Pemkot Banjarmasin melalui PAM Bandarmasih harus lebih kerja keras memperbaiki kualitas pelayanan air bersih ke warga kota. Jika kondisi demikian terus berlanjut maka ini akan menurunkan kualitas kinerja dimata masyarakat.

“Hal sangat perlu perhatian karena air merupakan kebutuhan vital warga kota. Jika sering terganggu image kota juga berpengaruh, terutama kepada pemerintah kota terkait pelayanan publiknya,” kata doktor urban design lulusan Universitas Saga Jepang ini.

Pakar kota Fakultas Teknik ULM, Akbar Rahman. (Foto Dokumentasi JR)

————-

Menurut Akbar, amblasnya truk tambun di Jalan Padat Karya adalah satu hal lain yang memperlihatkan carut marutnya sistem transportasi kota.

“Padahal di awal tahun, Pemkot Banjarmasin sudah berkomitmen untuk melarang angkutan Over Dimensi dan Over Loading (ODOL) masuk kota, apalagi sampai masuk ke pemukiman warga. Bagaimana soal komitmen ODOL ini? Lagi-lagi warga kota yang dirugikan, soal keamanan sudah terbukti beberapa kali kendaraan ODOL memakan korban jiwa. Pemerintah kota harus serius menangani soal transportasi,” tegas Akbar lagi.

BACA JUGA : Pipa Bocor Jadi Siklus PAM Bandarmasih, Rugikan Pelanggan BLF Desak Walikota Ambil Sikap Tegas

Magister teknik jebolan Undip Semarang ini mengatakan dengan tinggi dan padatnya transportasi menyebabkan kemacetan di mana-mana. Masalah ini harus ada rencana yang jelas dan menjadi solusi persoalan ini.

“Contoh, pagi ini. warga yang tinggal di Sungai Andai sangat dirugikan. Apalagi sudah lama, setiap jam sibuk bekerja dan sekolah mereka bersabar menikmati kemacetan. Hal ini harus segera dicarikan solusi, agar kemacetan warga di Sungai Andai dapat teratasi,” ucap anggota Ahli Bangunan Hijau Indonesia (ABHI).

Akbar menyarankan dalam jangka pendek bisa melakukan sistem buka tutup dan satu arah. Pada pagi hari,  jalur keluar Sungai Andai dibuka satu arah, dan mereka yang masuk ke Sungai Andai bisa melewati jalur di samping Jembatan Banua Anyar atau Museum Wasaka.

BACA JUGA : Lantik Trio Direksi Baru PAM Bandarmasih, Walikota Ibnu Sina: Tuntaskan Kebocoran Air Bersih

“Demikian pula sebaliknya pada sore hari. Kemudian, ditambah petugas lalu lintas untuk mengatur arus, jangan hanya mengandalkan Pak Ogah yang ada di perempatan Sultan Adam-Pangeran Hidayatullah, karena mereka hanya relawan dan tidak memiliki skill dan tanggung jawab mengatur lalu lintas. Hal ini juga bisa dilakukan di beberapa titik wilayah kota di saat jam sibuk,” papar arsitek dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalsel ini.

Bagi Akbar, dalam mengatasi berbagai problema itu yang dibutuhkan warga adalah dicarikan solusi oleh pemerintah kota, sehingga tak berdampak langsung kepada warga.

BACA JUGA : Ganti Direksi Baru, PT AM Bandarmasih Umumkan Gangguan Air Bersih di Banjarmasin Selatan dan Timur

“Untuk program jangka menengah, pemerintah kota  bisa segera merealisasikan akses alternatif. Yaitu, menambah jembatan penghubung, sehingga akses ke Sungai Andai tidak hanya bisa diakses dari jalur Simpang Empat Sultan Adam sebagai jalur utama dan jalur dari samping Jembatan Banua Anyar. Ini perencanaan dan realisasi yang dapat mengurai arus dan kepadatan lalu lintas,” beber Koordinator Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik ULM ini.

Akbar juga menyarankan dana yang bakal disiapkan untuk pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) bisa dialihkan untuk membangun jembatan penghubung alternatif dari dan ke Sungai Andai.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.