Ngopi JRTV, Banjarmasin sebagai Kota Sungai: Masihkah Bisa Dipertahankan?

0

JATI diri Banjarmasin sebagai kota berbasis sungai dan gerbang perekonomian Kalimantan Selatan jadi bahasan penting dalam program Ngobrol Pinggiran (Ngopi) JR TV, pada Sabtu (8/7/2023).

TOPIK itu diangkat mengingat beberapa waktu terakhir pemerintah setempat mengeluarkan proyek yang cenderung kontradiktif terhadap identitas kota.

Ambil contoh soal proyek revitalisasi Sungai Veteran di Banjarmasin yang digadang-gadang dapat meminimalisasi banjir pada masa mendatang.

BACA JUGA: NGobrol Pinggiran jrektv, Apa Kabar Revitalisasi Sungai di Kota Banjarmasin?

Walaupun punya misi yang baik, ada rencana kerja yang dianggap bermasalah seperti pembuatan atau pelebaran jalan di kawasan Veteran yang ujung-ujungnya bakal memakan lebar sungai.

Dengan konsep seperti itu, pemerintah justru terkesan hanya mementingkan estetika kawasan ketimbang fungsi sungai sebagai tempat penampungan air.

Pengamat Kota, Dr. Ir. Subhan Syarief yang jadi pembicara dalam Ngopi JR TV, mengingatkan bahwa Sungai Veteran sejatinya bisa menampung sekitar hampir 200 ribu kubik air, jika dikelola secara serius.

BACA JUGA: Normalisasi Sungai Veteran Akan Dilanjutkan Dengan Pembebasan Lahan

“Kalau itu (Sungai Veteran), memang benar-benar ingin dijadikan tempat penampungan air. Nah, dengan konsep yang ada itu kan hanya bisa menampung 60 ribu kubik,” ujar Subhan.

“Pertanyaan pentingnya yang ingin kita sampaikan ke pemerintah, mana yang lebih penting: membuat kanalisasi sekaligus penampungan/bank air, atau hanya mendandani jalan & lingkungan sebagai etalase untuk memperindah kota,” kata dia mempertanyakan.

Guru Besar Fakultas Hukum ULM, Prof Hadin Muhjad, mewanti-wanti pemerintah agar jangan melupakan sejarah dalam melaksanakan pembangunan.

BACA JUGA: NGopi jrektv, Tatuha Turunan Rama-Andin : Memang Turunannya Banyak Yang Jadi Pejabat di Kalsel

Dia menjelaskan, membangun kota ini mesti berkaca dengan model pembangunan di era lampau.

“Pembangunan yang ahistoris itu berbahaya. Bahkan menyesatkan. (Dalam konteks proyek revitalisasi Sungai Veteran), kita harus mendalami kenapa dulu ada kanal, kenapa ada sungai,” ujar Hadin yang turut hadir dalam Ngopi JR TV.

Dosen FISIP ULM, Fahrianoor, mengatakan bahwa sungai sejatinya dianggap sebagai urat nadi kehidupan bagi sebagian masyarakat di Kalsel.

BACA JUGA: NGopi JRTV, Catatan Kritis Subhan Syarief : Ikon dan Keunikan Kota Banjarmasin. Mampukah Berbenah?

Sebagai contoh, di daerah hulu sungai, urang Banjar yang mengenal sungai dengan istilah batang banyu sangat menghormati sungai lewat praktik keseharian.

“Batang banyu itu artinya sandaran hidup. Urat nadi kehidupan. Ketika konsep itu dimanfestasikan dalam keseharian, maka akan muncul penghormatan terhadap sungai. Itu terbukti ketika saya riset di kawasan hulu sungai,” katanya.

Bagaimana dengan di Banjarmasin? Fahri menilai konsep batang banyu itu sudah dikhianati karena pembangunan lebih condong berorientasi ke daratan.

BACA JUGA: NGopi jrektv: Rama-Andin di Sejarah Kalsel Yang Tertinggal

Jika Banjarmasin diproyeksikan sebagai kota berbasis sungai, sudah saatnya kebijakan seperti ini ditelaah lagi. Buat kebijakan-kebijakan yang bisa membawa lebih banyak kebermanfaatan, alih-alih fokus terkuras untuk urusan mendandani kota.

Bahasan lebih mendalam dapat Anda saksikan dalam dapat ditonton di Youtube, IG, FB JrekTV. (jejakrekam)

Penulis JRTV/Donny
Editor JRTV

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.