Hingga Juli 2023, 78 Peristiwa Amukan Api Landa Banjarmasin, Pakar Kota : Segera Migitasi Kawasan Rawan Kebakaran

0

MUSIBAH kebakaran di Kota Banjarmasin seperti menjadi peristiwa beruntun. Usai selama Juli 2023, tercatat ada 78 peristiwa kebakaran, kini memasuki bulan Agustus, amukan si jago merah menyasar kawasan padat penduduk.

KALI ini pada Rabu (9/8/2023) dini hari sekira pukul 04.50 Wita, kawasan rumah penduduk di Jalan Cempaka Putih Gang 4 RT 05 RW 01 Kelurahan Kebun Bunga, Banjarmasin Timur dikejutkan dengan datangnya api merah menyala.

Api baru bisa dijinakkan hampir satu jam lebih, usai petugas pemadam kebakaran (damkar), relawan dan dibantu warga bahu membahu memadamkanya dengan cara mengepung titik api dengan semburan air. Hingga pukul 06.07 Wita, api baru bisa dikuasai dan didinginkan.

Atas kejadian ini, 3 buah rumah dengan dua rumah kondisi rumah dalam keadaan rusak parak hingga meninggal puing-puing hitam sisa kebakaran. Sementara, satu rumah hanya terdampak dari jilatan api.

BACA : Semalam 2 Insiden Kebakaran Landa Banjarmasin, Hingga Mei 2023 Sudah Ada 106 Kejadian

Pendataan korban terdampak kebakaran dilakukan petugas BPBD Kota Banjarmasin guna jadi dasar untuk mendapat bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banjarmasin. Sementara itu, personel Polsek Banjarmasin Timur dan Polresta Banjarmasin melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banjarmasin, Budiman Setiawan  menyebut dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, termasuk yang terluka.

“Hanya ada tiga rumah yang rusak. Dua rumah mengalami rusak berat dan satu rumah rusak ringan karena tak berpenghuni atau kosong. Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian,” ucap Budiman Setiawan.

BACA JUGA : Evaluasi Total Mitigasi, Respon dan Pemulihan Bencana Kebakaran di Banjarmasin

Sementara itu, pakar perencanaan kota Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Akbar Rahman mengakui Kota Banjarmasin termasuk kota yang paling rawan dengan peristiwa kebakaran.

“Bayangkan saja pada pertengahan atau hingga Juli 2023, sudah ada 78 peristiwa kebakaran. Ini menjadi tanda bahwa kota ini sangat rawan kebakaran. Dengan tingkat kepadatan penduduk dalam satu pemukiman, insiden kebakaran ini kerap mengakibatkan banyak korban terdampak, khususnya rumah-rumah semi permanen berbahan kayu,” tutur Akbar Rahman.

BACA JUGA : 2021 Tercatat 53 Kasus Kebakaran, Pakar Kota ULM : Bukti Banjarmasin Tak Aman dan Layak

Menurut dia, fasilitas publik seperti jaringan listrik yang semrawut dan utilitas di pemukiman penduduk juga turut memicu terjadi korsleting listrik yang selama ini jadi penyebab kebakaran.

Pakar Perencanaan Kota Fakultas Teknik ULM Banjarmasin, Akbar Rahman (Foto Dokumentasi JR)

———–

“Dengan kondisi gang-gang sempit, hal ini juga membuat armada damkar juga sulit masuk. Ini belum lagi jaringan sungai yang banyak mati sebagai sumber air turut mengakibatkan dampak kebakaran besar di Banjarmasin. Bahkan, tidak pernah ada fasilitas damkar seperti hidran (fire hydrant) apalagi system jaringan pipa untuk damkar di Banjarmasin,” kritik Koordinator Prodi Arsitektur Fakultas Teknik ULM ini.  

BACA JUGA : Toko Haji Ali Ambruk Saat Direnovasi, Pakar Kota : Bukti Pemkot Banjarmasin Abaikan Keamanan Bangunan Gedung!

Dengan data peristiwa kebakaran mencapai 100 kasus di Banjarmasin, Akbar yang juga doktor urban design lulusan Universitas Saga Jepang ini mengatakan sudah saatnya masalah ini menjadi atensi khusus dari pemerintah kota. Terutama, memberi edukasi bagi warga, memetakan lokasi rawan kebakaran dan migitasi, termasuk menyiapkan fasilitas damkar. “Apalagi, saat ini sudah memasuki musim kemarau dan dampak dari Elnino, patut diwaspadai,” imbuh Akbar.

BACA JUGA : Banjarmasin Tak Punya Masterplan Atasi Banjir, Pakar Kota ULM : Penanganannya Hanya Parsial

Sementara itu, Walikota Ibnu Sina pada Juli 2023 telah mengeluarkan surat edaran bernomor 029 tahun 2023 menyikapi masalah kebakaran lahan dan bangunan mengingatkan agar masyarakat segera berhati-hati dalam menggunakan peralatan masak seperti kompor gas, tidak membakar sampah, pemeriksaan instalasi listrik berkala hingga menyiapkan alat pemadam kebakaran ringan (APAR) serta menghubungi kontak telepon darurat kebakaran DPKP Kota Banjarmasin.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.