Insiden Penusukan Siswa SMAN 7 Banjarmasin Diatensi, DPRD Kalsel Akui Coreng Dunia Pendidikan

0

INSIDEN penusukan oleh siswa kepada teman pelajar di SMAN 7 Banjarmasin kini jadi sorotan publik. Terlebih lagi, peristiwa ini justru terjadi di dunia pendidikan Kalsel.

SECARA resmi, keluarga korban siswa kelas 10 (1) SMAN 7 Banjarmasin berinisial MRN (15 tahun) telah melaporkan kasus tersebut ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Banjarmasin dengan terduga pelaku yang juga pelajar SMA yang sama berinisial ARR (15 tahun) pada Senin (31/7/2023).

“Kami menunggu hasil pengusutan dari pihak kepolisian dalam hal ini Satreskrim Polresta Banjarmasin. Secara penanganan harus teliti dan saksama berdasar peraturan perundang-undangan khususnya soal peradilan anak,” ucap Ketua Komisi IV DPRD Kalsel HM Lutfi Saifuddin kepada awak media di Banjarmasin, Selasa (1/8/2023).

Menurut dia, masalah tersebut cukup sensitif karena menyangkut masalah masa depan anak didik. “Harus kita akui insiden ini sangat mencoreng dunia pendidikan di Kalsel. Kejadian ini harus menjadi pembelajaran ke depan, jangan sampai terjadi lagi,” tegas legislator Fraksi Gerindra ini.

BACA : Baru Sepekan Masuk Sekolah, Siswa SMAN 7 Banjarmasin Bersimbah Darah Ditusuk Rekan Sendiri

Menurut Lutfi, dalam menyikapi masalah itu bukan hanya tanggung jawab satu pihak terutama pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalsel.

“Tapi juga menjadi tanggung jawab bersama eksekutif dan legislatif, tenaga kependidikan dan orangtua atau wali murid yang menitipkan anaknya di lembaga pendidikan. Hal ini menjadi momentum bagi kita untuk membenahi dunia pendidikan di Kalsel,” kata Lutfi.

Dia menekankan agar pihak sekolah lebih memperketat lagi aturan, khususnya mencegah potensi yang bisa memicu aksi bullying, pertikaian maupun tindak pidana yang berlaku di sekolah, khususnya di kalangan pelajar.

BACA JUGA : Sering Dibully, Siswa SMAN 7 Banjarmasin Tusuk Teman Sendiri Di Kelas, Begini Kronologinya!

Sementara itu, pantauan jejakrekam.com di SMAN 7 Banjarmasin, pasca kejadian penusukan siswa kepada siswa lainnya yang diduga menjadi seterunya dalam kelas, proses belajar mengajar tetap berlangsung seperti jamaknya.

“Untuk sementara, kami belum bisa memberi komentar dulu. Kami menunggu hasil penyelidikan maupun penyidikan, sebab kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian,” tutur perwakilan guru SMAN 7 Banjarmasin, Philip Rahail kepada jejakrekam.com, Selasa (1/8/2023).

Rekaman CCTV (kamera pengawas) SMAN 7 Banjarmasin menggambarkan detik-detik pelaku masuk ke dalam kelas korban untuk melakukan aksi penusukan dengan sajam. (Foto Tangkapan Layar)

———–

BACA JUGA : Bantah Anaknya Pembully, Orangtua Korban Penusukan Resmi Lapor Ke Polresta Banjarmasin

Sementara itu, kabarnya Kepala Disdikbud Provinsi Kalsel Muhammadun langsung turun ke SMAN 7 Banjarmasin Jalan Dharma Praja V, Komplek Dharma Praja, Pemurus Luar, Banjarmasin, termasuk ke Polresta Banjarmasin pasca kejadian. Muhammadun dikabarkan ingin mendamaikan masalah tersebut.

Terpisah, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina juga menerjunkan Satgas Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) dalam turut menangani masalah kekerasan dalam sekolah.

“Kami juga menyerahkan masalah ini ke aparat penegak hukum untuk menindaklanjutinya. Saya juga tak habis pikir ada siswa yang nekat bawa senjata tajam (sajam) ke sekolah, apakah tidak dilakukan razia di sekolah,” kata Ibnu Sina.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/08/01/insiden-penusukan-siswa-sman-7-banjarmasin-diatensi-dprd-kalsel-akui-coreng-dunia-pendidikan/
Penulis Ipik Gandamana/Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.