Misteri Tanda Bintang, Benarkah Calon Komisioner Bawaslu di Kalsel Ada Orang Titipan?
MISTERI tanda bintang dalam proses seleksi calon komisioner Bawaslu kabupaten/kota di Kalimantan Selatan mengemuka.
INI setelah, ada testimoni dari anggota Timsel Calon Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota Kalsel masa jabatan 2023-2028 mengakui adanya istilah tanda bintang sebagai sebuah titipan untuk bisa lolos dalam rekrutmen yang melalui serangkaian seleksi dan tes.
“Memang ada saja yang meminta dibantu entah serius atau bercanda. Yang pasti, ada yang titip dengan tanda bintang,” aku anggota timsel enggan dibuka jati dirinya dikutip jejakrekam.com, Jumat (4/8/2023).
Soal tanda bintang sebagai simbol titipan juga tak dipungkiri salah satu peserta seleksi calon komisioner Bawaslu kabupaten/kota di Kalsel yang telah melahirkan 6 hingga 10 besar.
Untuk diketahui, dari 90 nama yang telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Bawaslu Provinsi Kalsel dan Bawaslu RI di Hotel Novotel Banjarbaru selama 3 hari pada 3-5 Agustus 2023 lalu akan disaring lagi guna mendapatkan 45 orang.
Sebanyak 45 calon komisioner Bawaslu kabupaten/kota di Provinsi Kalsel itu akan ditempatkan di 13 daerah. Yakni, masing-masing 5 komisioner di Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Kotabaru.
Sisanya, masing-masing ada 3 komisioner terpilih di 10 kabupaten/kota yakni Kabupaten Barito Kuala (Batola), Tapin, Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Hulu Sungai Selatan (HSS), Kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tanah Laut dan Balangan serta Kabupaten Tabalong.
“Saat bertemu dengan teman yang mantan Ketua KPU menyarankan untuk dekat dengan seorang anggota DPR RI untuk mendapat dukungan agar terpilih jadi komisioner,” aku sumber jejakrekam.com, Senin (7/8/2023).
BACA JUGA : Ada 2 Komisioner Perempuan di KPU Kalsel Terpilih, Forum Ambin Demokrasi Curiga Ada Orang Titipan
Dia menyebut sudah menjadi rahasia umum jika orang-orang yang terpilih dan kemudian bertugas masuk dalam lingkaran ‘tanda bintang’ yang dimaksud, karena kuat dugaan adalah orang-orang telah diplot seorang anggota DPR RI.
“Sesuai tahapan pengumuman calon terpilih pada 12 Agustus 2023 nanti, kemungkinan bisa molor lagi. Sama halnya dengan tahapan seleksi sebelumnya ketika pengumuman yang lulus juga molor,” papar sumber ini.
Benarkah ada ‘tanda bintang itu’? Guru besar hukum administrasi Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Dr H Muhammad Hadin Muhjad mengakui jika rumor itu sangat kuat saat terjadi seleksi baik calon komisioner KPU maupun Bawaslu.
BACA JUGA : Mirip Dapil DPR RI, Pemilihan Calon Komisioner KPU Kabupaten/Kota Jadi Sorotan Forum Ambin Demokrasi
“Tapi harus diingat, selain ada backup dari anggota DPR RI, begitu kabarnya. Namun, soal dukungan dari ormas maupun organisasi kemahasiswaan (ormawa) yang melatari para calon komisioner juga berpengaruh,” kata mantan Ketua Tim Seleksi Calon Anggota Bawaslu Kalsel periode 2022-2027 ini.
Menurut Hadin, penentu akhir tetap berada di tangan pusat, dalam hal ini KPU dan Bawaslu RI.
“Tapi harus diingat pula, para komisioner yang duduk di Bawaslu RI dan KPU RI jadi penentu calon terpilih atau tidaknya di daerah juga tak bisa dipisahkan dari parpol pendukungnya. Ini faktanya,” kata Ketua Senat ULM ini.
Menurut Hadin, kini tinggal publik yang akan menilai hasil kinerja para komisioner baik sebagai penyelenggara maupun pengawas pada Pemilu 2024 mendatang.
“Akan kelihatan jika komisioner yang bertugas di Bawaslu maupun KPU dalam bekerja, apakah mereka bisa independen atau malah berpihak ke parpol atau orang yang selama ini membackupnya,” tutur Hadin.(jejakrekam)